Pemain BMX profesional, Daniel Dhers menunjukkan beberapa trik saat beraksi di BMX Salt Park Project, Uyuni, Bolivia pada April 2016. Lokasi ini merupakan arena BMX pertama di dunia yang dibangun di gurun garam berketinggan 3.600 mdpl. REUTERS/Redbull
TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari dua pertiga permukaan planet ini ditutupi air, dan 96 persen air bumi ada di laut. Sebagian besar orang mengenal laut, berisi air dan ribuan miliar ton garam terlarut, sebagai tempat terasin di bumi. Ternyata ada tempat lain yang lebih asin dari lautan.
Laut Mati, terletak di perbatasan Yordania dan Israel, adalah salah satu lokasi di luar laut yang terkenal lebih asin. Laut Mati sebenarnya adalah danau dengan kandungan sodium klorida sangat tinggi (hiper-salinitas). Tingkat keasinan air di danau sedalam 330 meter itu 10 kali lipat dari air laut. Namun, seperti dilaporkan BBC, 10 Agustus lalu, Laut Mati hanya menempati urutan kelima tempat terasin di bumi.
Tempat yang lebih asin lagi dari Laut Mati adalah sebuah kolam seluas tiga hektare di Antartika. Sekitar 44 persen kandungan di kolam yang dalamnya cuma 10 sentimeter adalah garam. Kolam itu dinamai Don Juan.
“Penyebab hiper-salinitas kolam ini tak sepenuhnya dapat dipahami,” kata ahli geologi Jay Dickson dari California Institute of Technology di Pasadena.
Telah bertahun-tahun Dickson mempelajari kolam ini dan merekam perubahannya. “Salah satu faktor penting dari Don Juan adalah ia berupa cekungan tertutup,” kata Dickson.
Sebuah cekungan terbuka memiliki aliran air ke dalam dan keluar. Cekungan tertutup tidak memilikinya, sehingga air dan garam dibawa ke kolam tapi tidak bisa keluar. Pada titik ini, air dapat membeku atau menguap.
Kolam Don Juan memiliki begitu banyak garam dan membuat suhunya menjadi dingin mencapai -53 derajat Celsius. Akibatnya, jika air menguap, garamnya akan tertinggal dengan sebagian air yang lain yang membuatnya begitu pekat. Menurut Dickson, para peneliti masih mencoba mencari tahu dari mana air garam berasal.
Salar de Uyuni yang terletak di Bolivia juga salah satu tempat dengan kandungan terbesar di dunia. Cekungan seluas lebih dari 10.500 kilometer persegi itu terbentuk ketika mega-danau prasejarah mengering.
Cekungan tersebut sekarang terlapisi dengan garam kristal yang membentang sejauh mata memandang. Wisatawan berduyun-duyun mendatangi tempat ini untuk mengagumi tempat yang mereka anggap sebuah dunia lain. Sementara itu burung flamingo mengunjungi untuk berkembang biak.
Di bawah kerak kristal itu ada air garam, yang kaya akan mineral. Diperkirakan separuh dari pasokan litium dunia ada di Salar de Uyuni. Pemerintah Bolivia baru-baru ini mulai mengeluarkan logam lunak yang berharga itu dan digunakan untuk membuat baterai di gawai elektronik.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.