Gelombang Gravitasi Terdeteksi, Sifat Lubang Hitam Bisa Diungkap?

Reporter

Jumat, 2 Juni 2017 15:33 WIB

Gelombang gravitasi. nasa.gov

TEMPO.CO, Lousiana - Gelombang gravitasi yang diprediksi Albert Einstein pada 100 tahun lalu kembali diungkap para ilmuwan. Apakah temuan itu dapat menguak sifat-sifat lubang hitam? Selam ini misteri tersebut gagal terpecahkan.

Ilmuwan kembali mendeteksi gelombang gravitasi untuk ketiga kalinya. Gelombang gravitasi tersebut berasal dari fenomena bergabungnya dua lubang hitam raksasa yang berjarak tiga miliar tahun cahaya dari bumi. Sekadar informasi, satu tahun cahaya sekitar 10 triliun kilometer jarak di bumi.

Baca: Gelombang Gravitasi Kembali Terdeteksi, Albert Einstein Benar?

Lubang hitam adalah perubahan wujud dari bintang raksasa yang sekarat. Ketika kolaps, bintang memicu supernova atau ledakan bintang yang membuat sebagian materialnya terpental ke jagat raya.

Para ahli meyakini lubang hitam terbentuk bersamaan dengan galaksi yang menjadi rumah mereka. Berbeda dengan bintang yang melepaskan cahaya, lubang hitam tak bisa dilihat karena tak ada cahaya yang bisa lolos dari tarikan gravitasinya.


Ilustrasi lubang hitam. (NASA)

Sinyal gelombang gravitasi tersebut diambil dari stasiun LIGO (Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory) yang ada di Lousiana, Amerika Serikat. Lembaga ini berdiri atas gabungan California Institute of Technology dan Massachusetts Institute of Technology.

Pendeteksian ketiga kalinya ini menegaskan bahwa, metode baru penyeledikan antariksa sedang berlangsung. "Juga, menjelaskan bahwa pengamatan astronomi akan beralih ke hal-hal baru: gelombang gravitasi," kata David Shoemaker, juru bicara LIGO Scientific Collaboration, seperti dilansir laman berita BBC, Jumat, 2 Mei 2017.

Pendeteksian ini terjadi pada 4 Januari lalu pukul 10.11 waktu setempat. Laporan selengkapnya bisa dibaca dalam jurnal Physical Review Letters edisi 1 Juni 2017. Artikel tersebut berjudul "Observation of a 50-Solar-Mass Binary Black Hole Coalescence at Redshift 0.2".

Baca: Kisah-kisah Pembuktian Teori Gravitasi Einstein

Selain membuktikan teori relativitas Einstein benar, pendeteksian ini juga menandakan bahwa ilmuwan mulai dapat menyelidiki sifat-sifat lubang hitam. Pada pendeteksian gelombang gravitasi pada 4 Januari itu, bahwa putaran benda tidak sepenuhnya selaras saat mereka berkumpul.


Albert Einstein. (Wikipedia)

Hal tersebut, menurut para ilmuwan, menunjukkan bahwa objek-objek antariksa tersebut tidak berasal dari sepasang bintang kembar yang sebelumnya mengorbit, meledak, kemudian menjadi lubang hitam. Sebaliknya, objek-objek tersebut kemungkinan besar berasal dari bintang-bintang dengan kehidupan mandiri dan baru bergabung di saat-saat akhir.

"Kami menemukan landasan baru untuk masuk ke dalam teka-teki pemahaman mekanisme pembentukan bintang," kata Laura Cadonati, wakil juru bicara LIGO.

Penemuan ketiga gelombang gravitasi ini juga membuka celah para peneliti untuk mencari efek yang disebut dispersi alias penguraian warna. Dalam sifat cahaya, efek ini menggambarkan bagaimana radiasi elektromagnetik dari frekuensi yang berbeda akan berjalan pada kecepatan yang berbeda melalui media fisis.

Pernahkah Anda melihat pelangi dalam cermin? Itulah yang disebut efek dispersi.

Baca: Kisah Ilmuwan NASA Temukan Formasi Tata Surya Baru

Mengamati langit dalam berbagai aneka gelombang cahaya bisa mengungkap data baru tentang jagat raya. Setelah selama berabad- abad sebelumnya hanya bisa mengamati cahaya dengan instrumen optik, para peneliti kini mampu membuat peralatan yang memungkinkan mendeteksi sinar-X, gelombang radio, gelombang ultraviolet, dan gamma.


Ilustrasi gelombang gravitasi. (NASA)

Penemuan gelombang gravitasi ini membuka potensi baru untuk membongkar rahasia obyek kosmik lainnya. "Jika cukup beruntung mendapat supernova di galaksi kita, mungkin kita bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi di dalam gelombang gravitasi yang pernah diungkap Albert Einstein dan mengungkap lebih dalam sifat lubang hitam," kata Bangalore Sathyaprakash, anggota tim LIGO dari Pennsylvania State University.

PHYSICAL REVIEW LETTERS | BBC | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

1 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

2 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

7 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

7 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

8 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

20 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

21 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

22 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

22 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

23 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya