Ulat Bambu Sanggup Mencerna Plastik, Solusi Baru Sampah Plastik

Reporter

Selasa, 25 April 2017 18:12 WIB

Sejumlah pekerja membersihkan sampah plastik yang berserakan di Pantai Kuta, Bali, 5 Februari 2017. Sampah tersebut terbawa oleh curah hujan yang tinggi dan gelombang laut. Foto: Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta -Limbah plastik yang sangat sulit dihancurkan telah menjadi masalah besar bagi bumi. Kini peneliti telah menemukan solusi yang berpotensi mengurai sampah plastik. Kuncinya adalah waxworm, yang dikenal sebagai ulat lilin atau ulat bambu.

"Kami sudah menemukan larva serangga Galleria mellonella, mampu mengurai plastik yang paling banyak digunakan sekaligus paling sulit dihancurkan, yaitu polietilen," kata Federica Bertocchini, peneliti dari Institut Cantrabia Biomedis dan Bioteknologi di Spanyol, seperti dikutip Sciencedaily 24 April 2017. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan ulat bambu bisa mencerna plastik.

Bertocchini dan koleganya membuat penemuan secara tidak sengaja setelah melihat plastik yang berisi ulat bambu cepat berlubang. Penelitian lebih lanjut menunjukkan ulat tersebut bisa menghancurkan plastik kurang dari satu jam.

Baca: Mahasiswi Unpad Teliti Jamur Pengurai Styrofoam

Peneliti juga menunjukkan ulat bambu tidak hanya makan plastik, mereka juga mengubah polietilen menjadi etilen glikol. Meskipun ulat bambu biasanya tidak makan plastik, peneliti menduga kemampuan mereka adalah hasil sampingan dari kebiasaan mereka.

Ngengat lilin umumnya meletakkan telurnya di sarang lebah madu. Setelah menetas, ulat tersebut makan lilin lebah, yang terdiri dari campuran beragam senyawa lipida. Peneliti menduga kemampuan mencerna lilin lebah maupun polietilen melibatkan penguraian jenis ikatan kimia yang serupa.

"Lilin juga polimer, semacam plastik alami, dan tidak memiliki struktur kimia berbeda dengan polietilena," kata Bertocchini.

Baca: Jamur Ini Bisa Urai Limbah Pewarna

Sembari penelitian terus dilakukan, peneliti mengatakan temuan ini bisa menjadi solusi untuk mengelola limbah polietilen.

"Kami berencana menerapkan temuan ini menjadi cara yang layak untuk menyingkirkan sampah plastik," ungkap Bertocchini.

Kendati temuannya berpotensi menjadi solusi limbah plastik, Bertocchini minta temuan ini menjadi alasan orang boleh membuang sampah plastik secara sembarangan di lingkungan.

SCIENCEDAILY | BENEDICTA ALVINTA |TD

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya