Tim Garam Farmasi BPPT Raih BJ Habibie Technology Award 2016

Reporter

Kamis, 18 Agustus 2016 17:40 WIB

Logo BPPT. (Antara)

TEMPO.CO, Jakarta - Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award ke-9 tahun 2016 jatuh ke tangan tim peneliti garam farmasi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Tim beranggotakan tujuh orang ini berhasil menciptakan inovasi berupa garam farmasi yang selama ini sangat sulit dibuat di dalam negeri karena belum ada teknologinya. Imbasnya, bahan baku utama obat tersebut harus diimpor dari luar dan harganya cukup mahal.

"Teknologi yang mereka rancang tidak sebatas jurnal, tapi sangat bermanfaat bagi masyarakat," kata Kepala BPPT Unggul Priyanto, dalam serah terima penghargaan yang digelar di kediaman Presiden Indonesia k-3 B.J. Habibie, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Agustus 2016.

Penghargaan ini digelar BPPT dengan maksud memberikan penghargaan tertinggi secara berkelanjutan kepada seluruh pelaku teknologi yang berprestasi dalam inovasi teknologi. Nama penghargaan ini diambil dari pimpinan pertama sekaligus pendiri BPPT, yakni B.J. Habibie. Tahun 2015, penghargaan ini jatuh kepada Warsito Purwo Taruno, inovator teknologi electrical capacitance volume tomogragraphy (ECVT) atau sistem pemindai berbasis medan listrik statis yang diaplikasikan di dunia medis internasional.

Tahun ini, penghargaan tersebut jatuh kepada tim beranggotakan Imam Paryanto, Bambang Srijanto, Eriawan Rismana, Tarwadi, Purwa Tri Cahyana, Arie Fachruddin, dan Wahono Sumaryono. Unggul menjelaskan, nantinya garam farmasi tersebut sangat berguna untuk bahan baku dasar obat-obatan, seperti cairan infus, tablet, pelarut vaksin, dan cairan pencuci darah.

Garam farmasi atau juga disebut garam proanalisis ini memiliki kandungan natrium klorida (NaCl) yang cukup tinggi, sekitar 99,5 persen. Yang sulit, kata Tarwadi, anggota tim, ialah mengekstraksi garam biasa menjadi garam farmasi. "Di Indonesia selama ini belum ada teknologi yang bisa melakukannya," kata dia. Dalam hal ini dia dan tim berhasil menciptakan teknologi sekaligus patennya. "Inovasi ini diharapkan dapat menciptakan kemandirian industri farmasi nasional agar tidak terus bergantung produk impor."

Harga garam farmasi impor, kata Unggul, bisa mencapai Rp 50 ribu per kilogramnya. Kebutuhan nasional atas bahan baku ini mencapai 100 persen atau sekitar 6.000 ton. DI tempat yang sama, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan, Mohamad Nasir, mengatakan dengan adanya inovasi garam yang juga disebut garam farmasetis ini dapat mengurangi ketergantungan impor sekitar 30 persen.

"PT. Kimia Farma (Persero) Tbk sebagai salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia sudah mendirikan pabrik garam farmasi sejak 2014 yang teknologinya berdasarkan paten yang dikembangkan tim BPPT ini," kata Nasir di tempat yang sama. Kapasitas pabrik garam farmasi yang dibangun di Watudakon, Jombang, Jawa Timur, ini mampu menghasilkan 2.000-3.000 ton dari kebutuhan nasional. Artinya, Nasir mengatakan, otomatis harga garam farmasi bisa ditekan jauh lebih rendah ketimbang harga impor.

Selain mengurangi ketergantungan impor, menurut Nasir, keberadaan garam farmasi juga mendorong upaya kemandirian bahan baku nasional. "Memberdayakan teknologi dan peralatan dalam negeri," tuturnya.

AMRI MAHBUB

Berita terkait

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

2 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

2 hari lalu

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

Penghargaan itu diharapkan akan semakin memotivasi keluarga besar Universitas Jember untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

5 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

5 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

6 hari lalu

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

Sejumlah keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat penghargaan dari pemerintah: Iriana, Bobby Nasution, dan Anwar Usman.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

6 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

6 hari lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

8 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

11 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

11 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya