Rusia dan AS Kerja Sama Luncurkan Misi Venus

Reporter

Editor

Erwin prima

Jumat, 20 Januari 2017 11:42 WIB

Planet Venus terlihat seperti titik hitam di permukaan matahari saat terjadi fenomena transit venus terlihat di Madiun, Jatim, Rabu (6/6). ANTARA/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, San Francisco - Program luar angkasa Rusia dan NASA bekerja sama dalam misi ke Venus untuk mencoba mengungkap misteri dan mencari tanda-tanda kehidupan.

Bernama Venera-D, misi terobosan itu akan mengirim pengorbit untuk mempelajari Venus dari atas untuk setidaknya tiga tahun. Misi juga akan mengirim pendarat yang akan beroperasi selama beberapa jam di permukaan planet.

Baca:
Nokia 6 Mulai Dijual Hari Ini, Harga Rp 3,2 juta
Mesenterium, Bukti Lain Kehebatan Leonardo Da Vinci
Sony Xperia Z3+ dan Z3+ Dual Terima Android Nougat


“Sebuah tim ilmuwan internasional yang bertugas memutuskan tujuan utama dari misi itu akan memberikan laporan akhir untuk NASA dan Academy of Sciences' Space Research Institute Rusia pada akhir bulan,” ujar David Senske dari Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, sebagaimana dikutip Daily Mail, Kamis 19 Januari 2017.

Proyek itu dipimpin oleh Rusia, dan telah dikembangkan selama lebih dari satu dekade. Uni Soviet meluncurkan sejumlah penyelidik ke Venus dari awal 1960-an hingga pertengahan 1980-an, sebagai bagian dari program Venera dan Vega.

"NASA terlibat tiga tahun lalu, ketika Rusia menanyakan apakah badan antariksa AS akan tertarik berkolaborasi," Senske menambahkan. “Lebih banyak pertemuan direncanakan, termasuk workshop Mei ini yang akan menginformasikan keputusan tentang instrumen ilmiah misi ini,” ia menambahkan.

Serangkaian penyelidik Rusia dikirim ke planet ini pada tahun 1960-an, 70-an dan 80-an, yang dikenal sebagai pesawat ruang angkasa Venera. Penyelidik itu mampu bertahan tidak lebih dari beberapa jam di permukaan planet.

Selain itu, misi juga ingin membangun beberapa stasiun yang relatif kecil yang akan mengumpulkan data permukaan untuk satu bulan. Misi juga merencanakan kendaraan udara bertenaga surya yang akan menerbangi langit Venus.

Perusahaan dirgantara Virginia, Northrop Grumman, telah meluncurkan pesawat Venus, yang mereka ajukan dalam sebuah kompetisi NASA untuk pendanaan. Disebut Venus Atmospheric Maneuverable Platform (VAMP), pesawat itu akan memiliki hampir dua kali lipat lebar sayap Boeing 737.

Data yang dikumpulkan oleh pengorbit bakal membantu para ilmuwan lebih memahami komposisi, struktur dan dinamika atmosfer Venus.

DAILY MAIL | ERWIN Z

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

17 menit lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

8 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

9 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

11 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

16 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

19 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

19 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

20 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya