Kisah Doktor Termuda Indonesia: Cerita di Balik Nama Grandprix

Reporter

Editor

Sabtu, 23 September 2017 09:45 WIB

Grandprix Thomryes Marth Kadja. Kredit: ResearchGate

TEMPO.CO, Bandung - Doktor termuda Indonesia dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Grandprix Thomryes Marth Kadja, punya cerita menarik tentang alasan orangtuanya memberikan nama yang terdengar aneh itu. Menurut lajang kelahiran Kupang, 31 Maret 1993 itu, nama tersebut berasal dari kesukaan ayahnya melihat balap motorcross di Kupang.

"Dikasihlah nama itu dengan harapan saya bisa jadi motor penggerak keluarga dan masyarakat," kata Granprix, anak sulung dari tiga bersaudara itu, Jumat, 22 September 2017.

Granprix juga bercerita tentang hobi membaca komik. Buku komik yang disenanginya adalah Crayon Sinchan karangan Yoshio Usui. "Sinchan tampaknya nakal, tapi cerdas," kata dia. Dia membaca komik itu sejak duduk di sekolah dasar. Grandprix bersekolah sejak usia lima tahun. Saat sekolah menengah atas ia masuk kelas percepatan (akselarasi). Ketika mulai kuliah di program studi Kimia Universitas Indonesia pada 2009, usianya 16 tahun.

Lulus pada 2013, ia melanjutkan jenjang master pada program studi Kimia dengan beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Beasiswa itu juga mempercepat masa studi hingga doktoral menjadi empat tahun dari normal enam tahun.

Selama kuliah, Grandprix membagi waktu agar tak suntuk belajar. Ketika di kampus fokusnya pada riset dan banyak membaca artikel ilmiah. Sembilan jurnal ilmiah dari risetnya tentang kebaruan zeolit khusus untuk industri petrokimia juga dipublikasi selama studi pasca sarjana itu. "Saat kerja serius, waktunya libur main atau membaca buku komik Sinchan," kata Grandprix.

Baginya, karakter Sinchan yang periang dan suka menolong itu menarik. Komik yang dikoleksinya itu juga dinilai sebagai penyeimbang rutinitas kesehariannya. Selain komik, pelepas suntuk studinya seperti wisata, main pingpong, bulutangkis, juga Play Station sepakbola.

Grandprix menghasilkan riset zeolit sintesis yang unggul. Material yang khusus dinamakan ZSM-5 itu ditelitinya sejak duduk di bangku pendidikan master di ITB pada 2013-2015. Dia dinyatakan lulus menjadi doktor muda dalam sidang tertutup 6 September 2017. Sedangkan sidang terbukanya dihelat hari ini, Jumat, 22 September 2017, di komplek Rektorat ITB, Jalan Taman Sari Bandung. "Setelah ini saya mau melamar jadi dosen di ITB," katanya.

Setidaknya, ada tiga keunggulan zeolit sintesis itu dari peneliti lajang kelahiran Kupang, 31 Maret 1993 itu.

Zeolit merupakan batuan alami yang mengandung sejumlah mineral. Bahan itu umum dipakai untuk campuran semen, semen gigi, pasir untuk kotoran kucing peliharaan, maupun penyerap polutan lain. Namun zeolit yang digunakan Grandprix, jenis sintesis material alaminya harus diolah dulu untuk mendapatkan bahan kimia khusus untuk industri petrokimia.

Zeolit sintesis buatannya berfungsi untuk konversi minyak bumi menjadi bahan bakar. Kini juga dipakai untuk mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar, maupun biogasoline dari kelapa sawit. Pengolahan zeolit sintesis itu, kata doktor termuda Indonesia itu, umumnya memakan waktu empat hari dengan pemanasan di dalam reaktor baja bersuhu 150 derajat Celcius.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

5 jam lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

7 jam lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

1 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

1 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

2 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

3 hari lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

4 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

5 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

6 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya