Hampir Punah, Misi Pencarian Kucing Bakau Jawa Digelar  

Reporter

Selasa, 23 Agustus 2016 10:59 WIB

Kucing hutan (Prionailurus bengalensis). ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, GLAND, SWISSKucing bakau Jawa menggunakan cakarnya yang berselaput untuk menepuk permukaan air guna memancing ikan muncul. Selanjutnya, si kucing akan menangkap ikan untuk dimangsa. Pemandangan ini sudah tak terlihat di Jawa lebih dari dua dekade. “Apakah ini jenis kucing paling langka di dunia? Bisa jadi, jika masih ada yang hidup,” kata Anthony Giordano, ahli biologi konservasi dan pemimpin penelitian baru untuk mencari makhluk hidup langka.

Pada 2008, International Union for Conservation of Nature menyebut kucing bakau Jawa sebagai spesies yang terancam punah, yang menandai bahwa kucing jenis ini hanya satu langkah lagi menuju kepunahan. Jejak terakhir kucing jenis ini terlihat di Indonesia pada awal 1990-an.

Jejak kucing bakau Jawa sangat khas. Bekas cakarnya tak sama dengan jenis kucing lain. “Jika Anda lihat, jejak cakarnya mengindikasikan mereka punya sistem semi-retractable,” kata Giordano.

Banyak sekali rumor beredar. Orang-orang banyak yang mengaku melihat kucing bakau Jawa, tapi ternyata yang dilihat adalah kucing leopard yang memiliki habitat dan jejak mirip.

Sejak 1990-an, banyak pembangunan di lahan basah dan bakau pesisir yang membuat habitat kucing bakau Jawa tergusur dan banyak kematian pada sub-spesies ini. Ancaman terbesar untuk kucing jenis ini adalah kehancuran habitat dan perburuan. “Kini Jawa hanya memiliki 12 persen lahan bakau asli. Ini pertanda buruk untuk kucing bakau Jawa,” kata Giordano.

Giordano berharap kucing bakau Jawa tak punah dan akan ditemukan dalam misi pencariannya. “Ini memang kucing kecil, tapi jangan anggap remeh. Mereka adalah kucing yang kuat dan sangat pandai beradaptasi,” kata dia.

Girodano akan mewawancarai penduduk lokal untuk menemukan petunjuk menemukan kucing bakau Jawa. Ia mengatakan, tak ada yang tahu tentang kucing ini selain penduduk lokal. “Daripada menggunakan camera trap, lebih baik mengumpulkan bukti untuk melacak keberadaan mereka,” kata dia.

NEWSCIENTIST | TRI ARTINING PUTRI

Berita terkait

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.

Baca Selengkapnya

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.

Baca Selengkapnya

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.

Baca Selengkapnya

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.

Baca Selengkapnya

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.

Baca Selengkapnya