TEMPO.CO, Garut - Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan oleh gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB. Banyak warga berhamburan ke luar dari rumahnya. "Saya sampai bangun dari tidur karena kencangnya getaran gempa," ujar Agus, 55 tahun, warga Desa/Kecamatan Tarogong Kidul.
Menurut dia, goyangan lindu pemilik Magnitudo 6,2--diperbarui dari data sebelumnya M6,5--ini berlangsung selama 10-15 detik dan membuatnya merasakan pusing. Tak hanya itu, kaca jendela rumahnya juga bergetar cukup kencang hingga menimbulkan suara keras.
Gempa dengan kekuatan besar seperti ini membuat trauma warga Garut. Alasannya, pada 2009 lalu Garut pernah diguncang gempa hingga menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. "Gempa besar seperti ini ingat dulu. Jadi suka trauma, langsung ke luar rumah," ujar Agus.
Warga Pameungpeuk, Yogi, 45 tahun, mengaku hal yang sama. Menurut dia getaran gempa cukup mengagetkan warga yang permukimannya tidak jauh dari pesisir pantai selatan ini. Yogi mengaku tidak ada kerusakan bangunan akibat gempa bumi ini. "Alhamdulillah tidak ada apa-apa. Memang gempanya cukup besar," ujarnya.
Berdasarkan pantauan TEMPO, banyak warga yang berhamburan ke luar rumah. Mereka kemudian berkumpul di pinggir jalan. Setelah dirasa aman, warga pun kembali ke rumahnya kembali. Tidak terlihat adanya kerusakan bangunan di wilayah perkotaan Garut.
Hingga berita ini ditulis belum diterima adanya laporan kerusakan akibat getaran gempa bumi yang berpusat di laut, 156 kilometer arah barat daya Garut dan kedalaman 70 kilometer, ini yang disampaikan pemerintah daerah. Baik di wilayah perkotaan maupun di pesisir pantai selatan Garut.
Berdasarkan data awal, BMKG menyebut kekuatan gempa mencapai Magnitudo 6,5 dengan pusatnya berada 151 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kedalaman gempa mencapai 10 kilometer. BMKG menghimbau warga akan terjadinya gempa susulan.
Pilihan Editor: Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024