Sensitivitas Indra Pendengaran

Reporter

Editor

Selasa, 15 Agustus 2006 01:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Itulah alasan mengapa para ilmuwan Italia dari University of Catania mau repot-repot mengubah data seismik ke dalam frekuensi yang sesuai dengan telinga manusia, sensitivitas indra yang satu ini. Riset telah menunjukkan manusia dapat lebih mudah mendeteksi pola dengan menggunakan pendengaran dibanding secara visual. Mata lebih cepat dibingungkan bila disodori representasi visual data yang amat kompleks. Sedangkan telinga dengan mudah bisa memilah pola dari bising acak. "Telinga manusia adalah sebuah alat logoritmik," kata Roberto Barbera, fisikawan University of Catania, Italia. "Telinga jauh lebih sensitif daripada mata manusia. Kami dapat menghitung sesuatu yang tidak bisa diperoleh dengan cara lainnya." Mengubah data seismik menjadi bunyi berfrekuensi yang audible ini memungkinkan manusia memprediksi dengan pasti kapan sebuah gunung mulai aktif, bahkan hari dan jam gunung itu akan meletus. Inilah tujuan metoda sonifikasi data yang dilakukan para peneliti Italia. Bruce Walker, psikolog dari Georgia Institute of Technology, Amerika Serikat, menyatakan beberapa peneliti telah menggunakan sonifikasi dalam risetnya. Metode ini membantu mereka menganalisis informasi yang kompleks. "Sistem pendengaran adalah perangkat pengenal pola terbaik yang kita miliki," katanya. "Jika Anda mencoba menemukan pola data variasi waktu yang kompleks, mendengarkan jauh lebih efektif daripada memelototinya."Sayangnya, telinga manusia hanya mampu mendengar bunyi dengan frekuensi terbatas, dari 20 Hertz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz (ultrasonik) dan di bawah 20 Hz (infrasonik) tak terjangkau telinga manusia. Padahal gelombang seismik gunung berapi biasanya amat rendah, di bawah 20 Hz. Newscientist | wikipedia

Berita terkait

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

5 Mei 2024

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

26 April 2024

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.

Baca Selengkapnya

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

25 April 2024

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

21 April 2024

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

18 April 2024

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.

Baca Selengkapnya

Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

31 Desember 2022

Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

Perkebunan Glenmore tempat mereka bekerja itu berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

22 Desember 2022

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

29 Juli 2022

Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

Badan Geologi akhirnya menaikkan status aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur dari Normal menjadi Waspada hari ini, Jumat 29 Juli 2022.

Baca Selengkapnya

Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

28 Juli 2022

Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

Erupsi Gunung Raung bukan disebabkan aktivitas pergerakan magma.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

13 Juni 2022

5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

Lima destinasi wisata alam ini sering menjadi lokasi olahraga paralayang. Di mana saja?

Baca Selengkapnya