Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dijamin, Rahasia Semut Afrika Ini Belum Anda Tahu

image-gnews
Ilustrasi semut. Wikipedia
Ilustrasi semut. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Semut Matabele atau semut Afrika ternyata punya rasa setia kawan yang sangat besar. Ilmuwan menemukan bahwa semut itu mampu merawat rekannya yang terluka dengan membersihkan luka bahkan dapat mengelola antibiotik untuk mencegah infeksi.

"Ini adalah sekilas perawatan yang belum pernah terjadi, perilaku semut itu secara signifikan dapat mengurangi kematian dalam kelompok semut. Perawatan ini adalah hal pertama di kerajaan hewan yang benar-benar terfokus pada luka," ujar ahli ekologi perilaku dari Universitas Wurzburg,Jerman, Erik Frank, seperti dilansir laman The Guardian, 13 Februari 2018.

Semut biasanya mendapatkan luka dari pertempuran yang dilakukan dengan serangga lain. Kemudian, semut yang bertahan akan dibawa dan diobati oleh semut lainnya.

Semut Matabele yang bernama latin Megaponera memiliki panjang mencapai 2 centimeter (0,8 inci) saat dewasa dan mengkonsumsi rayap sebagai makanannya. Dalam tiga tahun percobaan yang dilakukan di hutan savana lembab di Taman Nasional Comoe, Pantai Gading, ilmuwan menyaksikan lebih dari 200 serangan semut untuk memakan rayap.

Untuk mempelajari sejenis serangga ini lebih dekat, Frank memindahkan enam koloni ke sarang yang ada di laboratorium penelitian taman nasional. Di sana, Frank melihat para semut yang dapat merawat semut terluka.

Baca Juga:

"Kami belum tahu apakah mereka mengobati luka dengan kotoran atau menggunakan zat antimikroba untuk melawan infeksi. Tapi kami tahu bahwa jika mereka tidak menerima pengobatan, 80 persen meninggal dalam waktu 24 jam dan jika menerima perawatan selama satu jam, semut bertahan," kata Frank.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Semut yang terluka meminta pertolongan dengan mengirimkan sinyal berupa feromon. Ketika tiba, semut yang terluka akan diselipkan di kaki semut penolong sehingga lebih mudah dibawa kembali ke sarangnya. Para ilmuwan percaya bahwa semut memiliki aturan sederhana untuk menyelamatkan rekannya.

"Semut yang terluka parah dan tidak bisa bangun, mereka terus meronta-ronta dan mengabaikan semua yang ada di sekitarnya,"kata Frank. “Akibatnya, yang terluka parah akan dibiarkan mati, artinya semut hanya akan mengobati rekannya yang masih bisa berdiri dan pantas untuk hidup." Penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal biologi Proceeding of the Royal Sociey B.

Simak artikel menarik lainnya tentang semut Afrika hanya di kanal Tekno Tempo.co.

THE GUARDIAN | PROCEEDING OF THE ROYAL SOCIETY B

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan 5 Semut yang Mematikan: Semut Bulldog, Semut Api, Semut Peluru...

27 Juni 2022

Seekor semut api terlihat di atas prototype kamera digital baru yang dibuat menyerupai mata serangga dengan banyak lensa. Cnn.com
Deretan 5 Semut yang Mematikan: Semut Bulldog, Semut Api, Semut Peluru...

Sering kali kita melihat semut sebagai fauna kecil, tapi 5 semut, termasuk semut api, ini justru ada yang mampu melumpuhkan manusia.