Johnny Depp melayani permintaan tanda tangan dari penggemarnya dalam premier film Pirates of the Caribbean: Dead Men Tell No Tales di Los Angeles, California, AS, 18 Mei 2017. REUTERS/Mario Anzuoni
TEMPO.CO, Jakarta - Pada awal Mei 2017, muncul laporan bahwa peretas mencuri film Disney terbaru "Pirates of the Carribean: Dead Men Tell No Tales". Mereka mengancam akan merilis film tersebut secara online jika permintaan uang tebusan tidak dipenuhi.
Dilansir dari laman The Verge, CEO Disney Bob Iger mengatakan Disney tidak di-hack, dan bahwa ancaman tersebut palsu. "Sepengetahuan kami, kami tidak diretas," kata dia.
"Kami mendapat ancaman hack untuk sebuah film yang dicuri. Kami memutuskan untuk menganggapnya serius tapi tidak bereaksi dengan cara seperti seseorang telah mendapat ancaman," sambung dia.
Iger menggambarkan keamanan dunia maya sebagai "isu utama" bagi perusahaan tersebut. Meski Disney menganggap ancaman pencurian film itu serius, perusahaan tersebut menolak membayar uang tebusan yang diminta.
Pada saat itu, pihak yang tidak dikenal meminta "sejumlah uang," untuk dibayar di Bitcoin, dengan ancaman bahwa film tersebut akan dirilis secara online seperti "Orange is the New Black" milik Netflix pada April lalu.
Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous
18 Januari 2024
Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous
82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor, hampir 22,5 ribu kredensial pelanggan, dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI.