Temuan Terbaru, Bulan Planet Saturnus Berpeluang untuk Dihuni

Reporter

Senin, 17 April 2017 11:24 WIB

Ilustrasi bulan Saturnus, Enceladus. cbsnews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Permukaan Enceladus, salah satu bulan Saturnus, kelabu membeku. Suhunya mencapai -201 derajat Celsius. Sepertinya tidak ada apa-apa. Namun ternyata di bawah lautan Enceladus muncul reaksi kimiawi mirip di lubang-lubang hidrotermal di laut di bumi—yang menyokong bentuk kehidupan mikroba.


Temuan tersebut didapatkan para peneliti dari Southwest Research Institute (SwRI) di San Antonio, Amerika Serikat, setelah menganalisis data dari wahana nirawak Cassini yang melakukan manuver ke dalam semburan geiser Enceladus pada Oktober 2015. Saat itu Cassini terjun hingga berjarak 49 kilometer dari permukaan Enceladus.


Cassini merupakan wahana dalam salah satu proyek ekspedisi paling ambisius yang dilakukan tiga badan antariksa dari Amerika Serikat, Eropa, dan Italia. Wahana yang diluncurkan pada 1997 dan khusus untuk meneliti Saturnus ini mencapai orbit planet itu tujuh tahun berikutnya. Karena krisis bahan bakar, Cassini akan diterjunkan masuk ke atmosfer Saturnus yang mengandung hidrogen-helium tersebut pada akhir April nanti.


Adapun Enceladus merupakan satu dari 62 bulan atau satelit yang mengelilingi Saturnus. Bulan yang berdiameter 504 kilometer—yang menjadi bulan terbesar keenam—itu tampak putih berkilat karena lapisan esnya memantulkan lebih banyak cahaya matahari.


Bulan ini sejak 2005 telah memikat para peneliti. Musababnya, kala itu, untuk pertama kalinya Cassini mendeteksi keberadaan geiser yang menyemburkan air es.


Advertising
Advertising

Nah, penemuan kali ini kian memperkuat dugaan adanya sumber energi potensial yang bisa dipakai oleh organisme sederhana. Dengan menggunakan data yang didapatkan dari instrumen Ion dan Neutral Mass Spectrometer (INMS) milik Cassini, tim SwRI yang dipimpin Hunter Waite mendapatkan hasil bahwa proporsi hidrogen mencapai 1,4 persen dari volume semburan geiser. Sedangkan kadar karbon dioksida mencapai 0,8 persen.


Menurut Waite, seperti yang ditulis dalam laporan di jurnal Science pada Kamis pekan lalu, molekul hidrogen dihasilkan terus-menerus akibat reaksi air dan batuan panas di inti Enceladus. Partikel-partikel ini menyebar di atmosfer lewat semburan geiser melalui sejumlah rekahan di kutub selatan Enceladus.


Laporan mereka juga menyebutkan bahwa lapisan es dan laut Enceladus tak bisa menampung hidrogen dalam waktu lama. Pelepasan hidrogen dari air es juga tak sebanding dengan volume dalam semburan geiser.


Reaksi kimia dari semburan geiser Enceladus mirip yang terjadi di sekitar lubang-lubang hidrotermal di laut di bumi. Alih-alih menggunakan cahaya matahari, populasi jasad renik di ekosistem lubang hidrotermal tersebut menggunakan energi kimia untuk hidup.


Jeffrey Seewald, peneliti dari Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts, menyebutkan kondisi kimiawi di lautan Enceladus bisa menyediakan energi untuk menyokong kehidupan.


Sejumlah mikroba menggunakan cara metabolisme primitif di lingkungan ekstrem dengan mengolah karbon dioksida dan hidrogen. “Mereka membuat metana dalam proses yang dikenal sebagai metanogensis,” kata Seewald seperti ditulis Space.


Hasil studi hidrotermal ini memperkuat studi lain pada 2016 yang menyebutkan bahwa butiran silika halus yang terdeteksi Cassini hanya bisa dihasilkan oleh air panas di kedalaman satelit tersebut. “Hasil studi ini tampaknya cocok satu sama lain,” kata Chris Glein, peneliti dari SwRI.


Keberadaan hidrogen dan karbon dioksida, menurut Glein, menunjukkan adanya potensi besar energi kimia di lautan Enceladus. Namun Glein menyatakan hasil studi ini bukan untuk memastikan adanya kehidupan di Enceladus.


“Kondisi ini meningkatkan peluang bulan itu bisa dihuni, tapi bukan berarti Enceladus memiliki bentuk kehidupan sendiri,” kata Glein. “Perlu banyak data lagi untuk menjawab pertanyaan tersebut.”


SPACE | LIVESCIENCE | NASA | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

10 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

25 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

25 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

27 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

27 hari lalu

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

27 hari lalu

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS

Baca Selengkapnya

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

27 hari lalu

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

28 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

32 hari lalu

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.

Baca Selengkapnya