Tiga Produk Boros Energi, AC Teratas

Reporter

Rabu, 12 April 2017 06:10 WIB

Model berpose dengan produk elektronik Air Conditioner di bawah naungan Mitsubishi Electric Corporation di Jakarta, (14/11). PT Mitsubishi Electric Corporation meyatakan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan elektronik bagi pasar di Indonesia. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Di antara beragam peralatan eletronik saat ini, AC menempati urutan teratas yang paling banyak mengonsumsi energi, menurut Ketua Kajian Tenaga Listrik dan Energi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir Iwa Garniwa Mulyana K. MT.


"Yang paling banyak gunakan (konsumsi energi) AC," ujar dia di Jakarta, Selasa.
AC pada bangunan komersil misalnya, bisa mengonsumsi energi hingga 60 persen. Terlebih, saat ini tren penggunaan AC tak lagi menggunakan AC central.

"AC pada bangunan komersil, konsumsi energinya hampir 60 persen. Bangunan pun mulai split, masing-masing sudah punya AC kecil-kecil. Kantor cenderung menggunakan AC yang kecil, ketimbang AC central," kata Iwa.

Produk kedua dan ketiga yang juga menempati urutan atas konsumsi energi tinggi adalah mesin cuci dan lemari es.

"Yang kedua mesin cuci, karena mesin cuci itu sekarang sudah ada teknologi steam-nya, pemanas. Produk ketiga, adalah lemari es, karena penggunaanya 24 jam," tutur Iwa.

Saat ini dikenal teknologi smart control atau kerap disebut inverter control, yang belakangan dikembangkan sejumlah perusahaan elektronik rumah tangga, karena dinilai mampu menghemat konsumsi energi.
"Tren teknologi sekarang adalah smart control, ya inverter. Sekarang siapa yang duluan dan smart. Itu saja. Inverter control memang mempunyai kemampuan mengendalikan konsumsi energi," kata Iwa.

Pengujian teknologi ini dan konsumsi energi pernah Iwa dan tim lakukan beberapa tahun lalu. Dia mengukur penghematan energi pada AC.

"Setiap satu derajat kita naikkan suhu AC, akan menghemat 3-7 persen energi. Kalau kita set 23 derajat dari 20 derajat, artinya ada peluang 3x3 persen. Itu dengan kondisi belum inverter murni," kata dia.

Kendati tak bisa memastikan besaran jumlah penghematan energi yang dihasilkan pada alat lainnya, dia menegaskan produk berteknologi inverter murni bisa menghemat energi.

"Penurunan (energi) mudah. Karakteristik peralatan memang menurunkan otomatis. Tinggal seberapanya belum tahu pasti," pungkas Iwa.
ANTARA

Berita terkait

Mobil Hemat Energi Rancangan Mahasiswa Indonesia Berkompetisi di KMHE 2023, Jawab Tantangan Krisis Energi Dunia

2 November 2023

Mobil Hemat Energi Rancangan Mahasiswa Indonesia Berkompetisi di KMHE 2023, Jawab Tantangan Krisis Energi Dunia

Kontes mobil hemat energi mempertandingkan rancangan kendaraan yang berfokus pada penghematan bahan bakar.

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Rusia Sasar Infrastruktur Energi Ukraina, Kembali ke Strategi Lama?

21 September 2023

Serangan Udara Rusia Sasar Infrastruktur Energi Ukraina, Kembali ke Strategi Lama?

Rusia tampaknya kembali ke strategi lamanya dalam upaya penaklukan Ukraina dengan serangan rudal besar-besaran ke fasilitas energi di Ukraina

Baca Selengkapnya

Kisah Fajar Sidik Abdullah, Anak Buruh Tani Sragen Masuk Top 20 Insinyur Muda versi James Dyson Award

17 Januari 2023

Kisah Fajar Sidik Abdullah, Anak Buruh Tani Sragen Masuk Top 20 Insinyur Muda versi James Dyson Award

Fajar Sidik Abdullah Kelana asal Sragen dinobatkan menjadi 20 insinyur dan inovator muda terbaik dunia versi James Dyson Award. Begini perjuangannya.

Baca Selengkapnya

Krisis Listrik Parah, Presiden Afrika Selatan Absen dari Forum Ekonomi Dunia

16 Januari 2023

Krisis Listrik Parah, Presiden Afrika Selatan Absen dari Forum Ekonomi Dunia

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa tidak akan menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos. Alasannya?

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Masih Jeblok Menjelang Akhir Tahun, Tertekan Data Inflasi AS

14 Desember 2022

IHSG Diprediksi Masih Jeblok Menjelang Akhir Tahun, Tertekan Data Inflasi AS

IHSG diperkirakan masih jeblok karena inflasi Amerika Serikat yang kemungkinan besar tidak sesuai dengan ekspektasi pasar.

Baca Selengkapnya

Eropa Bakal Dilanda Resesi Musim Dingin, Apa yang Harus Diantisipasi RI?

6 Desember 2022

Eropa Bakal Dilanda Resesi Musim Dingin, Apa yang Harus Diantisipasi RI?

Uni Eropa yang bakal dilanda resesi musim dingin dan bisa jadi berdampak ke Indonesia. Apa saja yang harus diantisipasi?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Kaum Muda Beruntung Saksikan Respons Negara Hadapi Krisis Global

2 Desember 2022

Sri Mulyani Sebut Kaum Muda Beruntung Saksikan Respons Negara Hadapi Krisis Global

Dalam kondisi yang serba tak pasti, Sri Mulyani mengatakan generasi muda dapat melihatnya sebagai bekal pada masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ingatkan Ancaman Krisis Pangan dan Energi 2023

2 Desember 2022

Sri Mulyani Ingatkan Ancaman Krisis Pangan dan Energi 2023

Sri Mulyani melihat potensi memburuknya perekonomian telah bergeser dari ancaman pandemi ke krisis global.

Baca Selengkapnya

COP27 Mesir: Apa Saja yang Gagal, yang Berhasil dan yang Baru

24 November 2022

COP27 Mesir: Apa Saja yang Gagal, yang Berhasil dan yang Baru

Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP27 telah berakhir pada Minggu 20 November 2022. Kebanyakan ilmuwan iklim frustasi dengan hasilnya. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Tempo Economic Forum: Ancaman Resesi 2023, IMF Cermati 3 Dampak Invasi Rusia

18 November 2022

Tempo Economic Forum: Ancaman Resesi 2023, IMF Cermati 3 Dampak Invasi Rusia

IMF melihat krisis global karena ketegangan geopolitik akan memperburuk kondisi ekonomi. Krisis pun mendorong negara maju jatuh ke jurang resesi.

Baca Selengkapnya