Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Gerhana Matahari, Galaksi Bima Sakti

Reporter

Jumat, 14 Juli 2017 20:30 WIB

Gerhana Matahari Total dilihat dari anjungan Kapal KM Kelud di Perairan Bangka Belitung, 9 Maret 2016. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Top 5 Tekno berita hari ini dimulai dengan kabar tentang gerhana matahari dan Galaksi Bima Sakti. Kenapa tidak boleh menatap gerhana matahari secara langsung padahal jaraknya 150 juta kilometer? Itulah pertanyaan yang sering muncul saat terjadi gerhana matahari terjadi.

Menurut Russel van Gelder, juru bicara American Academy of Ophthalmology (AA0), melihat gerhana matahari langsung meski hanya waktu sedikit akan menimbulkan kerusakan.

Baca: Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Prediksi Kiamat Bumi, Nokia 6, Dell

Juga, ada soal Galaksi Bima Sakti. Siapa yang tidak mengenal Galaksi Bima Sakti, tempat tata surya kita berada? Tim ilmuwan yang dipimpin Koraljka Muzic dari Universitas Lisbon, Portugal, dan Aleks Scholz dari University of St. Andrews, Inggris, mengungkap bahwa Galaksi Bima Sakti ternyata memiliki lebih dari 100 miliar objek katai berwarna cokelat seukuran planet.

Baca: Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Fosil Alien di Mars

Tiga topik di atas dan dua lainnya di bawah ini paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Tekno. Berikut selengkapnya lima berita hari ini yang terpopuler:

1. Kenapa Tak Boleh Melihat Gerhana Matahari dengan Mata Telanjang?


Foto sekuel gerhana matahari di Ternate. (TEMPO/Aditia Noviansyah)

Bulan depan, tepatnya 21 Agustus mendatang, gerhana matahari total akan bisa dilihat di daratan Amerika, tepatnya di sepanjang Oregon hingga Carolina Selatan. Gerhana matahari total ini terlihat lagi setelah melintasi Amerika pada 1918. Orang-orang di luar wilayah tersebut hanya akan melihat gerhana matahari spasial.

Kepada siapa saja yang ingin melihat gerhana matahari di Amerika, termasuk warga Indonesia yang tinggal di sana, untuk tidak melihat gerhana matahari dengan mata telanjang. Dia menggambarkan alasannya dengan percobaan kaca pembesar.

Baca: Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Harga Nokia 3310, iPhone 8, iPad Pro

Dia menjelaskan, saat kaca pembesar diletakkan di bawah cahaya matahari dan di bawahnya diletakkan kertas, niscaya kertas tersebut akan terbakar.

Baca selengkapnya

2. Berita Teknologi: Inilah Alasan Kita Sulit Lepas dari Smartphone


Ilustrasi kita tidak pernah bisa lepas dari smartphone. (Shutterstock)

Para perancang dan pengembang di balik semua aplikasi populer memang sengaja merancang aplikasi yang bersifat adiktif. Salah satu contoh bentuk adiksi yang telah direncanakan tersebut adalah kegiatan scrolling yang tak pernah berhenti, berbagi cerita dengan teman secara terus menerus, sampai memeriksa pemberitahuan secara berkala.

Baca: Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Snapchat, Facebook, dan Google

Hooked Model, metode pemasaran "penarik massa", yang dibuat Nir Eyal, bisa dibilang bertanggungjawab atas ketergantungan kita terhadap smartphone. Eyal adalah seorang penulis sekaligus ahli marketing ini memang ahli dalam merancang sikap pengguna smartphone. Hooked Model dijelaskan Eyal dalam bukunya Hooked: How to Build Habit-Forming Products (2013).

Baca selengkapnya

3. Komputer Robot Canggih Ini Bisa Membaca Bahasa Tubuh Anda


Ilmuwan Universitas Carnegie Mellon berhasil menciptakan komputer robot yang mampu membaca bahasa tubuh manusia. (Universitas Carnegie Mellon)

Para peneliti dari Universitas Carnegie Mellon, Amerika Serikat, membuat sebuah komputer robot yang bisa memahami pose dan gerakan tubuh manusia. Tak hanya gerak tubuh, tapi juga termasuk posisi dari masing-masing jari.

Baca: Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Asgardia, Negara Antariksa Pertama

Metode ini dikembangkan dengan bantuan Panoptic Studio, sebuah bangunan dua tingkat yang dilengkapi dengan 500 kamera video. Hasil yang didapat dari percobaan ini sekarang digunakan untuk mendeteksi pose sekelompok orang dengan menggunakan kamera dan laptop.

Baca selengkapnya

4. Ilmuwan Temukan 100 Miliar Objek Katai di Galaksi Bima Sakti


Pemandangan Galaksi Bima Sakti di White Dessert, Kairo, Mesir. (REUTERS)

Studi yang diungkap dalam pertemuan tahunan National Astronomy Meeting pada 5 Juli lalu ini, mengungkap 100 miliar objek katai dalam Galaksi Bima Sakti memiliki massa yang sangat kecil. Bahkan, menurut tim seperti dikutip dari laman Science Daily, sangat kecil untuk menahan fusi hidrogen di intinya.

"Objek-objek tersebut mulanya terbang dekat dengan bintang. Kemungkinan besar sisa-sisa dari proses pembentukan berbagai bintang dan planet," kata tim.

Baca selengkapnya

5. NASA Uji Coba Teknik Wahana Antariksa Hindari Asteroid


Logo NASA. (NASA)

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sedang mengembangkan cara agar wahana antariksa bisa menghindari asteroid. DART (Double Asteroid Redirection Test) adalah program yang sebelumnya dikembangkan para ilmuwan John Hopkins Applied Physics Laboratory.

"Uji coba akan dilakukan dalam waktu dekat," kata Tom Statler, ilmuwan NASA yang juga anggota tim DART, seperti dikutip dari laman berita Gizmodo. Namun, yang perlu ditekankan adalah rancangan ini belum tentu diwujudkan.

Baca selengkapnya

Selain kabar tentang gerhana matahari dan Galaksi Bima Sakti, serta tiga topik lainnya di atas, Anda bisa membaca berita hari ini lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

AMRI MAHBUB

Berita terkait

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

3 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

4 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

5 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

5 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

6 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

10 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

11 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

19 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya