TEMPO.CO, Jakarta - Facebook mengumumkan mereka akan menguji model berlangganan berita baru di fitur Instant Article atau artikel instan di seluruh Eropa dan Amerika Serikat. Namun, hanya di perangkat Android.
Juli lalu, seperti diberitakan laman The Verge, Artikel Instan akan menyediakan konten berbayar. Baru pada Agustus lalu, Facebook membenarkan akan menambahkan layanan berlanagganan di Instan Artikel.
Penerbit yang berpartisipasi dalam tes tersebut termasuk Bild, The Boston Globe, The Economist, The Houston Chronicle, The San Francisco Chronicle, La Repubblica, Le Parisien, Spiegel, The Telegraph, Tronc (termasuk The Baltimore Sun, The Los Angeles Times dan The San Diego Union-Tribune) dan The Washington Post.
Facebook akan membandingkan dua model berlangganan, satu sistem mengizinkan 10 artikel sebelum berlangganan untuk melihat lebih banyak konten dan versi "freemium", penerbit menentukan artikel mana yang gratis dan mana yang berbayar.
Baca juga: Rusia Bakal Blokir Facebook pada 2018, Ini Alasannya
Ketika seorang pengguna Facebook berlangganan, penerbit akan mengatur transaksi dan mendapatkan 100 persen.
Menurut laman Recode, Facebook hanya menguji Artikel Instan di Android karena Apple memiliki peraturan untuk berlangganan di dalam aplikasi, menerapkan sistem pembayaran 30 persen untuk mereka dari uang yang dihasilkan melalui penjualan dalam aplikasi.
Meski pun pembelian untuk berlangganan akan terjadi di luar Artikel Instan, Apple masih menghitungnya berada di dalam aplikasi Facebook.
Saat diperkenalkan pada 2015 lalu, penerbit keberatan karena format tidak menghasilkan banyak pendapatan dan tidak menambah numlah pembaca ke laman mereka.
Tapi, ada juga yang mnyukainya karena waktu loading lebih cepat dan artikel lebih cepat terdistribusi.