Temuan Terbaru: Pestisida Kurangi Populasi Lebah Madu

Reporter

Senin, 10 Juli 2017 17:02 WIB

Para petermak lebah mengenakan baju pengaman saat mengumpulkan sarang lebah di Rafah, Gaza, Palestina, 11 April 2016. Masyarakat memanfaatkan lebah sebagai pengobatan alternatif, menghasilkan madu, dan propolis yang berguna bagi kesehatan. REUTERS

TEMPO.CO, Oxfordshire - Tim ilmuwan lintas negara selama berbulan-bulan meneliti hubungan lebah madu dan pestisida neonicotinoid. Dalam 20 tahun terakhir, bahan kimia ini biasanya digunakan di Eropa dan berbagai belahan dunia untuk membunuh hama serangga pada tanaman.

Lokasi penelitian membentang seluas 2.000 hektare di 33 lokasi melintasi Inggris, Jerman, dan Hungaria. Mereka ingin mengetahui dampak nyata dari pestisida tersebut. Selama ini, riset-riset serupa baru dilakukan pada tahap laboratorium dan kerap disangkal hasilnya oleh industri pestisida.

Kali ini hasilnya lebih kuat, walau temuannya tidak seragam di semua lokasi yang diteliti. Hasil riset berskala besar yang dipublikasikan dalam Science tersebut menunjukkan zat kimia yang bersemayam di tanaman itu membahayakan lebah, entah pengumpul madu maupun yang liar.

"Temuan kami adalah penyebab untuk kekhawatiran yang serius," kata Richard Paywell dari Centre for Ecology and Hydrology di Oxfordshire, Inggris, yang terlibat dalam penelitian ini.

Baca: Sindrom Ratu Lebah di Tempat Kerja, Apa Penyebabnya?

Pestisida neonicotinoid efektif membunuh kutu daun dan larva pada akar tanaman yang hidup dari mengisap sari-sari tanaman. Namun, efek buruknya, bahan kimia ini dicurigai berdampak buruk pada populasi lebah.

Obat ini diserap oleh akar tumbuhan yang kemudian mengalir ke daun, batang, bunga, nektar, dan serbuk sari. Pestisida jenis ini dapat bertahap selama musim tanam sehingga tanaman buah dan sayuran terlindungi dari hama. Namun, hal itu menjadi masalah, yakni saat lebah menyesap nektar bunga dan serbuk sari.

Menurut Paywell, paparan zat kimia pada tanaman tersebut yang kemudian diisap oleh lebah madu membuatnya mengalami penurunan dalam membuat sarang yang penting dalam menghadapi musim dingin. Itulah yang menyebabkan daya regenerasi mereka menurun. Padahal lebah madu punya peran penting. Mereka serangga penyerbuk mayoritas tanaman buah dan sayuran makanan manusia dan dibutuhkan untuk manusia.

Demikian pula halnya dengan tawon besar dan tawon soliter. Kemampuan produksi ratu lebah juga ikut menurun. Inilah yang menyebabkan populasi lebah menurun karena jumlah ratu lebah yang bereproduksi lebih sedikit. Perkawinan ratu lebah hanya sekali seumur hidup, yang memiliki harapan hidup tiga tahun.

Baca: Ribuan Lebah Serang Pengunjung Kebun Raya Bogor

Selanjutnya: Neonicotinoid telah dilarang...

Berita terkait

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

5 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

10 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

51 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

51 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

51 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.

Baca Selengkapnya

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.

Baca Selengkapnya

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

9 Januari 2024

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

Kate Middleton atau Catherine, Putri Wales lahir pada 9 Januari 1982 dan tepat hari ini usianya menginjak 42 tahun. Silsilahnya?

Baca Selengkapnya