Lautan Kehilangan 2 Persen Oksigen, Implikasinya Buruk

Reporter

Kamis, 16 Februari 2017 21:10 WIB

Sxc.hu

TEMPO.CO, Jakarta - Lautan dunia telah kehilangan lebih dari 2 persen oksigen sejak 1960, dengan konsekuensi yang berpotensi merugikan tumbuhan dan hewan laut. Demikian diungkapkan para ilmuwan kelautan pada Rabu, 15 Februari 2017.

Dalam lima setengah dekade, bagian-bagian lautan tanpa oksigen, yang disebut perairan anoksik, meningkat empat kali lipat menurut hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature. Menurut penelitian tersebut, produksi serta aliran dinitrogen oksida dan gas rumah kaca kuat, "mungkin akan meningkat."

Lautan yang mencakup hampir tiga perempat permukaan bumi menyediakan sekitar setengah dari oksigen yang kita hirup dan memberikan pasokan oksigen kepada miliaran orang setiap tahun.

Dalam sebuah komentar mengenai studi yang terbit dalam Nature itu, ilmuwan periset Denis Gilbert dari Fisheries and Oceans Canada menuliskan bahwa "penurunan 2 persen kadar oksigen laut mungkin terdengar sepele." Namun, dia memperingatkan, "Implikasinya bagi ekosistem laut bisa sangat buruk di bagian-bagian lautan tempat kadar oksigen sudah rendah."

Laporan itu menemukan bahwa penurunan terbesar terjadi di dekat daerah tempat oksigen sudah rendah yang disebut "zona mati", tempat tingkat oksigen turun 4 persen setiap dekade. Sebagian besar oksigen hilang di Khatulistiwa dan Samudra Pasifik Utara, Samudra Selatan, dan Samudra Atlantik Selatan.

"Data oksigen di Kutub Utara, Khatulistiwa, dan Pasifik Utara… serta Samudra Selatan menunjukkan penurunan berlanjut dan bertanggung jawab atas 60 persen hilangnya oksigen laut global," demikian menurut laporan penelitian.

Para penulis studi menyatakan mereka perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan berapa banyak oksigen yang hilang akibat pemanasan global dan berapa banyak yang berkaitan dengan siklus iklim alam. Studi juga mengulangi peringatan lama bahwa kehilangan oksigen akan meningkat dengan perkiraan penurunan 1-7 persen pada 2100.

Temuan itu "seharusnya membunyikan lebih keras lonceng peringatan tentang konsekuensi pemanasan global," kata Gilbert.

ANTARA

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya