Awas Bahaya Kecanduan Internet, Bisa Bikin Gelisah dan Cemas

Reporter

Rabu, 14 Juni 2017 11:39 WIB

Ilustrasi orang menggunakan Internet. (AP/Lee Jin-man)

TEMPO.CO, Swansea - Sebanyak 144 responden diminta memperkirakan jumlah jam per pekan yang mereka habiskan untuk mengakses Internet dalam dua bulan terakhir. Detak jantung dan tekanan darah mereka diukur sebelum dan sesudah sesi mengakses Internet selama dua jam per individu.

Kegelisahan para responden ini dan kecanduan Internet yang mereka rasakan juga dinilai, termasuk yang mereka sampaikan sendiri kepada peneliti. Lalu apa hasil riset itu? Ketua tim peneliti dari Universitas Swansea, Phil Reed, menemukan beberapa orang yang mengalami perubahan fisiologis secara signifikan. Di antaranya, yaitu meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah saat mereka selesai menggunakan Internet.

"Ini terjadi pada mereka yang punya masalah serius dengan penggunaan Internet," kata Reed seperti dikutip Science Daily.

Baca: Ericsson Gandeng ITB Kembangkan Internet of Things

Kenaikan denyut jantung dan tekanan darah ini tecermin dari meningkatnya perasaan cemas. Namun, kata Reed, tidak ada perubahan seperti itu pada peserta yang tidak melaporkan adanya masalah penggunaan Internet.

Riset ini melibatkan 81 perempuan dan 63 laki-laki yang berusia 18-33 tahun di Inggris Raya. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal peer-review internasional, PLOS ONE, ini adalah demonstrasi eksperimental terkontrol pertama dari perubahan fisiologis akibat paparan Internet.

Problem penggunaan Internet adalah isu global, terutama pada remaja. Kecanduan Internet ditemukan dalam kaitan problem psikologis, seperti depresi, kegelisahan, isolasi sosial, dan impulsif.

Studi ini menunjukkan bahwa perubahan fisiologis disertai peningkatan kecemasan mengindikasikan satu keadaan seperti pecandu yang kehilangan obat-obat penenang, misalnya alkohol, ganja, dan heroin. Keadaan ini mungkin bertanggung jawab atas beberapa kebutuhan orang untuk bersentuhan kembali dengan perangkat digital mereka untuk mengurangi perasaan tidak menyenangkan ini.

Baca: YLKI: Tarif Internet Sudah Menjurus Kepada Penjebakan Konsumen

Menurut Reed, ada peningkatan rata-rata denyut jantung dan tekanan darah sebesar 3-4 persen antara sebelum dan sesudah bersentuhan dengan Internet. Dalam beberapa kasus, seperti mereka yang memiliki masalah perilaku digital, peningkatannya mencapai dua kali lipat dari angka tersebut segera setelah Internet dijauhkan.

Meski kenaikan ini tidak mengancam jiwa, perubahan tersebut dapat dikaitkan dengan perasaan cemas dan perubahan pada sistem hormonal yang dapat mengurangi respons kekebalan tubuh.

Lisa Osborne, peneliti klinis dan salah seorang anggota riset ini, mengatakan perubahan fisiologis, seperti peningkatan denyut jantung, dapat menyebabkan lebih banyak kecemasan. "Lebih banyak butuh untuk mengurangi ketergantungan terhadap Internet," kata dia.

Studi ini juga menemukan bahwa para peserta menghabiskan rata-rata lima jam sehari untuk berselancar di Internet. Sekitar 23 persen responden menggunakan waktunya lebih dari enam jam sehari untuk mengakses Internet.

Baca: Tarif Internet Indonesia Lebih Murah dari Negara Lain

Selanjutnya: Selain itu, lebih dari 40 persen sampel...
<!--more-->
Selain itu, lebih dari 40 persen sampel melaporkan beberapa tingkat masalah terkait dengan Internet, yang mengakui bahwa mereka menghabiskan banyak waktu secara online. Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam kecenderungan tersebut. Sejauh ini alasan paling umum dalam penggunaan perangkat digital adalah media komunikasi digital (penggunaan media sosial, seperti Facebook dan Twitter 92 persen) serta belanja (90 persen).

Para peneliti terus berkutat pada spekulasi bahwa penggunaan Internet didorong oleh lebih dari sekadar kegembiraan jangka pendek atau kegembiraan teknologi. Namun penggunaan berlebihan tersebut dapat menghasilkan perubahan fisiologis dan psikologis negatif yang dapat mendorong orang kembali ke Internet.

Bahkan, ketika mereka tidak ingin menyentuhnya. Namun, penggunaan Internet dengan cara lain, seperti game, yang mungkin membangkitkan gairah, belum diteliti.

Baca: Bos Alibaba Jack Ma: Internet Seharusnya Bantu Akhiri Kemiskinan

Tahun lalu, periset dari European College of Neuropsychopharmacology menunjukkan bahwa orang-orang yang menggunakan Internet secara berlebihan mungkin memiliki lebih banyak masalah kesehatan mental. Temuan ini berdasarkan peneliti Universitas McMaster Kanada, Van Ameringen, yang mensurvei 254 siswa dan menghubungkan penggunaan Internet dengan kesehatan mental dan kesejahteraan umum.

Tiga puluh tiga siswa memenuhi kriteria screening untuk penambahan Internet sesuai dengan Internet Addiction Test. Namun 107 siswa memenuhi kriteria penggunaan Internet bermasalah menggunakan alat tes baru yang didesain Van Ameringen.

Dengan menggunakan dua skala untuk mengevaluasi penggunaan Internet, periset telah menemukan tingkat penggunaan Internet bermasalah yang tinggi dalam kelompok siswa usia kuliah. Ini mungkin memiliki implikasi medis praktis dan penanganan masalah.

SCIENCE DAILY | JOURNALS PLOS | AHMAD NURHASIM

Berita terkait

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

7 jam lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

12 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

1 hari lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini deretan negara dengan tarif internet termurah per satu gigabyte, di antaranya Israel dan India yang unggul dengan teknologinya.

Baca Selengkapnya

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

2 hari lalu

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

Hari pertama pelaksanaan UTBK 2024 diwarnai kendala teknis pada akses soal ujian yang dialami para peserta. Ada empat dugaan penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

8 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

8 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

9 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

13 hari lalu

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

Tony Blair dan Budi Arie berdiskusi tentang intensifikasi kerja sama guna mendorong perkembangan teknologi dan memperluas konektivitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Teknologi Internet 5,5G, Unduh Film HD Hanya 30 Detik

17 hari lalu

Mengenal Teknologi Internet 5,5G, Unduh Film HD Hanya 30 Detik

Inovasi teknologi seluler terus bergerak cepat dan membawa pengguna ke ranah 5,5G yang kini sudah mulai dikembangkan dan hadir pertama kali di Cina.

Baca Selengkapnya

Find My Device Luncurkan Fitur Baru, Dapat Lacak HP dalam Kondisi Internet Mati

17 hari lalu

Find My Device Luncurkan Fitur Baru, Dapat Lacak HP dalam Kondisi Internet Mati

Find My Device telah mengalami peningkatan fitur yang memungkinkan pengguna untuk melacak lokasi perangkat mereka secara offline.

Baca Selengkapnya