LIPI Gelar Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional XVI di Aceh

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 10 Juli 2017 07:56 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Blang Bintang - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Aceh menggelar Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) ke-16 pada 9 – 16 Juli 2017 di SMA Modal Bangsa Aceh.

PIRN merupakan suatu bentuk kegiatan ilmiah di lapangan terbuka yang berorientasi pada penelitian yang mencakup bidang ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, dan ilmu pengetahuan teknik (teknik rekayasa).

Baca: Budayakan Penelitian, LIPI Adakan Perkemahan Ilmiah Remaja


Tahun ini PIRN diikuti 450 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/sederajat dan 150 orang guru pembimbing tingkat SMA, SMK/sederajat dari berbagai daerah Indonesia.

“Kegiatan PIRN telah dilaksanakan sejak 2001. Tujuan utamanya adalah untuk membina dan menjaring bibit-bibit ilmuwan muda yang kelak akan menjadi penerus untuk memajukan bangsa Indonesia,” ungkap Wakil Kepala LIPI, Bambang Subiyanto, dalam keterangannya Senin 10 Juli 2017.

Bambang mengatakan kegiatan perkemahan ilmiah remaja (PIR) dilakukan oleh LIPI dalam ruang lingkup regional dan nasional. PIR Regional merupakan bentuk kerja sama dengan pemerintah atau lembaga setempat guna mengadakan pelatihan metodologi ilmiah bagi remaja SMP dan SMA yang ada di lingkup daerah. Sedangkan, PIR skala nasional dilakukan dengan mengundang para pelajar dan guru dari seluruh wilayah Indonesia.

Menurutnya, kegiatan PIR menjadi langkah efektif untuk pembinaan generasi muda agar terbiasa dengan kegiatan ilmiah. “Dalam kegiatan PIR ini, para remaja langsung dibimbing dalam pelaksanaan penelitian dan diarahkan untuk menanamkan sikap dan perilaku scientific minded, scientific curiosity, dan scientific approach,” ujar Bambang.

Kepala Biro Kerja Sama, Hukum dan Humas (BKHH) LIPI, Nur Tri Aries Suestiningtyas, mengatakan tren generasi muda pada bidang penelitian belakangan ini tengah meningkat. Hal ini disebabkan oleh perkembangan budaya meneliti di Indonesia yang semakin baik.

“Selain didukung adanya PIR, atmosfer perkembangan budaya penelitian di kalangan remaja juga didukung adanya kelompok-kelompok karya ilmiah remaja (KIR) di berbagai sekolah, penyelenggaraan kompetisi ilmiah, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta, serta penyelenggaraan workshop maupun pelatihan semacam KIR,” jelasnya.

Nur berharap kegiatan ini mampu memperluas wawasan para remaja melalui pengayaan oleh para ilmuwan mumpuni dari LIPI. Dari kegiatan tersebut, para peserta dibekali dengan teori tentang metodologi penelitian dan penulisan hasil penelitian sebelum mereka terjun langsung di lapangan. Setelah itu, para peserta dibimbing melakukan penelitian dan terakhir mempresentasikan karya ilmiahnya.

Penyelenggara PIRN sendiri selalu berganti-ganti wilayah sebagai tuan rumah. PIRN ke-15 tahun lalu diselenggarakan di Bengkulu. Sedangkan pada 2015, PIRN ke-14 dilaksanakan di Tasikmalaya, Jawa Barat.

ERWIN Z

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya