TEMPO.CO, Vienna -Ide bahwa anjing meniru kepribadian pemiliknya memperoleh dukungan ilmiah yang diterbitkan dalam Jurnal PLOS ONE, 9 Februari 2017. Para peneliti di Austria mengatakan, anjing bisa mencerminkan kecemasan dan sisi negatif pemiliknya. Dan anjing-anjing yang tenang dan bersahabat dapat berbagi dua hal ini kepada manusia, untuk membantu pemiliknya mengatasi berbagai tekanan hidup atau stres.
Lebih dari 100 anjing dan para pemliknya melalui beragam tes, termasuk mengukur detak jantung dan respons mereka terhadap ancaman. Sampel saliva (air liur) juga diambil untuk mengukur tingkat hormon kortisol, sebuah penanda untuk kondisi stres.
Para pemilik anjing dinilai untuk lima penanda besar kepribadian. Yakni neurotisisme (gangguan mental atau kepribadian), extraversion (kepedulian terhadap sesuatu di luar diri sendiri), keterbukaan untuk merasakan pengalaman, keramahan dan ketelitian.
Kepribadian anjing juga dinilai dengan sebuah kuesioner.
Dr Iris Schoberl, dari University of Vienna, mengatakan, baik pemilik dan anjingnya mempengaruhi mekanisme meniru satu sama lain. Tentu saja manusia sebagai rekanan lebih berpengaruh dibanding anjing. "Hasil riset kami cocok dengan pengalaman dari praktik: pemilik dan anjingnya adalah kelompok sosial terkecil yang terdiri dari dua individu (dyad). Dan mereka saling mempengaruhi untuk mengatasi stres," ujarnya.
Schoberl mengatakan anjing peka terhadap kondisi emosional pemiliknya dan mungkin mencerminkan emosi mereka. Anjing telah hidup berdampingan dengan manusia selama lebih dari 30.000 tahun. Bukti menunjukkan mereka dapat menyerap informasi emosi dari orang-orang di sekitarnya dan menyesuaikan perilakunya.
BBC NEWS | HOTMA SIREGAR
Baca Juga:
Pakar Hukum: Tidak Ada Alasan Menonaktifkan Ahok
Grammy Awards, Adele atau Beyonce Lebih Unggul?