3. Penyaring Sampah di Penampungan
Prototipe teknologi penyaringan sampah di penampungan dan sungai karya siswa SMAK Kanaan Tangerang yang dipamerkan di Indocomtech 2018, di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 2 November 2018. TEMPO/Khory
Penyaringan sampah di penampungan, memiliki tiga fungsi, pertama memantau seberapa banyak sampah, mengambil sampah yang mengapung di sungai dan menyaring air yang terkontaminasi dengan minyak. "Ini juga pakai IoT," kata Felix yang memcoba mempresebtasikan kembali teknologi buatannya.
Teknologi yang juga meraih juara dalam gelaran kontes robot nusantara dua bulan lalu itu, kata Felix, bisa dikendalikan dan dipantau dari smartphone. Sama seperti smartcity pemantau kendaraan masuk, kata dia, menggunakan aplikasi Bling juga, bahkan kedua teknogi tersebut bisa disatukan servernya.
"IoT-nya itu kalau misalkan sampah sudah terkumpul di tempat sampah, nanti si infrared bakal mengirim data ke smartphone atau server dan data waktu jam serta tanggal masuk. Kalau sudah penuh kita bisa kirim orang untuk mengangkut sampah itu," tambah Felix. "Terus ada tombol button on atau off, ini digunakan ketika alat sedang rusak, misalkan ada yang rusak, kan sampah bisa terkumpul dong, makanya kita bisa matiin dan kirim orang untuk memperbaiki alatnya, kalau sudah baik baru kita nyalakan lagi".
Prototipe teknologi yang dibuat dalam waktu kurang lebih sebulan itu mendapat komentar dari Dirjen Telekomunikasi Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo Firmansyah Lubis yang mewakili menteri saat hadir dalam pembukaan Indocomtech. "Kemarin dia menyarankan untuk dipatenkan sebelum diambil orang lain, pas Rabu lalu, 31 Oktober 2018, pembukaan itu," Michael melanjutkan.
Untuk pengambilan sampah di permukaan lain, menurut Falix, cara kerjanya adalah jadi ada pompa yang dikendalikan server, jika pompa menyala air bakal masuk ke filter dan otomatis sampah yang mengambang dipermukaan air bakal terbawa ke atas. Dan terangkat dan ketempat penampungan.
"Juga, misalkan minyak dan air yang ada disungai kan terpisah, air selalu di atas, semakin tinggi nanti air bisa keluar kembali tanpa tercampur minyak. Air naik nanti pas penuh keluar. Pompanya bakal nyala kalau ultrasonik-nya terdeteksi, ultrasonik kita atur jaraknya, supaya kalau minyak cukup tinggi baru disaring, lalu air keluar," kata Felix.
Prototipe tersebut memasang sensor Infrared, Ultrasonic, Arbino, Non-MCU, Cable Jumper, Pompa DC dan Conveyor. "Ini mahal diakuariumnya sama pompa. Jika diaplikasikan Ini peletakannya bisa dibeberapa titik, terutama dipelabuhan dan dikendalikan lewat IoT," ujar Felix.
Baca juga: Samsung Jual Galaxy A7 2018 di Indocomtech 2018, Ini Bonusnya
Selanjutnya: Smarthone Control...