TEMPO.CO, Mexico City - Tim ilmuwan yang tergabung dalam Gran Acuifero Maya (GAM) menemukan gua bawah laut terpanjang di dunia di Semenanjung Yucatan, Meksiko. Direktur GAM Guillermo de Anda mengatakan penemuan tersebut bisa membantu memahami budaya Meksiko.
"Terutama peradaban Maya sebelum ditaklukkan Spanyol," kata De Anda, seperti dilansir laman Daily Mail, Rabu, 17 Januari 2018.
Gua tersebut dikenal dengan Sac Actun. Panjangnya mencapai 216 mil (374 kilometer). Di Indonesia, panjang ini setara dengan jarak Jakarta-Pekalongan, Jawa Tengah. Untuk mencapai ujung satunya butuh waktu berbulan-bulan.
Gua Sac Actun. (REUTERS)
Baca: Ilmuwan Teliti Misteri Yeti Lewat DNA, Hasilnya?
Dalam proyek tersebut, Gua Sac Actun yang sebelumnya panjangnya mencapai 163 mil (262 kilometer) ternyata terhubung dengan sistem dua mata (Sistema Dos Ojos) sepanjang 53 mil (85 kilometer). Gabungan keduanya menciptakan gua bawah laut terpanjang di dunia. "Ini memungkinkan kita untuk lebih menghargai ritual-ritual dan situs sejarah," ujar De Anda.
Semenanjung Yucatan dikenal dengan banyaknya peninggalan monumental orang-orang suku Maya. Kota ini memanfaatkan jaringan lubang yang terjadi akibat amblesnya permukaan tanah (sinkhole) dan terhubung dengan perairan bawah tanah yang luas atau dikenal sebagai Cenotes.
Sac Actun, gua bawah laut terbesar di Meksiko, yang panjangnya mencapai 374 kilometer. (REUTERS)
Baca: Berburu Gambar Instagramable Sampai ke Gua Kreo
Simak artikel menarik lain tentang gua bawah laut terpanjang dan riset dari berbagai ilmuwan lain hanya di kanal Tekno Tempo.co.
DAILY MAIL | AMB