Marissa Mayer Raih Rp 307 Miliar Saat Tinggalkan Yahoo  

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 14 Maret 2017 11:20 WIB

Marissa Mayer. David Paul Morris/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, San Francisco – Marissa Mayer akan segera keluar dari pekerjaannya dengan mengantongi cek bernilai jutaan dolar. Berdasarkan aturan yang diterbitkan Senin, 13 Maret 2017, Chief Executive Officer Yahoo itu bisa mendapatkan US$ 23 juta (Rp 307 miliar) saat Yahoo memfinalisasi penjualan bisnis intinya ke Verizon.

Pembayaran itu—sekitar US$ 20 juta (Rp 267 miliar) merupakan ekuitas dan sisanya uang tunai—dilakukan jika Mayer diberhentikan tanpa sebab dalam jangka waktu satu tahun penjualan tersebut.

Baca:
CEO Yahoo Marissa Mayer Rugi Bonus dan Ekuitas Rp 187 Miliar
Yahoo Diakuisisi Verizon, Era Marissa Mayer pun Berakhir

Penjelasan ini muncul saat Yahoo masih dilanda persoalan tentang pengungkapan dua pelanggaran keamanan besar-besaran pada tahun sebelumnya yang membuat Verizon berpikir terhadap penjualan perusahaan itu senilai US$ 4,8 miliar. Keragu-raguan itu akhirnya menyebabkan diskon US$ 350 juta bagi perusahaan telekomunikasi itu.

Perusahaan juga mengatakan pada awal bulan ini bahwa Mayer akan kehilangan pembayaran bonus tahun ini setelah penyelidikan internal mengungkapkan bahwa eksekutif telah salah dalam menangani peretasan itu.

Jumlah yang dirilis pada Senin, 13 Maret 2017, juga sekitar setengah dari pembayaran US$ 44 juta yang dilaporkan dalam pengajuan sebelumnya musim gugur lalu. Angka ini lebih rendah saat ini karena Mayer telah mengumpulkan US$ 21 juta dari jumlah total itu dalam bentuk opsi saham.

Menurut ketentuan kesepakatan tersebut, Verizon akan menyerap sebagian besar operasi Yahoo, sedangkan bisnis yang tersisa akan berganti nama menjadi Altaba.

Mayer mengatakan berencana mundur dari dewan perusahaan. Anggota dewan lain, Thomas McInerney, akan menggantikannya sebagai CEO.

Masih kurang jelas apakah Mayer masih akan memiliki tangan dalam menjalankan operasi online Yahoo setelah diambil Verizon. Dia sebelumnya mengatakan musim panas lalu bahwa ia berencana tetap tinggal. Keputusan itu disambut dengan kejutan dan skeptisisme dari para investor.

Hilangnya bonus dan pemangkasan pesangon tidak akan banyak memukul keuangan pribadi Mayer. Menurut Forbes, mantan eksekutif Google itu masih bernilai ratusan juta dolar.

MASHABLE | ERWIN Z



Berita terkait

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

1 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

2 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

2 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

2 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya