Bos Alibaba Jack Ma: Internet Seharusnya Bantu Akhiri Kemiskinan

Reporter

Rabu, 26 April 2017 17:10 WIB

Presiden Terpilih AS, Donald Trump berfoto bersama CEO Alibaba, Jack Ma dalam pertemuan di Trump Tower, New York, AS, 9 Januari 2017. Dalam pertemuan pertamanya itu, Jack Ma juga meminta izin pada Trump agar Alibaba dapat ekspansi dan fokus ke produk pakaian, makanan, dan buah-buahan, terutama di kawasan Midwest. AP Photo

TEMPO.CO, Jenewa - Kepala Eksekutif Alibaba Jack Ma mengatakanbahwa Internet seharusnya berguna dan tersedia untuk seluruh dunia. Dia berbicara hal itu dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang e-commerce untuk mendorong pembangunan ekonomi dan membantu melawan kemiskinan.


“Internet harus diperlakukan sebagai hal yang berguna dan seharusnya juga diperlukan sebagai infrastruktur pembangunan global, “ kata dia, Selasa lalu, seperti dimuat Reuters, 25 April 2017. ”Semuanya akan online dan segala yang online akan memiliki data. Dan data akan menjadi energi untuk inovasi.”

Baca: Pria Ini Habiskan Rp 1,9 M agar Wajahnya Mirip Jack Ma


Pekan ini, 24-28 April 2017, berlangsung Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pembangunan dan Perdagangan UNCTAD bertema “Towards Inclusive E-Commerce” di Jenewa.


Ma, yang menjadi penasihat PBB untuk Pembangunan dan Perdagangan (UNCTAD) tentang bisnis kecil dan pengusaha muda, adalah bintang yang menarik selama konferensi untuk pembangunan tersebut.


Sekretaris Jenderal UNCTAD Mukhisa Kituyi mengatakan dia dan Ma akan bertemu di Kigali Rwanda pada Juli dengan 10 presiden Afrika dan pengusaha muda, untuk menyakinkan para politikus di sana tentang tanggung jawab mereka untuk membantu penduduk muda menyadari potensi mereka.

Baca: Bos Alibaba Jack Ma Ditunjuk Jadi Penasehat Ekonomi Malaysia


Advertising
Advertising

Ma mengatakan bahwa perjalanannya pertama ke Afrika akan fokus pada pembayaran e-commerce untuk mendukung pembangunan yang kelanjutan dan inklusif, juga mendukung pendidikan dan perlindungan lingkungan.


Ma, pengusaha warga Cina, mengatakan dia akan membawa satu grup pemimpin bisnis Cina untuk mencari peluang bisnis dan kemitraan di Afrika.


Dia mengatakan Grup Alibaba telah mencetak 33 juta lapangan bekerja di Cina karena masing-masing usaha kecil online dapat mencetak setidaknya tiga pekerjaan. Dia bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Januari lalu dan mengatakan perusahaaannya akan menciptakan satu juta pekerjaan di Amerika.


Awalnya, sekelompok negara berkembang meluncurkan sebuah peta jalan untuk menggunakan e-commerce mendorong pertumbuhan, mempersempit kesenjangan digital, dan membantu pembangunan negara-negara miskin.


Menteri Luar Negeri Argentina Susana Malcorra berharap World Trade Organization akan menyetujui mandat baru e-commerce pada pertemuan Buenos Aires pada December.


Menteri Perdagangan Pakistan Khurram Dastgir Khan mengatakan hanya separuh populasi dunia yang akan online akhir tahun ini. Dari jumlah itu, 40 persen di negara-negara berkembang dan 15 persen di negara-negara miskin. “Populasi offline di negara-negara berkembang kebanyakan adalah miskin, perempuan, sepuh, kurang terdidik, dan di daerah pedesaan,” ujarnya.


Isu seperti proteksi data dan pajak dari pembelian online harus diselesaikan. Tapi, kata Khan, e-commerce bisa menjadi “benteng melawan dampak negatif globalisasi.”


Dunia berkembang membutuhkan sebuah suara, kata dia, dibanding dengan sekelompok kecil raksasa Internet seperti Amazon, e-Bay, dan Alibaba, ke negara-negara pemegang hak veto di Dewan Keamanan PBB.


REUTERS | NURHASIM

Berita terkait

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

16 jam lalu

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.

Baca Selengkapnya

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

3 hari lalu

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

Harga Starlink per bulannya dimulai dari Rp750.000. Biaya ini belum termasuk dengan perangkat keras. Berikut rincian biaya paket lainnya.

Baca Selengkapnya

10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

3 hari lalu

10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

Berikut ini beberapa cara agar internet tidak lemot. Salah satunya dengan merefresh layanan data hingga berpindah ke lokasi yang tepat.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

5 hari lalu

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

Android menyediakan fitur yang bisa digunakan penggunanya untuk membatasi penggunaan smartphone dalam sehari agar tidak menjadi kecanduan.

Baca Selengkapnya

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

5 hari lalu

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

Sebelum menggunakannya, ada baiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan Starlink. Salah satu kelebihannya adalah speed tinggi.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

7 hari lalu

Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

Berikut rekam jejak Starlink milik Elon Musk yang kini mulai beroperasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jepang Uji Kemampuan Internet 6G, Unduh Data 20 Lipat Lebih Cepat Dibanding 5G

8 hari lalu

Jepang Uji Kemampuan Internet 6G, Unduh Data 20 Lipat Lebih Cepat Dibanding 5G

Konsorsium perusahaan telekomunikasi Jepang menguji internet 6G. Laju koneksinya diklaim jauh melampaui standar 5G saat ini.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termahal, Ada yang Harganya 600 Ribu per Gb

8 hari lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termahal, Ada yang Harganya 600 Ribu per Gb

Berikut ini deretan negara dengan paket internet termahal di dunia, sebagian besar didominasi oleh negara-negara Afrika dan wilayah Karibia.

Baca Selengkapnya

Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

8 hari lalu

Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

Pengguna Starlink sebut latensi masih kalah dari internet fiber optik.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum

Starlink mulai menawarkan produknya ke masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya