TEMPO.CO, San Francisco - Uber Technologies pada hari Selasa 29 Agustus 2017 mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama terkait penyelidikan pendahuluan yang dilakukan oleh Departemen Kehakiman AS terhadap kemungkinan pelanggaran undang-undang penyuapan.
Baca: Dara Khosrowshahi, Sosok Kuda Hitam yang Kini Memimpin Uber
Investigasi pendahuluan adalah yang terbaru dari serangkaian perselisihan hukum di Uber saat perusahaan transportasi online itu menunggu chief executive barunya untuk mengambil kendali.
Uber telah memilih Dara Khosrowshahi, CEO Expedia Inc, sebagai pemimpin berikutnya.
Seorang juru bicara perusahaan mengkonfirmasi adanya "penyelidikan pendahuluan" menyusul sebuah laporan oleh Wall Street Journal pada hari Selasa bahwa Departemen Kehakiman telah mulai menyelidiki apakah manajer di Uber melanggar undang-undang AS yang melawan penyuapan pejabat asing, khususnya Foreign Corrupt Practices Act .
Tidak jelas apakah pihak berwenang memfokuskan pada satu negara atau beberapa negara tempat perusahaan beroperasi.
Reuters pada bulan Juni melaporkan bahwa Uber telah menyewa sebuah firma hukum untuk menyelidiki bagaimana perusahaan memperoleh catatan medis seorang wanita India yang diperkosa oleh seorang sopir Uber pada tahun 2014.
Kajian tersebut berfokus pada tuduhan dari beberapa karyawan saat ini dan mantan karyawan bahwa aksi suap terjadi, ujar dua orang yang akrab dengan masalah tersebut kepada Reuters.
Dewan Uber pada hari Minggu memilih Khosrowshahi sebagai pemimpin perusahaan berikutnya untuk menggantikan pendiri Travis Kalanick, yang digulingkan pada bulan Juni di bawah tekanan pemegang saham, kata beberapa sumber kepada Reuters.
Baca: Bos General Electric dan Hewlett Packard Tak Tertarik Pimpin Uber
Khosrowshahi, 48 tahun, pada hari Selasa membuat komentar publik pertamanya sejak keputusan dewan tersebut untuk menjadikannya CEO dalam dua wawancara di mana dia menegaskan bahwa dia berencana untuk menerima jabatan teratas Uber, terlepas dari banyak masalah perusahaan. Dia membuat komentar pada acara yang dijadwalkan sebelumnya di markas Expedia di Bellevue, Washington.
REUTERS | ERWIN Z
Berita terkait
Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina
14 jam lalu
Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaAS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah
1 hari lalu
Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.
Baca SelengkapnyaMenlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
1 hari lalu
Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.
Baca SelengkapnyaKronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina
1 hari lalu
Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?
Baca SelengkapnyaHamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
1 hari lalu
Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaIsrael Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza
1 hari lalu
Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza
Baca SelengkapnyaDetektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan
1 hari lalu
Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya
Baca SelengkapnyaBelgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC
1 hari lalu
Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)
Baca SelengkapnyaHamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo
1 hari lalu
Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaKanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India
1 hari lalu
Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.
Baca Selengkapnya