Kofera, Startup asal Indonesia, Dapat Kucuran Dana MDI Ventures

Reporter

Rabu, 14 Juni 2017 15:45 WIB

Kofera, perusahaan rintisan terbaru yang membuat platform otomasi marketing. (Kofera)

TEMPO.CO, Jakarta - Kofera Technology, startup penyedia platform otomasi marketing asal Indonesia, berhasil mendapatkan pendanaan Pra-Seri A. Pendanaan tersebut berasal dari MDI Ventures, Indosterling Capital, Discovery Nusantara (DNC). Meski begitu, pihak Kofera enggan menyebutkan angka pastinya. MDI Ventures adalah perusahaan modal milik Telkom Group.

Sekadar informasi, ada empat tahapan pendanaan perusahan. Pertama, pra-seri A, yakni pendanaan tahap awal perusahaan terbentuk. Biasanya dana yang dikucurkan investor sekitar US$ 50-600 ribu atau sekitar Rp 675 juta sampai Rp 8,1 miliar. Kedua, Seri A, yakni sekitar US$ 600 ribu sampai US$ 3 juta atau setara Rp 675 sampai Rp 40,5 miliar. Pendanaan Seri A biasanya perusahana sudah memiliki produk yang matang dan berjalan.

Ketiga, Seri B, yakni pendanaan sebesar US$ 5-20 juta atau setara dengan Rp 67,5-270 miliar. Perusahaan yang mendapatkan dana ini biasanya sudah berumur 2-4 tahun. Keempat adalah Seri C, US$ 25-100 juta, atau sekitar Rp 337,5 miliar hingga Rp 1,35 triliun. Umumnya, perusahaan yang mendapatkan dana ini sudah mencapai tahap mature.

Baca: Rudiantara Ungkap Tantangan Startup di Indonesia

CEO Kofera Technology, Bachtiar Rifai, mengklaim Kofera merupakan startup asal Indonesia pertama yang menyediakan software as service (SaaS) platform otomasi marketing berbasis artificial intelligence (AI) alias kecerdasan buatan dan machine learning. "Dengan begitu, kinerja perhitungan akan lebih efisien dan efektif," kata dia melalui aplikasi pesan WhatsApp kepada Tempo, Rabu, 14 Juni 2017.

Bachtiar mengatakan, saat ini sudah ada 5.000 akun dari berbagai jenis model bisnis yang terdaftar di Kofera. Pendanaan Pra-Seri A ini, kata dia, sangat membantu dalam pengembangan produk, riset, dan ekspansi pasar.

Menurut Bachtiar, meningkatnya kebutuhan digital marketing perusahaan di Indonesia tidak sebanding dengan jumlah sumber daya manusia. Kelangkaan talenta di industri digital mengakibatkan lonjakan biaya untuk merekrut tim yang ideal.

Baca: Program Visa Kanada Beri Peluang Tinggal Permanen Startup IT

Di sisi lain, meningkatnya kebutuhan digital marketing juga terlihat dari pengeluaran digital advertising pada 2015 yang mencapai US$ 200 juta. Menurut penelitian Google Temasek, Angka tersebut diprediksi melonjak mencapai US$ 2,7 milliar pada 2025.

Dengan kata lain, Bachtiar mengatakan, pengeluaran biaya digital advertising pada 2017 diperkirakan meningkat mencapai US$ 507 juta. "Kofera hadir untuk menutup jurang antara kebutuhan digital marketing yang tinggi dan kelangkaan sumber daya manusia. Platform kami bisa membantu itu," kata dia.

Baca: Startup Unibraw Jadi Semifinalis Kompetisi Mountain View

Kofera menawarkan empat modul fundamental. Di antaranya, yaitu Campaign Builder, Optimizer, Monitoring dan Analytics. Keempatnya terintegrasi dengan digital channel yang meliputi search, display, remarketing, dan social media.

Platform Kofera, Bachtiar menjelaskan, telah dioptimalkan secara bervariasi untuk mencapai tujuan digital marketing campaign masing-masing perusahaan dengan berbagai latar belakang industri, skala perusahaan, dan target pelanggan yang disasar. Untuk klien startup dan Usaha Kecil Menengah (UKM), misalnya, Kofera menghitung kemungkinan biaya dan operasi lainnya saat ingin beriklan.

AMRI MAHBUB

Berita terkait

Lagi-lagi Startup PHK Karyawan, Ini Penjelasan Bos Pahamify

6 Juni 2022

Lagi-lagi Startup PHK Karyawan, Ini Penjelasan Bos Pahamify

Pahamify, startup edutech, mengkonfirmasi kabar terkait dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal 5 Pemuda Indonesia Pendiri Startup Ternama

10 September 2021

Mengenal 5 Pemuda Indonesia Pendiri Startup Ternama

Meski bukan pekerjaan mudah, beberapa anak muda Indonesia sukses mendirikan perushaan startup mereka dan mengembangkannya hingga menjadi besar.

Baca Selengkapnya

Google Bikin Program Startup School Gratis untuk Founder Startup Asia Pasifik

3 Februari 2021

Google Bikin Program Startup School Gratis untuk Founder Startup Asia Pasifik

Sesi interaktif Google Startup School akan mencakup berbagai topik, dari pemasaran digital, pengetahuan produk, hingga strategi bisnis.

Baca Selengkapnya

Cerita Wishnutama Selepas Jadi Menteri, Jajaki Startup Media Digital

27 Januari 2021

Cerita Wishnutama Selepas Jadi Menteri, Jajaki Startup Media Digital

Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, menceritakan kesibukannya setelah dicopot sebagai pembantu presiden.

Baca Selengkapnya

Meghan Markle Investasi ke Startup yang Menjual Susu Oat

15 Desember 2020

Meghan Markle Investasi ke Startup yang Menjual Susu Oat

Mantan Duchess of Sussex, Meghan Markle berinvestasi di startup Clevr Brands. Perusahaan tersebut menjual latte susu oat instan empat rasa.

Baca Selengkapnya

Trending Bisnis: Jam Tangan Rolex Edhy Prabowo Hingga Haus! Dapat Pendanaan 30 M

3 Desember 2020

Trending Bisnis: Jam Tangan Rolex Edhy Prabowo Hingga Haus! Dapat Pendanaan 30 M

Berita terpopuler bisnis sepanjang 2 Desember 2020, dimulai dari cerita soal Edhy Prabowo dan istrinya dua kali mendatangi toko jam Rolex di Hawaii.

Baca Selengkapnya

2 Perempuan Indonesia Ikut Program Immersion: Women Founders Google

26 November 2020

2 Perempuan Indonesia Ikut Program Immersion: Women Founders Google

Immersion: Women Founders merupakan program pelatihan untuk membekali para perempuan dengan alat dan keterampilan untuk mengembangkan startup mereka.

Baca Selengkapnya

Inilah Pemenang Hyundai Startup Challenge 2020

16 November 2020

Inilah Pemenang Hyundai Startup Challenge 2020

Hyundai Startup Challenge 2020 di Indonesia telah dimulai sejak awal tahun ini dan berhasil mengumpulkan ratusan pendaftar.

Baca Selengkapnya

Ratusan Startup Lokal di Yogyakarta Jadi Perhatian InnoXJogja 2020

8 November 2020

Ratusan Startup Lokal di Yogyakarta Jadi Perhatian InnoXJogja 2020

Festival teknologi dan inovasi bertajuk InnoXJogja 2020 segera digelar di Yogyakarta pada 17-20 November 2020 ini.

Baca Selengkapnya

Omnibus Law, Karpet Merah Tenaga Kerja Asing dari Pasal-pasal yang Rontok

8 Oktober 2020

Omnibus Law, Karpet Merah Tenaga Kerja Asing dari Pasal-pasal yang Rontok

Semangat mereka tetap berapi-api, menuntut pembatalan Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Baca Selengkapnya