UGM Beri Doktor Honoris Causa buat Dua Pemenang Nobel

Reporter

Editor

Erwin prima

Jumat, 10 Februari 2017 17:58 WIB

Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. Naik, peringkat UGM di Asia versi QS. dok/ugm.ac.id KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan gelar doktor honoris causa kepada dua pemenang hadiah Nobel sekaligus, yaitu satu di bidang kedokteran dan satu lagi di bidang fisika.

Di bidang kedokteran, gelar itu diberikan kepada Dr. Sir Richard J. Roberts. Ia adalah Direktur Riset New England Biolabs di Massachusetts, Amerika Serikat, dan menerima hadiah Nobel pada 1993. Di bidang fisika gelar diberikan kepada Prof. Sheldon Lee Glashow. Ia adalah ilmuwan Amerika Serikat menerima Hadiah Nobel pada 1979.

Baca:
Google: Gmail Hanya Akan Bisa Diakses dari Chrome Versi Baru
Pabrik Pemasok Baterai Samsung Galaxy Note 7 Kebakaran
Evercross Klaim Sudah Penuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri


"Bisa menjadi pemicu positif bagi mahasiswa dan peneliti Universitas Gadjah Mada untuk bisa mencapai hal terbaik dalam hidup dan karier untuk didedikasikan bagi kepentingan kemanusiaan dan pengembangan ilmu dan teknologi," kata Rektor Universitas Gadjah Mada Dwi Korita Karnawati, Jumat, 10 Februari 2017.

Universitas Gadjah Mada memandang kepakaran keduanya layak mendapatkan gelar itu. Melalui pertimbangan yang matang oleh Senat Akademik maka diputuskan pemberian gelar itu.

Dua penerima hadiah Nobel itu juga memberikan kuliah umum di Graha Sabha Pramana di depan 4.000 mahasiswa serta para akademisi, Jumat.

Sebagai salah satu promotor di bidang molekular biologi dari Richard J. Roberts adalah Prof. Sofia Mubarika, guru besar Fakultas Kedokteran. Penerima Nobel ini menemukan split genes and mRNA splicing.

Penemuan itu memberikan dampak luar biasa. Semua orang berpendapat gen itu adalah satu, tetapi ternyata gen itu terdiri dari bagian-bagian, di antaranya bagian disebut non-coding atau mRNA. "Ini cakrawala baru di bidang biologi molekuler mengenai pamahaman genom," kata dia.

Selain itu, penelitian menggunakan bakteria telah menghasilkan lebih dari 300 macam enzim restriksi, yaitu enzim yang dapat memotong-motong DNA di tempat-tempat tertentu. Enzim ini telah digunakan seluruh peneliti di dunia.

Salah satu promotor Sheldon Lee Glashow, Prof. Kamsul Abraha, guru besar Fakultas MIPA, menyatakan penerima nobel ini mencoba memadukan dua interaksi, yaitu interaksi elektromagnetik dan interaksi nuklir lemah. Hasilnya adalah teori yang menginspirasi fisikawan lainnya dan sejak tahun 1968 telah digunakan.

Kini hanya satu interaksi yang belum bisa dipadukan, yaitu interaksi grafitasi. Sedangkan nuklir kuat, nuklir lemah dan elekromagnetik sudah dicoba dipadukan menjadi suatu teori.

"Ini implikasinya kepada umat manusia menjadi lebih memahami tentang bagaimana keteraturan di alam raya. Bagaimana teori penciptaan itu akan dirumuskan kembali. Ini menimbulkan revolusi berpikir, bagaimana manusia melihat alam semesta," kata dia.

Sheldon Lee Glashow yang baru sekali ini datang ke Indonesia menyatakan, dengan ribuan pulau dan kulit, wajah berbeda, serta agama berbeda, negara ini bisa bersatu. Itu mirip sekali yang terjadi di Amerika. "Keberagaman menjadikan lebih kuat," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

4 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

16 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

17 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

6 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

8 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

9 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya