4 Hacker Paling Legendaris di Dunia

Reporter

Jumat, 12 Mei 2017 16:59 WIB

Portal berita Tempo.co diretas. Foto: Tempo.co

TEMPO.CO, Jakarta - Isu peretasan sejumlah situs online nasional oleh hacker sedang ramai dibicarakan dua hari ini. Setelah situs pn.negara.go.id, dan tempo.co, situs seleksi calon mahasiswa perguruan tinggi sbmptn.ac.id ikut menjadi sasaran empuk para hacker meski hanya sesaat.

Laman tempo.co diganti menggunakan Bendera Merah Putih dan keterangan "hacked by Rizieq Shihab". Di laman utama terpampang foto Pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab yang tengah berdemonstrasi dan mengangkat kepalan tangan kanannya bersama rekan-rekannya. Di bawah foto tersebut terpampang tulisan "BEBASKAN AHOK".

Baca: Situs Berita Tempo.co Diretas, Peretas Bawa Nama Rizieq

Namun, sejumlah peretasan tersebut belum ada apa-apanya ketimbang yang dilakukan empat orang dan komplotan hacker yang belakangan menjadi legenda. Siapa saja mereka?

1. Shaltai-Boltai

Pada 14 Agustus 2014, Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev terkejut ketika menemukan akun Twitter resminya mencuitkan konten yang aneh. "Saya mengundurkan diri. Saya malu atas tindakan selama ini. Maaf semuanya," demikian ditulis akun resmi Medvedev.

Selanjutnya, akun tersebut menulis, "Vova, surat yang terakhir saya tulis salah. Sudah lama saya memimpikan menjadi seorang fotografer." Vova adalah nama panggilan Presiden Vladimir Putin.

Medvedev jelas tidak menulis semua itu. Biang keroknya adalah para peretas dari kelompok Anonymous International-juga dikenal dengan Shaltai-Boltai (bahasa Rusia dari karakter fiksi Humpty Dumpty). Mereka adalah kelompok hacker paling terkenal di dunia. Sejak 2014, mereka dituding telah membocorkan isi e-mail banyak pejabat dan politikus Rusia.

Baca: Peretas Rusia Dihukum Penjara 27 Tahun di AS

2. Yevgeny Bogachev

Ia berasal dari Anapa, sebuah pantai di Laut Hitam, sekitar 1.450 kilometer dari Moskow. Bogachev dituduh meretas jutaan informasi finansial milik warga Negari Abang Sam dan mendapatkan uang jutaan dolar AS dari penjualan informasi tersebut. FBI menghadiahkan US$ 3 juta untuk informasi keberadaannya.

Bogachev menciptakan virus yang sama sekali baru, yang disebut GameOver Zeus (GOZ). Ia dan kelompoknya mengembangkan virus Trojan paling kuat dalam sejarah, yang mampu menyalin informasi perbankan tanpa meninggalkan jejak. Salah satu surat kabar di Inggris menyebut Bogachev tinggal di Anapa.

Baca: Haikal Peretas 4.600 Situs, Pengamat:Jadi Hacker Tak Perlu Jenius

3. Vladimir Levin

Tahun 1994 menjadi awal dari era Internet. Mulanya, Vladimir Levin adalah seorang karyawan biasa di sebuah perusahaan keamanan komersial pertama di Rusia. Belakangan, ia menjadi begitu terkenal setelah meretas sistem dari salah satu industri raksasa perbankan Amerika Serikat, yakni City Bank of America (Citibank). Dengan menggunakan laptop standar, Levin mampu membobol sistem keamanan paling canggih di dunia itu.

Levin bertindak hati-hati dengan mengirimkan uang dalam jumlah yang relatif kecil dari rekening perusahaan besar investor Citibank ke seluruh dunia. Jumlah total uang yang ia curi mencapai US$ 10.700.952. Namun tindakannya ketahuan. FBI pun mengeluarkan surat perintah penangkapan Levin.

Ia ditangkap di Bandara London saat dalam perjalanan penerbangan menuju Moskow, Rusia. Levin kemudian dibawa ke Amerika dan divonis 3 tahun penjara. Hingga hari ini, Levin menjadi simbol hacker Rusia karena menjadi yang pertama membobol keamanan global.

Baca: Dua Mata-mata Rusia Didakwa atas Peretasan 500 Juta Akun Yahoo

4. Igor Klopov


Igor Klopov, 24 tahun, lulusan ekonomi di Moscow State University, tercatat memiliki rekening sebesar US$ 1,5 juta. Namun ia bukanlah seorang miliuner. Klopov mendapatkannya dari penjualan data keuangan para miliuner Amerika Serikat.

Ya, Klopov adalah seorang hacker. Ia dan teman-teman peretasnya membobol data keuangan miliarder Amerika dan menjualnya di dunia maya. Klopov mendapatkan ganjarannya pada 2007. Saat itu, ia menyamar sebagai miliarder Charles Wyly dan mencoba membeli emas batangan senilai US$ 7 juta dengan cek palsu.

Cek tersebut terungkap ketika toko emas menghubungi bank untuk memverifikasi. Bank memberi konfirmasi bahwa Wyly tidak pernah menandatangani cek tersebut. Bank lalu menghubungi FBI, yang dengan cepat menggelar operasi untuk memikat hacker Klopov ke New York, tempat ia ditangkap. Sekarang, Klopov bekerja sebagai ahli keamanan di CyberSec, perusahaan keamanan cyber yang berbasis di New York.

AMRI MAHBUB

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

10 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

16 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

38 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

5 Maret 2024

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

4 Maret 2024

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

21 Februari 2024

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

17 Februari 2024

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.

Baca Selengkapnya

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

19 Januari 2024

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

Pengamat menyebutkan dalam melihat kasus data PT KAI yang diduga dibobol hacker, tidak bisa hanya menyoroti satu sisi yakni infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

18 Januari 2024

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor, hampir 22,5 ribu kredensial pelanggan, dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI.

Baca Selengkapnya