6 Langkah Sederhana Ini Ampuh untuk Hindari Serangan Hacker

Reporter

Jumat, 12 Mei 2017 19:03 WIB

Seorang pekerja di Kaspersky lab sedang berada di depan komputer, Kaspersky berusaha terus melawan serangan dari para hacker. Moskow, 9 Desember 2014. GETTY.

TEMPO.CO, Jakarta - Peretasan oleh hacker terhadap beberapa laman situs online nasional terus menjadi perbincangan. Salah satu cara kerja peretas adalah dengan menyusupkan malware, progam komputer yang dirancang khusus untuk menyusup ke komputer orang lain, melalui jaringan Internet.

Baca: Situs Berita Tempo.co Diretas, Peretas Bawa Nama Rizieq

Hacker memasukkannya melalui e-mail yang disamarkan, iklan, bahkan melalui jaringan wi-fi gratis. Program komputer itu dikembangkan sebagai virus yang mampu mengenkripsi file untuk mengelabui pengguna komputer. Bagaimana cara agar terhindar dari serangan malware? Satu-satunya cara adalah menghapusnya dari komputer. Berikut beberapa tips menghapus malware di komputer berbasis Windows:

1. Hapus Temporary Files
Temporary Files, termasuk cache dan cookies pada browser, kerap jadi rumah bagi malware. Karena itu, bersihkan temporary file browser, serta windows, termasuk recycle bin. Untuk menghapusnya, buka RUN lalu ketik %temp%. Hapus semua isi temporary file tersebut.

Setelah itu, hapus isi recycle bin dengan cara klik kanan pada ikon di desktop. Selanjutnya, pilih empty recycle bin.

Untuk browser Chrome agak sedikit berbeda. Pertama-tama buka Chrome dan klik History pada tiga garis horisontal yang ada di pojok kanan atas. Klik Menu, lalu pilih opsi hapus data penjelajahan. Centang semua opsi untuk menghapus semua data.

Baca: Trik Supaya Punya Banyak Pengikut di Media Sosial

2. Reset System Restore

Sistem operasi Windows memiliki fitur System Restore yang sangat berguna jika terjadi masalah pada sistem. Dengan sistem ini kita dapat mengembalikan semua sistem ke asal mula komputer dipakai. Namun, yang perlu diperhatikan, fitur ini juga sering dipakai para hacker untuk menempatkan malware.

Untuk mereset System Restore cukup perlu mematikannya kemudian restart komputer. Saat komputer hidup kembali, nyalakan kembali sistem ini. Fila yang dahulu tersimpan sudah dihapus atau diganti yang terbaru akan kembali.

Baca: Kiat Mengakali Foto di Medsos Agar Terlihat Lebih Indah

3. Pindai Seluruh Partisi Komputer dengan Antivirus
Cara ini mungkin terdengar sederhana, tapi cukup efektif. Pindailah semua partisi penyimpanan pada laptop atau komputer Anda. Antivirus akan otomatis mendeteksi malware dan menghapusnya.

Agar lebih aman, pasang pula perangkat lunak antimalware dan pindai secara menyeluruh. Segera karantina atau hapus malware yang terdeteksi.

Baca: Kiat Merawat Jam Tangan Kayu

4. Windows Defender
Windows defender adalah program keamanan bawaan Windows. Jika belum punya antivirus atau antimalware, Anda bisa pakai program ini. Caranya tinggal pindai secara normal seluruh partisi komputer. Menggunakan Windows Defender offline lebih direkomendasikan. Dengan cara ini proses pindaian akan dilakukan sebelum masuk Windows atau saat booting.

Baca: Tahapan dalam Memulai Bisnis Online

5. Hapus Program yang Aneh
Sekali lagi, periksa isi program yang terpasang pada laptop atau komputer Anda. Jika menemukan program aneh segeralah hapus.

6. Install Ulang Komputer
Langkah ini merupakan langkah terakhir jika semua langkah di atas tidak mampu menghapus malware dari laptop maupun komputer. Dan, cukup ampuh. Yang perlu digarisbawahi adalah, Anda harus tetap memindai setiap partisi yang ada sebelum melakukan install ulang.

Jadi, tunggu apa lagi? Lakukan tips tersebut agar terhindari dari potensi serangan hacker.

AMRI MAHBUB

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

11 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

16 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

38 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

5 Maret 2024

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

4 Maret 2024

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

21 Februari 2024

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

17 Februari 2024

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.

Baca Selengkapnya

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

19 Januari 2024

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

Pengamat menyebutkan dalam melihat kasus data PT KAI yang diduga dibobol hacker, tidak bisa hanya menyoroti satu sisi yakni infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

18 Januari 2024

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor, hampir 22,5 ribu kredensial pelanggan, dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI.

Baca Selengkapnya