Paving Limbah Batu Bara Karya Dosen ITS Dipamerkan ke Jepang  

Reporter

Senin, 5 September 2016 20:02 WIB

Dua pekerja sedang memasang paving block trotoar di Jl. Raden Saleh, Jakarta (20/2). Ditargetkan pada akhir bulan febuari 2010 telah rampung pemasangan paving block tersebut. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Surabaya - Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meraih penghargaan internasional berkat penelitian paving dari bahan limbah batu bara. Dosen Jurusan Teknik Sipil, Januarti Jaya Ekaputri, sempat memamerkan karyanya selama beberapa pekan dalam Japan Design and Invention Expo 2016 di Jepang, akhir Agustus lalu.

"Ini sebenarnya bukan sebuah kompetisi, lebih tepatnya sebuah penghargaan dari inovasi yang kami usulkan," kata perempuan yang akrab disapa Yani itu melalui siaran pers, Senin, 5 September 2016.

Dalam pameran inovasi dan desain di Jepang tersebut, ia memaparkan manfaat baru limbah batu bara di bidang teknik bangunan. Limbah batu bara bisa digunakan menjadi salah satu bahan dalam membuat paving non-portland cement.

Penelitian Geopav Non-Portland Paving Block atau paving dari bahan limbah batu bara itu pun telah dipatenkan. "Patennya dipegang Rektor ITS, yakni Prof Joni Hermana," tuturnya.

Lolos ke Jepang, bagi dosen kelahiran tanah Papua itu, tak mudah. "Mengadakan event di Tokyo itu mahal, jadi kami harus melewati seleksi administrasi lebih dulu," ucapnya.

Berkat inovasinya, ia meraih penghargaan emas pada event yang diselenggarakan oleh World Invention Intellectual Property Association (WIIPA) tersebut. Yani mengalahkan ratusan peserta lain dari berbagai negara di seluruh dunia yang telah diseleksi, antara lain Rumania, Inggris, Selandia Baru, Singapura, Taiwan, Korea, Polandia, dan Cina.

Japan Design and Invention Expo diikuti pelajar tingkat SMP hingga peneliti umum dari seluruh dunia. Cina menjadi negara yang memegang nilai tertinggi dalam pameran itu. "Ini suatu kebanggaan tersendiri bisa mewakili Indonesia dalam acara bergengsi ini hingga meraih penghargaan emas," katanya.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

6 jam lalu

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

Dirjen Dikti memantau pelaksanaan UTBK SNBT di ITS.

Baca Selengkapnya

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

4 hari lalu

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

ITS melantik Bambang Pramujati sebagai rektor baru periode 2024-2029, menggantikan Mochamad Ashari.

Baca Selengkapnya

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

9 hari lalu

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

16 hari lalu

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri Beasiswa ITS tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

16 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

17 hari lalu

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

ITS berencana meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa.

Baca Selengkapnya

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

27 hari lalu

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

Ini pendidikan terakhir 4 menteri Jokowi yang dipanggil MK pada sidang sengketa pilpres: Sri Mulyani, Risma, Muhadjir Effendy, Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

30 hari lalu

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

ITS gandeng Rumah Sakit Unair untuk mengoptimalkan pemanfaatan data pasien yang relevan guna meningkatkan akurasi dan efektivitas aplikasi.

Baca Selengkapnya

Baru Setengah Tahun Dibuka, Apa Saja Mata Kuliah Fakultas Kedokteran ITS?

33 hari lalu

Baru Setengah Tahun Dibuka, Apa Saja Mata Kuliah Fakultas Kedokteran ITS?

Dua prodi bidang kedokteran ITS berfokus mengembangkan ilmu medis berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

34 hari lalu

Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

Teknologi pemulihan lingkungan biologis membutuhkan biaya yang lebih rendah.

Baca Selengkapnya