Hadapi Ransomware WannaCry, Jangan Hanya Andalkan Antivirus

Reporter

Editor

Erwin prima

Minggu, 14 Mei 2017 12:37 WIB

virus.

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan Shadow Brokers dengan menyebarkan virus Ransomware Wannacry ke lebih dari 99 negara berdampak lumpuhnya sejumlah fasilitas publik, termasuk rumah sakit. Pada dasarnya, virus yang digunakan Shadow Brokers adalah jenis yang sudah lama menyerang sistem operasi, khususnya sistem operasi Windows.

WannaCry memanfaatkan tool senjata cyber milik dinas intel Amerika Serikat, NSA, yang pada April lalu dicuri dan dibocorkan oleh kelompok hacker bernama Shadow Broker.

Baca: Mengenal Ransomware WannaCry yang Menyerang 99 Negara

Pakar teknologi informasi dari Telkom University, Ari Moesriami Barmawi, mengatakan untuk menghadapi virus ransomware, seperti Ransomware WannaCry,tidak bisa hanya mengandalkan pada antivirus. “Karena untuk serangan yang baru belum tentu sudah tercakup dalam antivirusnya,” ujarnya kepada Tempo, Minggu 14 Mei 2017.

Hal ini sejalan dengan Ketua Lembaga Riset Keamanan Cyber dan Komunikasi CISSReC, Pratama D. Persadha, yang mengatakan bahwa virus Ransomware WannaCry menyerang menggunakan Zero Day Ezploit yang belum pernah diketahui sebelumnya.

“Artinya, saat pertama kali ransomware ini menyerang, sebenarnya Microsoft yang ter-update pun akan tetap terkena, karena Microsoft sendiri belum mengetahui adanya celah keamanan ini sampai dengan celah itu dipublikasikan,” kata dia.

Baca: Peneliti MalwareTech Hentikan Peretasan Massal

Menurut Pratama, tindakan preventif yang bisa dilakukan adalah selalu melakukan perbaruan atau update serta backup data. "Ini merupakan hal yang wajib dilakukan agar terhindar dari malware, baik ransomware, virus, ataupun trojan," ujarnya.

Pemerintah sendiri melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika telah merumuskan langkah-langkah pencegahan infeksi ransomware WannaCry, seperti berikut:

1. Melepas Kabel LAN/Wifi (disconect dari jaringan)
2. Lakukan Backup Data
3. Update Anti-Virus
4. Update security pada windows anda dengan install Patch MS17-010 yang dikeluarkan oleh microsoct. Lihat : https://technet.microsoft.com/en-us/library/security/ms17-010.aspx
5. Jangan mengaktifkan fungsi macros (biasanya ada di file excel)
6. Non aktifkan fungsi SMB v1 *)
7. Menutup port 139/445 & 3389 Ports *)
8. Ulangi, selalu backup file file penting di komputer anda dan di simpan backupnya ditempat lain

Menurut Ari, dari sudut pandang menghindari, sebaiknya saat ini pengguna menghindari menginstal sembarang prangkat lunak yang ditawarkan dalam bentuk apapun. Selain itu, segera back up data yg ada di komputer kita terutama yg bekerja dalam sistem operasi Windows.

Baca: Heboh Peretasan Massal di 99 Negara, Pakai Program Punya NSA?

Ari juga mengimbau agar pengguna menghidari penggunaan Internet bila tidak diperlukan. “Jadi jangan sampai selama kita bekerja di lokal, internet terbuka terus. Karena hal ini dapat menyebabkan tanpa sadar kita menginstal malware,” ujarnya.

ERWIN Z

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

3 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

9 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

31 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

54 hari lalu

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

54 hari lalu

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

21 Februari 2024

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

17 Februari 2024

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.

Baca Selengkapnya

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

19 Januari 2024

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

Pengamat menyebutkan dalam melihat kasus data PT KAI yang diduga dibobol hacker, tidak bisa hanya menyoroti satu sisi yakni infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

18 Januari 2024

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor, hampir 22,5 ribu kredensial pelanggan, dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI.

Baca Selengkapnya