Pasien Wanita Ini Hidup 6 Hari tanpa Paru-paru  

Reporter

Selasa, 31 Januari 2017 18:39 WIB

Ilustrasi. drpinna.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah sejarah tercipta di dunia bedah. Para ahli bedah rongga dada (toraks) di Rumah Sakit Umum Toronto, University Health Network, Kanada, mengambil paru-paru seorang ibu yang sekarat. Wanita itu mampu bertahan hidup selama enam hari dan kini tengah menunggu transplantasi paru-paru baru.

Melissa Benoit, 32 tahun, dibawa ke rumah sakit itu pada April 2016. Ia mengalami kelainan paru bawaan, yang disebut dengan cystic fibrosis. Dalam tiga tahun terakhir, parunya terus terkena infeksi dan ia harus mengkonsumsi banyak antibiotik untuk mengatasinya. Tubuhnya pun kini resisten terhadap segala jenis antibiotik.

Baca: Kucing Kalah Cerdas dari Anjing? Penelitian Membuktikan...

Saat dibawa ke rumah sakit, infeksi paru kembali menerpanya setelah ia terkena flu. Paru-parunya meradang dan mulai terisi darah, nanah, dan lendir, sehingga kekurangan pasokan udara. Ia sulit bernapas, mirip dengan orang yang tenggelam, sehingga harus memakai ventilator.







Dokter kemudian menemukan bahwa paru-parunya sudah mengalami kerusakan parah. Namun transplantasi juga tak bisa dilakukan karena tubuhnya terlalu lemah.

Setelah berdiskusi dengan keluarga pasien, tim dokter di rumah sakit itu memberi solusi yang tak pernah dilakukan sebelumnya. Mereka akan mengambil paru-paru pasien, menopangnya dengan alat pendukung kehidupan canggih, sambil menunggu kondisinya cukup memadai untuk dilakukan transplantasi paru-paru.

Baca: Ada Kampanye #DeleteUber, Aplikasi Lyft Langsung Meroket

"Ini langkah berani dan sangat menantang, tapi Melissa sedang sekarat di depan mata kita," kata Dr Shaf Keshavjee, ketua tim operasi. "Kami harus membuat keputusan karena Melissa akan mati malam itu. Melissa memberi kami keberanian untuk terus maju."

Saat artikel ini ditulis, 27 Januari 2017, Melissa sudah enam hari hidup tanpa paru-paru di tubuhnya. Kondisinya terus membaik, termasuk tak lagi membutuhkan obat penurun tekanan darah. Dua alat sirkuit penopang hidup disambungkan ke hatinya melalui tabung yang ditempatkan di dada. Tim dokter masih menunggu donor paru yang tepat seraya menunggu kondisi Melissa cukup memadai untuk dilakukan transplantasi hati baru.

Baca: Hasil Riset di Inggris: Taman Publik Pengaruhi Kesehatan

SCIENCE DAILY | NURDIN

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya