Mencari DNA Harimau Jawa dari Bekas Cakaran dan Kotoran

Reporter

Editor

Kamis, 14 September 2017 16:11 WIB

Harimau jawa yang terlihat di Ujung Kulon. instagram.com

TEMPO.CO, Banten - Tim ekspedisi untuk mencari Harimau Jawa kini tengah menyisir kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) untuk menyelidiki kucing besar itu.

Baca: Heboh Temuan 3 Kucing Besar Mirip Harimau Jawa yang Sudah Punah


Tim bentukan Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK ) itu bekerja sama World Wildlife Foundation (WWF) Indonesia itu terdiri dari delapan orang dan dibagi dua untuk menyisir dua wilayah berbeda.


Coordinator Species WWF Ujung Kulon Project, Ridwan Setiawan, mengatakan tim akan bergerak dalam radius empat kilometer dengan pola obat nyamuk. "Kami mulai dari titik ditemukannya lalu ke arah dia datang dan pergi," kata pria yang akrab disapa Iwan itu, Rabu 13 September 2017.

Pencarian juga akan dilakukan di Gunung Payung dan Perbukitan Talanca. Di kedua lokasi itu terdapat bebatuan dan gua yang menjadi habitat kucing besar.


Menurut Iwan, target utama pencarian berada di sekitar sungai. Pasalnya saat ini tengah terjadi musim kering. Tim akan bergerak dalam 10 hari.


Tim ekspedisi akan mencari jejak kucing besar. Baik berupa jejak, cakaran, rambut, serta kotoran. Air sungai pun akan diambil samplenya untuk diteliti. "Kami akan mencari DNA Harimau," kata dia.


Advertising
Advertising

Kemarin, tim ekspedisi telah menemukan bekas cakaran kucing besar di tanah. Tak jauh dari situ, ditemukan fecesnya. Tim ekspedisi kemudian mengambil sampel tersebut untuk ditelisik DNA-nya.


Tim ekspedisi juga berencana memasang video trap di sejumlah lokasi. Tingginya sekitar satu meter.


Ketika Tempo bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkunjung ke TNUK kemarin, seorang petugas Seksi Dokumentasi KLHK, Winarsa, menangkap gambar seekor Banteng yang terluka di bagian leher. Banteng itu diduga diserang oleh kucing besar karena luka gigitan berada di leher Banteng.


Tim memperkirakan kucing besar itu akan kembali datang ke Padang Penggembalaan Cidaun untuk menyantap mangsanya.


Kepala Balai TNUK Ujang Mamat Rahmat mengatakan tim ekspedisi Harimau Jawa dibentuk setelah ada temuan kucing besar di Padang Penggembalaan Cidaun, TNUK, pada 25 Agustus lalu. "Pegawai kami melihat kucing besar itu memiliki corak berbeda dengan Macan Tutul Jawa yang banyak di TNUK," kata dia di TNUK, Rabu, 14 September 2017.


Seorang pegawai TNUK, Muhammad Ganda Saputra, 31 tahun, melihat dua kucing besar pada siang hari sekitar pukul 11.00 WIB dari arah belakang. Di bagian pantatnya nampak loreng seperti milik Harimau. Sementara Macan Tutul Jawa bermotif tutul bulat hitam.

Baca: Dianggap Punah, Harimau Jawa Terlihat di Ujung Kulon


Ganda kembali melihat kucing besar dengan ukuran yang lebih kecil lagi pada sore hari sekitar pukul 17.20 WIB. Kucing yang diduga Harimau Jawa itu tengah memakan Banteng di Padang Penggembalaan Cidaun sebelum berlalu.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Top 3 Tekno: Rampogan Harimau Jawa, Asal-usul THR, dan 10 Ponsel Terbaru

25 hari lalu

Top 3 Tekno: Rampogan Harimau Jawa, Asal-usul THR, dan 10 Ponsel Terbaru

Pembahasan soal tradisi pertarungan harimau, Rampogan, menjadi artikel terpopuler Tekno.

Baca Selengkapnya

Kisah Tradisi Rampogan Macan yang Diduga Jadi Penyebab Punahnya Harimau Jawa

26 hari lalu

Kisah Tradisi Rampogan Macan yang Diduga Jadi Penyebab Punahnya Harimau Jawa

Tradisi ini dilarang oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1905 karena menjadi salah satu penyebab punahnya harimau Jawa.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

28 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

29 hari lalu

Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

Baru-baru ini ada publikasi hasil analisis pemeriksaan DNA dari sehelai rambut yang membuktikan keberadaan harimau jawa di Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

33 hari lalu

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

Peneliti BRIN menelisik DNA pada temuan rambut yang diduga milik Harimau Jawa, hewan yang dkategorikan punah sejak puluha tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

34 hari lalu

Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

Empat peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini berhasil membuktikan adanya tanda-tanda jejak kehidupan harimau jawa.

Baca Selengkapnya

KLHK Soal Marak Monyet Ekor Panjang Masuk Permukiman: Harimau Jawa Sudah Punah

53 hari lalu

KLHK Soal Marak Monyet Ekor Panjang Masuk Permukiman: Harimau Jawa Sudah Punah

KLHK sebut Ledakan populasi monyet ekor panjang di Pulau Jawa karena harimau jawa sudah punah dan macan tutul jawa langka.

Baca Selengkapnya

Tinggal 7 Persen, Harimau Sumatera Sudah di Tubir Kepunahan

30 Juli 2023

Tinggal 7 Persen, Harimau Sumatera Sudah di Tubir Kepunahan

Dalam 40 tahun terakhir, angka populasi harimau Sumatera yang masih hidup sekitar 400-500 ekor.

Baca Selengkapnya

Hari Harimau Sedunia Diperingati 29 Juli: Upaya Mengerem Ancaman Punah

29 Juli 2023

Hari Harimau Sedunia Diperingati 29 Juli: Upaya Mengerem Ancaman Punah

Hari Harimau Sedunia pertama kali diputuskan dalam International Tiger Summit atau KTT Harimau yang digelar di St Petersburg, Rusia, pada 2010.

Baca Selengkapnya

Penelitian Penampakan Harimau Jawa di Sukabumi Dikirim ke Jurnal Ilmiah

24 Mei 2023

Penelitian Penampakan Harimau Jawa di Sukabumi Dikirim ke Jurnal Ilmiah

Penelitian menindaklanjuti laporan dari warga yang mengaku melihat maung, nama lokal harimau jawa, itu pada 2019.

Baca Selengkapnya