Kisah Davis Cripe, Siswa SMA yang Tewas Karena Kebanyakan Kafein

Reporter

Senin, 29 Mei 2017 10:52 WIB

Ilustrasi Kafein. TEMPO

TEMPO.CO, Columbia - Davis Cripe, siswa di Spring Hill High School di Chapin, tewas diduga karena dampak kebanyakan kafein, pada akhir April lalu. Siang itu, Davis Cripe memesan secangkir cafe latte di McDonald di dekat sekolahnya. Lalu remaja 16 tahun itu menikmati minuman kemasan Diet Mountain Dew ukuran besar dan beberapa jenis minuman energi. Semuanya mengandung kafein.

Dua jam kemudian Davis ambruk di ruang kelas di Spring Hill High School di Chapin, dekat Columbia, Amerika Serikat. Kejadian pada akhir April itu begitu cepat. Pukul 3.40 sore itu juga dia dinyatakan meninggal. Setelah diselidiki hampir sebulan oleh Richland County Coroner Office di South Carolina, kantor yang bertanggung jawab menyelidiki kematian yang tak wajar, diperoleh kesimpulan mengejutkan.

Baca: Anda Suka Sop Buntut dan Tongseng? Ini Penjelasan Ilmiahnya

"Remaja ini terlalu banyak mengonsumsi kafein dalam dua jam sehingga menyebabkan arrhythmia (irama jantung yang tidak normal)," kata pejabat County Coroner Gary Watts dalam konferensi pers, Senin pekan lalu. Selama arrhythmia, jantung mungkin tidak dapat memompa cukup darah ke tubuh, dan kekurangan aliran darah mempengaruhi otak, jantung, dan organ lainnya.

Temuan penguji medis dan ahli racun forensik menunjukkan asupan kafein yang masuk ke tubuh remaja itu melebihi batas aman. Kafein yang tadinya membuatnya merasa awas itu berubah menjadi racun mematikan.

Karena itu, American Academy of Pediatrics menyarankan remaja 12–18 tahun seharusnya tidak mengonsumsi lebih dari 100 miligram kafein per hari. "Kafein lebih banyak dapat meningkatkan tekanan darah pada remaja," kata Wakil Departemen Nutrisi Universitas California Sheri Zidenberg-Cherr.

Baca: Suku di Amerika Selatan ini Punya Jantung Paling Sehat di Dunia

Lalu berapa banyak kafein yang diminum Cripe? Satu kemasan minuman Diet Mountain Dew volume 12 ons (340 gram) mengandung 54 miligram kafein. Adapun McDonald tidak melaporkan jumlah kandungan kafein di kopi yang diminumnya.

Masalahnya, sebuah riset pada 2014 menemukan sekitar 73 persen anak-anak mengkonsumi beberapa jenis kafein setiap hari. Padahal, minuman jenis ini tidak dibuat untuk anak-anak.

Batas aman kafein untuk anak-anak berbeda dengan untuk orang dewasa. Menurut US Food and Drug Administration, batas aman untuk orang dewasa adalah 400 miligram kafein per hari atau setara dengan empat sampai lima cangkir kopi.

Namun ancaman "racun kafein" itu menjadi serius karena, seperti yang dilansir laman berita Popular Science, konsumen kerap beralih ke sumber kafein yang lebih padat. Konsumen tak memahami kandungan kafein dalam satu zat.

Baca: Anjing Mencerminkan Kepribadian Pemiliknya

Petugas di South Carolina yang memeriksa jenazah Davis menyatakan bukan jumlah kafein yang dikonsumsi yang mungkin membunuhnya, melainkan jarak waktu mengkonsumsi minuman itu. Remaja malang itu meminum sejumlah produk yang mengandung kafein dalam waktu kurang dari dua jam.

Autopsi Davis menunjukkan jantungnya sehat. Dia tidak memiliki penyakit yang dapat dipicu oleh asupan kafein. Juga tidak ada obat lain atau alkohol yang ditemukan dalam sistem tubuh remaja ini. "Ini bukan overdosis. Kami kehilangan Davis dari zat yang benar-benar legal," kata Watts.

Kini tak sedikit produk minuman kemasan yang mengandung banyak kafein. Di Amerika, Redline Xtreme adalah minuman energi yang menjanjikan untuk "improve reaction time" and "increase reaction time" ke konsumen.

Minuman ini dijual di toko makanan sehat dengan janji menggoda kalori nol dan berisi 316 miligram kafein dalam botol 8 ons. Ini berarti setiap ons Redline Xtreme mengandung kafein hampir 2,5 kali lipat dibanding kafein yang terkandung dalam satu ons kopi Starbucks.

Baca: Berkemah Bisa Membuat Tidur Lebih Baik

Nyawa yang melayang tak bisa dikembalikan. Ayah Davis, Sean Cripe, yang masih berduka, mengajak orang tua mengawasi anak-anaknya lebih ketat. "Dia mati bukan karena saat belajar menyetir mobil, tapi setelah mengonsumsi minuman energi. Orang tua, tolong bicarakan dengan anak-anak Anda tentang bahaya minuman ini," kata dia.

Ini bukan kasus kematian pertama. Tiga tahun lalu, remaja 18 tahun bernama Logan Stiner dari LaGrange Ohio dan James Wade Sweat, 24 tahun, dari Georgia juga tewas karena kafein. Sweatt diduga mencampur kafein dengan air sebagai alternatif "lebih sehat" untuk diet soda, tapi dia salah hitung dosis. Satu sendok kafein setara dengan kafein yang terkandung dalam 16–25 cangkir kopi.

Baca: Mana Lebih Cerdas, Kucing atau Anjing? Ini Jawaban Peneliti

Pada 2014, ada lebih dari 5.000 kasus orang terkena sakit karena minuman energi, berdasarkan riset pusat pengawas racun Amerika Serikat pada 2010–2013. Separuh dari kasus ini diidap oleh anak-anak yang tidak menyadari kandungan zat yang mereka minum. Jadi, berhati-hatilah pada dosis kafein yang Anda minum kalau tak mau tewas karena kebanyakan kafein.

CNN | POPSCI | NBCNEWS | AHMAD NURHASIM

Berita terkait

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

35 menit lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

36 menit lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

4 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

6 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

6 jam lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

7 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

9 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

19 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

23 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya