Riset Pengalaman Jelang Kematian: Cahaya, Terowongan, dan Ruh
Editor
Amri mahbub al fathon tnr
Senin, 31 Juli 2017 11:11 WIB
TEMPO.CO, Liege - Riset terbaru dari ilmuwan asal Belgia mengungkap pengalaman menjelang kematian yang dialami seseorang. Pandangan umum selama ini tentang near-death experience (NDE) adalah datangnya cahaya terang, merasakan damai, atau masuk ke dalam terowongan.
Ternyata, menurut studi yang terbit dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience edisi 13 Juni 2017 itu mengungkap, tiap orang mengalami NDE yang berbeda. Studi berjudul "Temporality of Features in Near-Death Experience Narratives" ini menjadi riset pertama yang menyelidiki secara formal dan ketat.
Baca: Riset Terbaru: Antirefleksi Layar Smartphone Tiru Mata Ngengat
Tujuan dari studi ini ialah melihat seberapa sering NDE terjadi dan apa saja gambaran yang muncul dari fenomena ini. "Khususnya, urutan kejadiannya," tulis tim dalam jurnal.
Untuk mengungkap hal tersebut, tim lalu mengumpulkan data dari 154 orang yang dilaporkan mengalami pengalaman menjelang kematian. Hasil analisis menunjukkan bahwa setiap orang mengalami setidaknya NDE berbeda.
Baca: Hasil Riset: Anak Anjing Lebih Tertarik kepada Ucapan Manusia
Salah satu pengalaman menjelang kematian (near-deat experience) ialah memasuki terowongan kemudian melihat ruh dan merasakan kedamaian. (Daily Mail)
"Pengalaman yang paling banyak adalah merasakan kedamaian," ujar Charlotte Martial, peneliti neurologi dari Universitas Liege, Belgia, seperti dilansir laman berita Daily Mail, Senin, 31 Juli 2017. "Lalu, melihat cahaya terang dan bertemu seseorang yang dianggap sebagai ruh."
Sedangkan, Martial menjelaskan, pengalaman yang paling jarang dialami adalah penglihatan prekognisi. Orang Jawa menyebutnya weruh sadurunge winarah. Pernahkah Anda merasakan firasat (premonition) tentang hal yang belum terjadi? Bagi sebagian kecil orang mungkin saja pernah melihat ini. Prekognisi lebih berkonotasi "gaib", lawan dari de javu.
Baca: Riset: Pernikahan Orang Materialistis Cenderung Tak bahagia
Dalam segi urutan kejadian (kronologi), Martial dan tim menemukan bahwa sepertiga responden mengalami pengalaman di luar tubuh terlebih dahulu dan sebagian lainnya mengalami kembali ke tubuh mereka. Hal ini menunjukkan, bahwa NDE dipicu oleh perasaan terlepas dari tubuh fisik.
Sebagian besar responden mengalami kronologi pengalaman di luar tubuh, melewati lorong gelap, melihat cahaya terang, dan akhirnya merasakan kedamaian. "NDE merupakan sesuatu pengalaman psikologis yang unik, tapi belum tentu terjadi di semua orang dalam kronologi yang tetap," kata Martial.
Baca: Riset: Rokok Lebih Berbahaya bagi Jantung Perempuan
Martial menjelaskan, ada dua hal yang bisa diambil dari NDE, yakni bersifat universal dan khusus. Universal karena tiap orang memiliki pengalaman yang sama. Khusus karena kronologinya tidak tetap pada setiap orang.
Dalam jurnal tim menyarankan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi hal-hal lain soal NDE. Khususnya, tulis tim, pengaruh latar belakang budaya dan harapan yang mempengaruhi tingkat kematangan psikologis seseorang. Serta, misteri dari mekanisme neurofisiologis yang mendasari NDE.
Baca: Riset: Remaja Lebih Gampang Marah karena Alasan Ini
Simak berita menarik lainnya tentang riset terbaru tentang kematian hanya di kanal Tekno Tempo.co.
FRONTIERS IN HUMAN NEUROSCIENCE | DAILY MAIL | AMRI MAHBUB