Bukit Berundak di Purworejo Berbahaya bagi Wisatawan  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Kamis, 18 Agustus 2016 17:22 WIB

Warga mendatangi batu berundak di Pajangan, Makem Dowo, Sidomulyo, Purworejo, Jawa Tengah, yang tersingkap setelah ada gempa, Juni 2016. Arkeolog mengatakan batuan itu bukan bekas candi, tapi batu andesit bentukan alam. (Dok. Marsis Sutopo)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Temuan batu berundak di Bukit Pajangan, Makem Dowo, Sidomulyo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menghebohkan dan menjadi viral di media sosial. Batu-batuan itu disebut bagian dari candi baru yang lebih luas dan tua daripada Candi Borobudur. Sejumlah ahli pun terjun menelusuri kabar itu.

Hasilnya, bebatuan itu diperkirakan bukan bagian dari kompleks candi. Lokasi tersebut kini mulai sering dikunjungi wisatawan lokal. Para ahli tidak merekomendasikan apa pun, termasuk agar bukit itu dijadikan lokasi wisata.

“Kalau jadi obyek wisata, ya, hati-hati saja karena itu lokasinya curam dan tinggi. Apalagi sekarang masih hujan dan gampang longsor. Itu prediksi kami belum final mengelupasnya,” ujar Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo kepada Tempo, Kamis, 18 Agustus 2016.

Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta Siswanto, yang juga telah menyambangi lokasi tersebut, berkesimpulan sama bahwa temuan di Purworejo itu bukan mengarah pada situs candi atau artefak sejarah purbakala lain. “Berbeda dengan temuan di Gunung Padang sebelumnya, masih ada sedikit sentuhan tatah manusia, ini sama sekali tidak ada,” ujarnya.

Siswanto pun menuturkan pemerintah setempat berniat membuat kawasan itu menjadi obyek wisata dan bisa masuk konteks wisata pendidikan geologi. Seperti proses pembentukan pegunan di masa lalu. “Tapi hati-hati karena lokasi tak memadai dan licin,” ucapnya.

Selain tak menemukan satu pun sentuhan manusia, para arkeolog dan geolog tak menemukan satu pun artefak pendukung sehingga temuan batu berdimensi 75 meter kubik itu layak dikategorikan sebagai situs. Batu tersebut hanya lapisan batuan biasa yang baru tampak akibat terjadinya longsor.

Marsis menambahkan, batuan di bukit itu memang seperti berundak karena proses alamiah geologi di masa lampau. Proses alamiah itu disebut sebagai columnar joint, yang berarti pembentukan dan/atau penggabungan tiang-tiang kekar yang terbentuk akibat magma dalam perut bumi keluar, lalu mengalami pendinginan dan menyusut.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Desa Wadas Banjir dari Akses Tambang Quary Lagi

14 November 2023

Desa Wadas Banjir dari Akses Tambang Quary Lagi

Lokasi banjir Desa Wadas ini berada di titik pembukaan jalur menuju lokasi rencana tambang quary untuk material Bendungan Bener.

Baca Selengkapnya

Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

19 Juni 2023

Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

Situs Liyangan adalah bukti nyata bahwa ada sebuah peradaban yang hilang akibat bencana meletusnya Gunung Sindoro di masa lampau.

Baca Selengkapnya

Warga Wadas Ngabuburit di Depan Kantor Ganjar Pranowo, Mainkan Kentungan dan Meriam Bambu

3 April 2023

Warga Wadas Ngabuburit di Depan Kantor Ganjar Pranowo, Mainkan Kentungan dan Meriam Bambu

Warga Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo menggelar aksi di depan kantor Ganjar Pranowo sambil ngabuburit menjelang buka puasa.

Baca Selengkapnya

Desa Wadas Banjir, Air Mengalir dari Pembukaan Akses ke Lokasi Rencana Tambang

25 Maret 2023

Desa Wadas Banjir, Air Mengalir dari Pembukaan Akses ke Lokasi Rencana Tambang

Banjir melanda Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah hari ini. Air berasal dari titik awal rencana penambangan.

Baca Selengkapnya

Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

10 Maret 2023

Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

Gunung Padang merupakan salah satu cagar budaya Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Banyak orang menyebut Gunung Padang sebagai "Piramida" tertua di Dunia

Baca Selengkapnya

Warga Wadas Paparkan Hasil Pengaduan ke Sejumlah Instansi Negara

25 Februari 2022

Warga Wadas Paparkan Hasil Pengaduan ke Sejumlah Instansi Negara

Warga Wadas mengunjungi beberapa instansi untuk mengajukan keberatan, audiensi, juga pelaporan terhadap rencana pertambangan batuan andesit di Wadas.

Baca Selengkapnya

LBH Yogya Ungkap Sejarah Proyek Bendungan Bener yang Ditolak Warga Wadas

12 Februari 2022

LBH Yogya Ungkap Sejarah Proyek Bendungan Bener yang Ditolak Warga Wadas

Penolakan terhadap proyek Bendungan Bener bukan cuma berasal dari warga Desa Wadas, tapi ada juga dari desa lainnya.

Baca Selengkapnya

Selain Wadas, LBH Yogyakarta Sebut Desa Lain Juga Menolak Bendungan Bener

12 Februari 2022

Selain Wadas, LBH Yogyakarta Sebut Desa Lain Juga Menolak Bendungan Bener

Ratusan polisi mendatangi Desa Wadas pada Selasa lalu. Penduduk setempat sejak awal menolak pembangunan Bendungan Bener.

Baca Selengkapnya

Komisi III DPR Umumkan Hasil Kunjungan ke Desa Wadas Pekan Depan

12 Februari 2022

Komisi III DPR Umumkan Hasil Kunjungan ke Desa Wadas Pekan Depan

Desa Wadas disebut tak masuk bagian Proyek Strategis Nasional.

Baca Selengkapnya

55 Akademisi Desak Proyek Bendungan Bener di Desa Wadas Ditinjau Ulang

10 Februari 2022

55 Akademisi Desak Proyek Bendungan Bener di Desa Wadas Ditinjau Ulang

Pemerintah dinilai harus meresponsnya dengan cara meninjau kembali berdasarkan keberatan warga Wadas, bukan dengan melakukan tindakan represif.

Baca Selengkapnya