Inilah Penyebab Utama Kematian di Dunia

Reporter

Editor

Senin, 18 September 2017 14:30 WIB

Ilustrasi gagal jantung. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Di seluruh dunia, kematian terjadi secara mayoritas akibat dari penyakit menular, penyakit jantung, konflik dan terorisme yang terus meningkat.

Hal ini berdasarkan pada laporan dari studi Global Burden of Disease, yang meneliti tentang keadaan kesehatan di seluruh dunia dengan memperkirakan rata-rata harapan hidup serta jumlah kematian.

Studi ini dikoordinasikan oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) dan melibatkan lebih dari 2.500 kolaborator dari 130 negara dan wilayah di dunia.

Laporan itu menemukan bahwa untuk saat ini, rata-rata harapan hidup global adalah 72,5 tahun (75,3 tahun untuk wanita dan 69,8 tahun untuk pria). Jepang memiliki harapan hidup tertinggi pada 2016 dengan rata-rata harapan hidup 83,9 tahun. Sedangkan Republik Afrika Tengah menjadi negara harapan hidup paling rendah yaitu 50,2 tahun.

Secara keseluruhan, ada 54,7 juta kematian di seluruh dunia pada 2016. Hampir 72,3 persen dari kematian tersebut disebabkan oleh penyakit seperti jantung, stroke dan kanker. Sekitar 19 persen kematian pada tahun 2016 berasal dari penyakit menular, penyakit maternal, penyakit neonatal dan penyakit karena kekurangan nutrisi (CMNN). Sedangkan 8 persen kematian berasal dari luka-luka.

Dari tahun 2006 sampai 2016, jumlah kematian akibat penyakit menular, maternal, neonatal dan gizi/nutrisi (CMNN) menurun hampir 24 persen. Namun, jumlah kematian akibat penyakit tidak menentu meningkat sebesar 16 persen dari tahun 2006 sampai 2016.


Penyakit jantung iskemik adalah penyebab utama kematian, yang mengakibatkan hampir 9,5 juta kematian, pada tahun 2016, atau meningkat 19 persen sejak 2006. Sedangkan diabetes meningkat 31 persen sejak 2006.

Selain itu, jumlah kematian akibat konflik dan terorisme meningkat secara signifikan sejak tahun 2006 yaitu mencapai 150.500 kematian pada tahun 2016 yang sebagian besar merupakan hasil konflik di Afrika Utara dan Timur Tengah.

Tidak hanya itu, tingkat kematian juga meningkat untuk pengguna opioid, amfetamin, pengguna obat lainnya di negara-negara berpenghasilan tinggi.

“Temuan kami menunjukan orang-orang hidup lebih lama dalam dekade terakhir. Kami mengidentifikasikan kemajuan substansial dalam menurunkan tingkat kematian dari beberapa penyakit dan kondisi terparah di dunia, seperti angka kematian karena malaria pada anak dibawah umur 5 tahun.” Kata Dr. Cristopher Murray, direktur Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington.

Dr. Murray mengatakan tiga rangkaian penyebab kematian adalah obesitas, konflik, dan penyakit jiwa, termasuk juga penggunaan obat-obatan.


LIVE SCIENCE | ZUL’AINI FI’ID N.


Berita terkait

Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

4 Juli 2023

Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

buah bidara dipercaya berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit

Baca Selengkapnya

Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

8 Februari 2021

Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

Punya hewan peliharaan memang menghibur. Tapi awas, mereka juga bisa menularkan penyakit kepada pemiliknya.

Baca Selengkapnya

Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

8 Februari 2021

Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

Banjir selalu menyisakan berbagai masalah, bukan hanya kotoran dan lumpur tapi juga beragam penyakit akibat virus dan jamur.

Baca Selengkapnya

Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

7 Februari 2021

Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

Rektor Paramadina, Firmanzah, wafat karena vertigo. Penyakit ini banyak dialami orang tapi kurang dipahami bahayanya.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

7 Februari 2021

Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

Dokter mengatakan membangkitkan rasa gembira dan bahagia merupakan cara efektif serta mudah yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke.

Baca Selengkapnya

Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

6 Februari 2021

Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

Dokter menjelaskan penyebab penyakit kanker dan faktor pemicu yang sebenarnya bisa dihindari, termasuk memilih gaya hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

2 Februari 2021

Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berada di tengah masyarakat dan lini terdepan pelayanan kesehatan pun harus paham deteksi dini kanker payudara.

Baca Selengkapnya

Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

2 Februari 2021

Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

Pakar mengingatkan perlunya mengenali gejala kanker payudara lebih dini untuk menurunkan risiko keparahan penyakit dan mempercepat penyembuhan.

Baca Selengkapnya

5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

25 Januari 2021

5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

Indonesia mengalami kenaikan jumlah prevalensi penyakit tidak menular dan menjadi penyebab kematian tertinggi. Penyakit apa saja itu?

Baca Selengkapnya

Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

24 Januari 2021

Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

Jangan samakan GERD dengan radang usus kronis atau IBD meski sama-sama menyerang lambung. Simak penjelasan pakar berikut.

Baca Selengkapnya