TEMPO.CO, San Francisco – GoPro pada Rabu, 30 November 2016, mengumumkan bahwa perusahaan tersebut akan memangkas 200 karyawan atau sekitar 15 persen dari angkatan kerja globalnya.
Perusahaan mengatakan langkah itu akan mengurangi biaya operasional 2017 sekitar US$ 650 juta dan akan membantu perusahaan memenuhi tujuan yang dinyatakan CEO Nick Woodman untuk mengembalikan perusahaan ke profitabilitas pada 2017.
Presiden GoPro Tony Bates, yang akan mengundurkan diri dari jabatannya pada akhir 2016, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis: “Hari ini GoPro telah memiliki tim kepemimpinan yang solid yang sangat fokus pada bisnis inti dan profitabilitas,” demikian dikutip dari Techcrunch, Rabu, 30 November 2016.
Berita itu datang bersama siaran pers yang menggembar-gemborkan penjualan Black Friday GoPro yang naik 35 persen dibanding tahun sebelumnya di pengecer AS. Adapun saham GoPro naik tipis di perdagangan pra-pasar.
Pembuat kamera itu menghadapi tantangan pertumbuhan dalam upaya untuk tetap bertahan. Di satu sisi, pasar berubah saat ponsel semakin tahan lama dan mampu menyaingi kemampuan GoPro. Perusahaan perlu untuk meyakinkan konsumen bahwa mereka masih membutuhkan GoPro.
Pasar juga sekarang dibanjiri kamera aksi yang tersedia dan lebih murah dibanding harga kamera GoPro. Untuk kedua alasan ini, GoPro sedang mencoba beralih dari sekadar sebuah perusahaan kamera menjadi sebuah perusahaan media.
TECHCRUNCH | ERWIN Z
Baca:
Lelang di Wina, Kamera Kuno Nikon Terjual Rp 5,5 Miliar
Google Luncurkan App Maker
1,3 Juta Akun Google Diserang Bug Gooligan Android
Berita terkait
Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel
37 menit lalu
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.
Baca SelengkapnyaKandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina
1 jam lalu
Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaPengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles
6 jam lalu
Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaProtes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April
6 jam lalu
Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina
Baca SelengkapnyaAS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu
7 jam lalu
Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza
Baca SelengkapnyaRangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank
19 jam lalu
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.
Baca SelengkapnyaVirus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama
20 jam lalu
FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung
Baca SelengkapnyaFakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat
21 jam lalu
ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.
Baca SelengkapnyaMahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel
21 jam lalu
Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel
Baca SelengkapnyaOtoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar
22 jam lalu
Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional
Baca Selengkapnya