Pusat Vulkanologi Bikin Aplikasi Peringatan Bencana Geologi
Editor
Erwin prima
Kamis, 15 Desember 2016 19:30 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tengah mengembangkan aplikasi telepon pintar untuk peringatan kejadian bencana geologi yang dinamai Magma (Multiplatform Aplication for Geohazard Mitigation dan Assesment ).
“Kita harapkan tahun depan, Januari, sudah siap,” kata Kasbini, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, saat dihubungi, Kamis, 15 Januari 2016.
Kasbani mengatakan, awalnya aplikasi Magma yang dikembangkan sejak tahun 2015 itu hanya terbatas untuk menampilkan informasi berkaitan dengan bencana gunung api. Laman itu mulai beroperasi Mei 2016 ini dan kini diperluas tidak sebatas bencana gunung api, tapi juga meliputi bencana gerakan tanah dan gempa bumi serta tsunami. “Kita kembangkan ke semua kebencanaan geologi,” kata dia.
Menurut Kasbani, aplikasi itu direncanakan akan dirilis dalam platform Android. “Nanti akan ada notifikasi, mau gempa bumi, gerakan tanah, atau gunung api. Data teknis ada semua di situ,” kata dia.
Kasbani mengatakan, notifikasi tentang terjadinya bencana dari aplikasi Magma itu saat ini masih diuji-coba secara internal. “Sekarang sudah ada notifikasi, tapi terbatas sifatnya internal. Kalau saya sudah dapat, tapi karena ini masih uji coba, belum bisa keluar,” kata dia.
Menurut Kasbani, selain mengirimkan notifikasi terjadinya bencana, aplikasi itu juga menampilkan beragam data teknis bencana geologi yang terjadi. Pada bencana gunung api misalnya, pengunjung laman saat ini bisa melihat langsung status gunung api yang ada di Indonesia hingga mengunduh peta kawasan rawan bencananya, serta rekomendasi yang diterbitkan PVMBG untuk masing-masing gunung api.
Begitu juga bencana gerakan tanah. Informasi yang tersaji berupa kejadian tanah longsor terkini, hingga peta potensi kerentanan gerakan tanah yang diperbarui setiap bulan untuk masing-masing daerah. “Untuk di Jawa itu sudah per kabupaten, artinya ini adalah peringatan awal untuk mengembangkan peringatan dini untuk gerakan tanah,” kata Kasbani.
Pada bencana gempa bumi dan tsunami, pengelola laman itu mengintegrasikan dengan data kejadian gempa bumi yang dirilis oleh BMKG. “Kejadian gempa bumi yang terjadi otomatis akan muncul di situ. Kami sinkronkan dengan data BMKG yang memiliki titiknya,” kata Kasbani.
Menurut Kasbani, semua data geologi berkaitan dengan tiga matra bencana, yakni gerakan tanah, gempa bumi dan tsunami, serta gunung api sengaja disajikan sederhana. “Kita punya database yang lebih teknis, tapi tidak semua orang memahami. Di sini dibuat semudah mungkin agar masyarakat bisa memahami langsung,” kata dia.
Kasbani mengatakan, aplikasi itu sempat diperkenalkan di sejumah pertemuan dunia lembaga pemantau bencana geologi. Di pertemuan City of Volcanoes Confrence misalnya, sejumlah lembaga dari beragam negara menyatakan tertarik dengan aplikasi itu. “Teman-teman USGS misalnya meminta bagaimana kalau ini digunakan di dunia. Ya boleh saja,” kata dia.
AHMAD FIKRI
Baca:
Ahok Tokoh Paling Dicari di Google
Jessica Jadi Kata dengan Pencarian Tertinggi di Google
1 Miliar Akun Pengguna Yahoo Dibajak, Ini Kata Yahoo