TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 73 tim robot akan meramaikan Kontes Robot Indonesia Regional 3 yang akan berlangsung di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada, mulai 11-3 Mei 2017.
Kasubdit Kreativitas Mahasiswa UGM, Ahmad Agus Setiawan saat jumpa pers di Kampus UGM, Yogyakarta, Selasa, mengatakan 37 tim itu terbagi dalam 4 divisi yakni Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI).
Baca: Mahasiswa Indonesia Juara Umum Kontes Robot di Amerika
"Mereka yang lolos dan menjadi pemenang di masing-masing divisi akan mengikuti lomba KRI tingkat nasional yang akan berlangsung di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung pada Juli nanti," kata dia.
Menurut Agus, KRI merupakan ajang kompetisi rancang bangun dan rekayasa dalam bidang robotika. Kompetisi ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan dan meningkatkan kreativitas mahasiswa.
Melalui ajang itu, para mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia nyata. "Selain itu, diharapkan bisa meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam pengembangan bidang robotika," kata dia.
Ketua pelaksana persiapan KRI regional 3 Maun Budiyanto secara rinci menyebutkan sebanyak 73 tim robot itu, 17 di antaranya akan mengikuti divisi KRAI, 26 tim bertanding di divisi KRPAI, 17 tim pada divisi KRSBI dan 13 tim bertanding pada divisi KRSTI.
Baca: Bank di Swiss Pekerjakan 20 Robot untuk Layani Nasabah
Khusus tim yang menang dalam KRAI akan diikutkan dalam lomba robot tingkat internasional di Tokyo, Jepang pada Agustus 2017.
Maun menambahkan lomba KRI regional 3 melibatkan 10 dewan juri utama nasional. Sementara lomba di awal hanya akan diisi kegiatan "running test" masing-masing peserta karena robot-robot yang akan dilombakan full sensor dan butuh adaptasi.
Puncak kontes robot, kata dia, akan berlangsung pada Sabtu, 13 Mei 2017 mulai pukul 07.00 WIB. Untuk tiket bisa dipesan via online atau langsung ke GSP UGM dengan harga Rp25 ribu per orang.
ANTARA
Berita terkait
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah
10 hari lalu
Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.
Baca SelengkapnyaLuhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal
11 hari lalu
Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia
Baca SelengkapnyaFakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang
12 hari lalu
Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang
Baca SelengkapnyaDubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia
35 hari lalu
BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia
Baca SelengkapnyaLogin ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya
38 hari lalu
Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.
Baca SelengkapnyaGrab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU
38 hari lalu
KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.
Baca Selengkapnya10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap
39 hari lalu
Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.
Baca SelengkapnyaPegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek
43 hari lalu
Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.
Baca SelengkapnyaMasih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat
48 hari lalu
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.
Baca Selengkapnya