Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tulip Raksasa di Laut Utara

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Amsterdam:Belanda akan menggambar ulang peta Eropa. Benar-benar menggambar ulang. Di tepi pantai yang menghadap ke Laut Utara, Belanda berniat membuat pulau baru berbentuk tulip, bunga nasionalnya. Pulau yang meniru konsep Dubai dengan pulau-pulau resor itu dibangun untuk mengatasi kepadatan penduduk dan membentengi garis pantai dari arus pasang laut. Pulau itu adalah usulan dari Partai Kristen Demokrat, yang menguasai parlemen negara itu. Bila disetujui, pulau di Laut Utara itu bisa digunakan untuk perumahan, pertanian, serta wilayah cagar alam dan suaka margasatwa. Keberadaan pulau itu juga bisa membentengi wilayah pantai daratan utama Belanda dari gelombang laut. "Orang Belanda hidup bertumpuk-tumpuk di atas orang lain," kata Jopp Atsma, politikus partai yang menjadi sponsor utama ide ini di parlemen. "Kami benar-benar lapar akan tanah. Wilayah daratan yang luas diperlukan untuk pembangunan."Pada saat ini Belanda memang salah satu negara terpadat di dunia dengan 16 juta orang hidup di wilayah seluas 41.526 kilometer persegi, atau cuma separuh luas Skotlandia. Parahnya lagi, sepertiga wilayah Belanda berada di bawah permukaan laut dan berada dalam jalur banjir yang dilewati tiga sungai besar. Dengan wilayah yang sempit, harga tanah menjadi mahal sehingga tidak ada peningkatan produksi pertanian. Ini mengancam posisi negara itu sebagai eksportir hasil pertanian terbesar di dunia. Bila mereka membuat pulau seluas 100 ribu hektare area saja, akan mendatangkan uang senilai 10 miliar Euro (US$ 14,69 miliar). "Cukup untuk mengembalikan modal awal pembuatan pulau itu," kata Atsma. Para pendukung gagasan ini di parlemen menyatakan bahwa pembangunan pulau baru ini akan memberikan kesempatan kepada perusahaan-perusahaan Belanda untuk unjuk gigi dalam manajemen air dan tanah yang saat ini banyak dibutuhkan negara lain akibat pemanasan global. Tapi tak sedikit pula yang menentang karena rencana ini terlalu mahal dan berpeluang merusak lingkungan. Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenende telah meminta badan khusus penasihat teknologi pemerintah, Innovation Platform, untuk mempelajari kelayakan rencana ini dan mempresentasikannya pada 17 Januari 2008. Balkenende sendiri tampaknya tertarik oleh ide ini. "Negara ini sangat ahli dalam teknik menangani laut dan air," ujarnya. "Seharusnya kita mempertahankan kepemimpinan dalam hal ini di dunia lewat sebuah proyek yang besar." Innovation Platform telah mengeluarkan proposal tidak resmi tentang inovasi proyek ini lewat gambar sebuah pulau berbentuk bunga tulip dengan panjang 50 km dan luas 48,6 ribu sampai 101,2 ribu hektare di lepas pantai Randstad, wilayah yang paling padat penduduk, di sekitar Amsterdam, Rooterdam, The Haque dan Utrecht. "Negara kami memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam menangani air," kata Maria Henneman dari Innovation Platform. "Negara dan perusahaan-perusahaan swasta bahkan mengekspor teknologi ini, tapi belum ada invasi baru. Eksperimen baru diperlukan dalam bidang energi alternatif, gelombang laut, dan angin. Proyek ini tentu akan sangat mahal. Tapi dengan teknologi terbaru, segalanya menjadi mungkin." Henneman juga mengungkapkan bahwa studi-studi sebelumnya memperlihatkan bendungan-bendungan yang membentengi seluruh pesisir utara negeri itu tidak akan bertahan lama. Belanda harus mencari solusi jangka panjang, mengingat kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim.Netherland--yang berarti "tanah yang rendah"--memiliki sejarah panjang dalam memelopori teknologi mempertahankan wilayah daratan dari ancaman laut dan memerangi banjir. "Kami tinggal di bawah permukaan laut dan kaki saya tidak pernah basah oleh banjir," kata Atsma. "Begitu banyak yang bisa dilakukan dengan manajemen air dan kami adalah penemunya."Negara adi kuasa Amerika Serikat juga meminta bantuan Belanda dalam manajemen air setelah banjir yang melanda New Orleans pada 2005. Perusahaan-perusahaan Belanda juga menjadi pelopor utama pengembangan wilayah pantai di seluruh dunia. Perusahaan Belanda, Boskalis, yang berpengalaman dalam proyek Delta dan Zuiderzee, misalnya, menangani pembuatan pulau buatan untuk bandara Hong Kong. Kini mereka menangani proyek Wave dari Oman, sebuah kompleks resor besar di pinggir pantai. Pulau buatan di Teluk Dubai, Uni Emirat Arab, berbentuk pohon palem, juga dibuat oleh kontraktor Belanda, Van Oord, dengan menggunakan 100 juta kubik meter pasir. Toh, banyak yang mengecam ide pulau tulip itu. Sebagian mengejek bentuk pulau seharusnya kincir angin atau kelom, sepatu kayu khas mereka. Alasannya, tulip bukanlah tumbuhan asli Belanda, tapi dibawa dari Turki pada abad pertengahan. Namun, ada satu alasan khusus mengapa Atsma dan rekan-rekannya meminta pulau itu berbentuk bunga tulip. "Semua orang di dunia selalu mengasosiasikan Belanda dengan tulip," katanya. "Ini kan bisa jadi promosi pariwisata juga."Organisasi lingkungan yang paling keras mencela. "Ini ide yang gila," kata Lisa Van Der Veen dari Yayasan Laut Utara. "Biayanya akan sangat mahal dan akibatnya terhadap ekosistem dan lingkungan akan sangat dramatis."Rencana ini dikhawatirkan akan mengorbankan wilayah lain, yang menjadi sumber tanah untuk pengurukan. Selain itu, munculnya pulau baru itu dapat merusak habitat pantai, perikanan, dan jalur migrasi burung-burung. "Laut Utara bukan tempat pembuangan sampah yang bisa kita perlakukan seenaknya, terutama wilayah pantai yang merupakan wilayah laut paling subur di dunia," kata Lisa Van Der Veen. "Pembuatan sebuah pulau akan merusak lingkungan dan alam." Menghadapi ancaman kenaikan permukaan air laut, Van Der Veen menyatakan lebih realistis untuk melindungi wilayah daratan yang sudah ada daripada membangun pulau baru. "Bangunan apa pun di pulau baru itu akan sangat mahal karena harus cukup kuat menahan badai," ujarnya. "Meningkatkan kekuatan bendungan yang sudah ada jauh lebih aman, ramah lingkungan, efektif, dan murah daripada membangun pulau baru yang belum tentu layak." AMAL IHSAN | TIMES-ONLINE | DE-TELEGRAAF
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

42 detik lalu

Sandra Dewi dan Harvey Moeis/Foto: Instagram/Sandra Dewi
Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.


Biaya Kuliah di PTN Makin Mahal karena Status PTNBH

2 menit lalu

Biaya kuliah di perguruan tinggi negeri terus mengalami kenaikan.
Biaya Kuliah di PTN Makin Mahal karena Status PTNBH

Biaya kuliah di perguruan tinggi negeri atau PTN terus mengalami kenaikan. Akibat rencana alih status ke PTNBH atau kampus berbadan hukum.


Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

9 menit lalu

Kejaksaan Tinggi Bali merekonstruksi operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat Berawa KR atas dugaan pemerasan terhadap seorang investor sebesar Rp 10 miliar untuk rekomendasi izin investasi. Reka ulang adegan itu digelar di Cafe Casa Bunga, Renon, Denpasar, pada Jumat, 3 Mei 2024. Foto: Kejaksaan Tinggi Bali
Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi


Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

15 menit lalu

Balita Palestina Leila Jeneid, yang menderita kekurangan gizi parah, menerima perawatan di Rumah Sakit Kamal Adwan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza di mana kekurangan makanan dan nutrisi penting telah menjadi perjuangan kolektif di daerah kantong tersebut, di Jalur Gaza utara, 26 Maret 2024. REUTERS/Osama Abu Rabee
Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara


Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

27 menit lalu

Kansai International Airport merupakan bandara pertama di Jepang yang dibangun di tengah laut di atas pulau buatan. Bandara Kansai sengaja dibangun jauh dari pemukiman untuk menghindari dampak kerusakan lingkungan yang akan timbul akibat aktivitas bandara, seperti polusi udara. jnto.org.au
Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.


Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

42 menit lalu

Tenaga kesehatan memberikan pelayanan imunisasi dasar kepada bayi di Puskesmas 3 Denpasar Utara, Bali, Kamis 12 Januari 2023. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan penurunan angka stunting hingga 7,71 persen pada tahun 2023 sehingga Bali tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?


Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

47 menit lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.


Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia vs China Taipei 1-0

53 menit lalu

Anthony Sinisuka Ginting yang turun sebagai tunggal pertama gagal menyumbang poin setelah kalah melawan Prannoy dengan skor 21-13, 12-21, 12-21, sehingga kedudukan sementara Indonesia vs India 0-1 di laga terakhir penyisihan Grup C Piala Thomas 2024 yang digelar di Hi Tech Zone Sports Centre, Chengdu, Cina, Rabu, 1 Mei 2024. Kredit: Tim Humas PBSI.
Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia vs China Taipei 1-0

Atlet tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengalahkan wakil China Taipei, Chou Tien Chen, pada babak semifinal Piala Thomas 2024.


Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 jam lalu

Kondisi Desa Pohi, Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, saat dilanda banjir pada Selasa 30 Agustus 2022. ANTARA/ Stepensopyan Pontoh
Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.


Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 jam lalu

Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan Yudi Purnomo Harahap menghadiri sidang Praperadilan Firli Bahuri dalam kasus penetapan tersangka dugaan pemerasan terhadap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Kamis, 13 Desember 2023. TEMPO/Yuni Rahmawati
Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah