Angkatan Laut AS Uji Laser Pembunuh Drone di Teluk Persia

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 18 Juli 2017 17:58 WIB

Angkatan Laut AS menguji laser pembunuh drone di Teluk Persia. Kredit: US Navy/Dailymail

TEMPO.CO, Washington DC - Angkatan Laut AS saat ini menguji laser pembunuh drone pertama di dunia yang mampu meledakkan target dengan daya 30kW.

Super laser senilai US$ 40 juta (Rp 532 miliar) ini bergerak dengan kecepatan cahaya dan lebih tepat sasaran dari peluru, menurut perwira Angkatan Laut.

Baca: Amerika Serikat Pamer Kemampuan Senjata Laser untuk Lawan Drone

Uji langsung dari super laser baru itu saat ini dilakukan di Teluk Persia, dan pejabat AL memprediksi laser itu akan digunakan dalam pertempuran pada tahun 2020.

LaWS, yang merupakan singkatan dari Laser Weapons System, itu saat ini sedang diuji di kapal transportasi amfibi USS Ponce. "Ini lebih tepat daripada peluru," ujar Chris Wells, kapten USS Ponce, kepada CNN, sebagaimana dikutip Daily Mail Selasa 18 Juli 2017.

"Ini bukan sistem senjata seperti yang kami miliki di mana hanya baik terhadap kontak udara, atau hanya baik terhadap sasaran permukaan, atau hanya baik melawan target darat. Ini adalah senjata yang sangat serbaguna, dapat digunakan terhadap berbagai sasaran."

LaWS bisa bergerak dengan kecepatan cahaya, yang 50 ribu kali kecepatan rudal balistik antarbenua. "Ini melemparkan sejumlah besar foton pada sebuah objek yang datang," kata Letnan Cale Hughes, petugas sistem senjata laser.

Petugas di kapal USS Ponce saat ini menguji senjata itu menggunakan drone sebagai target. Drone bersenjata semakin banyak digunakan oleh Iran, Korea Utara, Cina dan Rusia, kata para petugas.

Saat tes, senjata secara otomatis mengarah pada target. Begitu laser membuat kontak dengan sebuah drone, pesawat ini memanas sampai suhu sekitar 537°C dan meledak. Senjata ini juga sangat tepat, yang bisa meminimalkan kematian di saat perang, menurut Angkatan Laut.

Senjata ini menggunakan pembangkit kecil sendiri untuk meledakkan target dengan daya 30kW. Mereka menambahkan bahwa laser itu akan digunakan untuk menghancurkan pesawat dan kapal-kapal kecil, dan dapat dikerahkan pada 2020. "Ini dirancang dengan maksud untuk melawan ancaman udara dan permukaan," kata Hughes.

DAILY MAIL | ERWIN Z

Berita terkait

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

3 jam lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

8 jam lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

10 jam lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

14 jam lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

16 jam lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

17 jam lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

18 jam lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

18 jam lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

1 hari lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya