Fosil Alga Berusia 1,6 Miliar Tahun Ditemukan, Tanaman Tertua?

Reporter

Jumat, 17 Maret 2017 07:00 WIB

Ribuan koleksi tumbuhan yang telah diawetkan dengan cara dikeringkan milik Museum Nasional Sejarah Alam di Washington, Amerika Serikat. Lebih dari 126 juta spesimen tumbuhan, binatang, fosil, mineral, batu dan artefak koleksi museum ini mewakili lebih dari 90 persen koleksi institusi. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Fosil-fosil serupa alga merah berusia 1,6 miliar tahun dari India kemungkinan mewakili tumbuhan paling awal yang diketahui, temuan yang bisa memaksa ilmuwan menilai kembali waktu ketika garis keturunan utama pohon kehidupan pertama muncul di Bumi.

Para peneliti pada Selasa menggambarkan fosil multiseluler sangat kecil itu sebagai dua alga merah, satu seperti ulir dan yang lainnya bulat, yang hidup di lingkungan laut dangkal bersama lapisan bakteri.

Sampai sekarang, tumbuhan tertua yang diketahui adalah fosil alga merah dari Arktik Kanada yang berusia 1,2 miliar tahun.

Para peneliti mengatakan struktur seluler awet di dalam fosil dan bentuk keseluruhan mereka cocok dengan alga merah, satu tumbuhan primitif yang sekarang tumbuh subur di laut seperti terumbu karang namun juga ditemukan di lingkungan air tawar.

Sejenis alga merah yang dikenal sebagai nori umum digunakan untuk sushi. "Kita hampir bisa punya sushi 1,6 miliar tahun lalu," canda ahli geobiologi dari Swedish Museum of Natural History, Therese Sallstedt, yang membantu memimpin studi yang hasilnya disiarkan di jurnal PLOS Biology itu.

Bumi terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Ada bukti yang mengindikasikan kehidupan pertama muncul dalam bentuk bakteri laut sekitar 3,7 sampai 4,2 miliar tahun lalu. Lama kemudian baru tumbuhan dan sesudah itu binatang muncul di laut primordial.

"Tumbuhan punya peran kunci bagi kehidupan di Bumi, dan kami di sini menunjukkan bahwa mereka jauh lebih tua dari yang kita tahu, yang berpengaruh pada apresiasi kita mengenai kapan bentuk-bentuk kehidupan maju muncul di panggung evolusi," kata Sallstedt sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.

Fosil-fosil itu ditemukan dalam batu sedimen kaya phosphat dari Chitrakoot di India tengah.

Fosil serupa ulir mengandung fitur seluler internal seperti struktur yang tampaknya merupakan bagian dari mesin-mesin fotosintesis, proses yang digunakan tumbuhan untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi kimia.

Oksigen adalah produk samping dari fotosintesis dan kedatangan tumbuhan membantu pembentukan muatan oksigen atmosfer.

Fosil juga mengandung struktur di pusat masing-masing sel dinding khas alga.

Pada waktu itu, sebagian besar daratan Bumi tandus, kehidupan utamanya hanya meliputi mikrobia dan oksigen atmosfer pada tingkat satu sampai 10 persen dari sekarang, kata pemimpin studi yang lain, Stefan Bengtson, ahli paleobiologi dari Swedish Museum of Natural History.

Fosil-fosil itu juga mewakili organisme multiseluler termaju paling tua dalam kategori lebih luas yang disebut eukariot, yang meliputi tumbuhan, fungi dan binatang, menunjukkan kehidupan kompleks berkembang lebih awal dari asumsi sebelumnya menurut para peneliti.

ANTARA

Berita terkait

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

6 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

1 Februari 2024

Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

Penemuan fosil tersebut menjadi bekal untuk akademisi dalam melakukan penelitian lanjutan terkait keberadaan fosil satwa purba di Pangandaran.

Baca Selengkapnya

6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

10 November 2023

6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

American Museum of Natural History merupakan museum sejarah alam terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Studi Baru Klaim Nenek Moyang Manusia dan Kera Muncul di Eropa, Bukan di Afrika

4 September 2023

Studi Baru Klaim Nenek Moyang Manusia dan Kera Muncul di Eropa, Bukan di Afrika

Dalam studi baru tersebut, para peneliti menganalisis fosil kera yang baru diidentifikasi dari situs orakyerler berusia 8,7 juta tahun di Anatolia.

Baca Selengkapnya

Ekskavasi PATI V di Situs Manyarejo Sragen Temukan Artefak dan Fosil Fauna Berusia 800 Ribu Tahun

8 Agustus 2023

Ekskavasi PATI V di Situs Manyarejo Sragen Temukan Artefak dan Fosil Fauna Berusia 800 Ribu Tahun

Artefak tulang dan fosil yang ditemukan merupakan hasil dari kegiatan ekskavasi di lokasi Edukasi dengan membuka 1 Trench dan 1 kotak ekskavasi.

Baca Selengkapnya

BPSMP Sangiran Identifikasi Temuan Fosil Gading Gajah Purba Sepanjang 2 Meter

3 Agustus 2023

BPSMP Sangiran Identifikasi Temuan Fosil Gading Gajah Purba Sepanjang 2 Meter

BPSMP menduga usia fosil tersebut sekitar 800 tahun berdasarkan kedalaman lapisan tanah.

Baca Selengkapnya

Kemenko Marves Bantah Sumber Energi Fosil jadi Penyebab Elon Musk Tak Kunjung Berinvestasi di Indonesia

1 Agustus 2023

Kemenko Marves Bantah Sumber Energi Fosil jadi Penyebab Elon Musk Tak Kunjung Berinvestasi di Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menanggapi kabar batalnya Tesla--perusahaan milik Elon Musk berinvestasi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bidik 50 Ribu Unit Konversi Motor Listrik di Tahun Ini, Menteri ESDM: Insya Allah

28 Juli 2023

Bidik 50 Ribu Unit Konversi Motor Listrik di Tahun Ini, Menteri ESDM: Insya Allah

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif optimistis target 50 ribu unit sepeda motor konversi terealisasi hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Fosil Gajah Purba Berusia 5,5 Juta Tahun di Florida AS

14 Juni 2023

Ilmuwan Temukan Fosil Gajah Purba Berusia 5,5 Juta Tahun di Florida AS

Sebelum ditemukan di Florida AS, fosil gajah purba itu sebenarnya sudah pernah ditemukan di Montbrook pada masa lalu.

Baca Selengkapnya

Museum Geologi Bandung Sokong Pembuatan Museum Situs Fosil di Daerah

11 Juni 2023

Museum Geologi Bandung Sokong Pembuatan Museum Situs Fosil di Daerah

Rencananya, Museum Geologi Bandung akan bekerja sama pembuatan museum situs itu akan dijalin dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang.

Baca Selengkapnya