TEMPO.CO, Bandung— Bulan purnama Senin malam ini akan disertai gerhana bulan parsial atau sebagian hingga Selasa pagi, 7-8 Agustus 2017. Warga di seantero wilayah Indonesia bisa mengamati prosesnya sejak pukul 22.50 WIB. Puncak gerhana sebagian itu terjadi pukul 01.11 WIB, Selasa dinihari.
“Bulan yang bersinar terang memantulkan cahaya matahari akan tampak lebih redup dan ada bagian yang gelap sehingga tidak tampak oleh pengamat,” kata Avivah Yamani, penggiat astronomi dari komunitas Langit Selatan Bandung.
Baca: Gerhana Bulan Nanti Malam Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang
Pada saat puncak gerhana bulan sebagian itu, sekitar 20 persen bagian selatan bulan yang tampak dari bumi akan gelap karena tertutup bayangan bumi. Adapun 80 persen piringan wajah bulan, kata Avivah, akan tampak meredup. “Gerhana bulan terjadi sebagai akibat pergerakan matahari, bumi, dan bulan,” kata lulusan Astronomi Institut Teknologi Bandung itu.
Ketika terjadi gerhana itu, bulan memasuki bayangan bumi yang memiliki dua komponen berbentuk kerucut. Bayangan pada kerucut terluar adalah area bayangan penumbra, yaitu bumi menghalangi sebagian cahaya matahari untuk mencapai Bulan. Sedangkan kerucut yang ada di dalam kerucut penumbra atau yang disebut umbra, kata Avivah, merupakan area ketika bumi menghalangi seluruh cahaya matahari untuk mencapai bulan.
Gerhana bulan sebagian pada 7-8 Agustus 2017 itu berdasarkan kalkulasi akan berlangsung selama 5 jam 53 detik. Dari keseluruhan gerhana, 20 persen permukaan bulan akan berada dalam bayang-bayang bumi selama 1 jam 55 menit 14 detik.
Gerhana bulan pamungkas pada 2017 itu bisa diamati di wilayah Eropa, Afrika, Asia, dan Australia. Seluruh wilayah Indonesia bisa mengamati seluruh proses gerhana dari awal hingga tuntas. Namun di sebagian wilayah Papua, kata Avivah, kontak terakhir saat bulan meninggalkan penumbra tidak dapat diamati karena bulan sudah terbenam dan matahari terbit.
ANWAR SISWADI
Berita terkait
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean
41 hari lalu
Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.
Baca SelengkapnyaGerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042
42 hari lalu
Gerhana bulan penumbra akan terjadi 25 Maret 2024. Fenomena antariksa itu bisa dinikmati di Indonesia kurang dari satu jam.
Baca SelengkapnyaGerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total
42 hari lalu
Fenomena gerhana bulan penumbra akan terjadi pada sebagian langit Indonesia pada 25 Maret 2024. Apa bedanya dengan gerhana bulan total?
Baca SelengkapnyaProses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya
46 hari lalu
Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.
Baca SelengkapnyaAda Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?
46 hari lalu
BRIN mengungkapkan akan terjadi dua jenis gerhana di bulan Ramadan kali ini, pertanda apa?
Baca Selengkapnya4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan
49 hari lalu
Gerhana matahari selalu menjadi fenomena menarik karena jarang terjadi. Pada 2024, ada 4 gerhana yang akan terjadi.
Baca SelengkapnyaFenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia
6 Januari 2024
Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSebagian Bumi Kena Gerhana Matahari Cincin Api Besok, Ini yang Perlu Diketahui
14 Oktober 2023
Apa yang perlu diketahui tentang gerhana matahari cincin api hari Minggu besok?
Baca SelengkapnyaFenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor
4 Oktober 2023
Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaSiswa SD Ini Rela Tunggu Gerhana Bulan Penumbra hingga Dini Hari
6 Mei 2023
Clavino Alfatih Firda Putra, 9 tahun, menyatakan ia sangat ingin melihat gerhana bulan penumbra ini.
Baca Selengkapnya