Supermoon Tak Pengaruhi Gelombang Air Laut di Yogyakarta  

Reporter

Senin, 14 November 2016 22:00 WIB

Wisatawan mancanegara melintasi kawasan yang terkena dampak gelombang tinggi air laut di Pantai Depok, Bantul, Yogyakarta, 9 Juni 2016. Gelombang air laut dengan kategori tinggi 2-4 meter ini terjadi karena kecepatan angin timuran yang menguat dengan rata-rata kecepatan 10 knot hingga 20 knot. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyatakan fenomena Supermoon yang akan terjadi Senin malam tidak terlalu berpengaruh terhadap kondisi gelombang pasang laut di pesisir selatan Yogyakarta.

"Untuk pengaruh Supermoon terhadap tinggi gelombang di pesisir Selatan Yogyakarta ada, tapi tidak signifikan," kata Koordinator Pos Klimatologi BMKG Yogyakarta Joko Budiono di Yogyakarta, Senin, 15 November 2016.

Menurut dia, fenomena Supermoon yang terjadi karena posisi bulan menempati titik terdekat dengan bumi, berpengaruh pada pasang gelombang air laut, tapi tidak terhadap kondisi cuaca.

Ia mengatakan, sesuai prakiraan BMKG Yogyakarta, tinggi gelombang laut Selatan pada Senin malam akan mencapai satu hingga dua meter dengan kecepatan angin 5-15 knots. Sedangkan untuk perairan Samudera Hindia Selatan Jawa, tinggi gelombang mencapai 1,5-2,5 meter disertai kecepatan angin 10-20 knots. "Sehingga, pengaruh yang paling bisa dirasakan dengan adanya Supermoon umumnya adalah kenaikan permukaan laut atau rob. Untuk Yogyakarta, tidak ada potensi rob karena topografinya cukup tinggi," kata dia.

Menurut Joko, kecil kemungkinan masyarakat dapat melakukan pantauan langsung terhadap Supermoon malam ini karena cuaca di Yogyakarta diperkirakan hujan ringan dan berawan.

Sementara itu, pendiri komunitas pecinta dunia astronomi Yogyakarta, Jogja Astro Club (JAC), Mutoha Arkanuddin, mengatakan, meski malam ini Supermoon tidak dapat terpantau jelas dengan teleskop, JAC tetap mengagendakan pengamatan bersama dengan para pecinta astronomi di Yogyakarta. "Selain pengamatan dengan teleskop, ada juga pemutaran film tentang bulan dan diskusi seputar bulan," kata Mutoha.

Menurut dia, meski sepintas tidak jauh berbeda dengan bulan purnama biasa, fenomena Supermoon yang akan terjadi malam ini tergolong langka karena menempati posisi paling dekat sehingga tampak lebih besar dan terang. "Meskipun malam ini kemungkinan tidak terlalu jelas karena kondisi mendung," kata dia. *

ANTARA

Berita terkait

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

47 menit lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

15 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

16 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

22 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

1 hari lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

2 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

2 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya