Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tim Peneliti BRIN di Bandung Kembangkan Kursi Roda Otonom yang Bisa Pakai Aplikasi

image-gnews
Uji coba purwarupa Seater oleh tim peneliti BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Samaun Samadikun, Bandung. (Dok.BRIN)
Uji coba purwarupa Seater oleh tim peneliti BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Samaun Samadikun, Bandung. (Dok.BRIN)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Tim peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan alat transportasi tipe personal mobility vehicle atau kendaraan mobilitas perorangan yang disebut Seater, singkatan dari Single-passenger Electric Autonomous Transporter. Wujud alat transportasi ini seperti kursi roda yang bisa beroperasi secara mandiri di kawasan khusus.

“Teknologi navigasi otonom yang dikembangkan serupa dengan teknologi untuk sistem Mobile Robot Otonom,” kata ketua tim penelitinya, Roni Permana Saputra, Jumat 16 Februari 2024.

Seater dirancang penggunaannya untuk memudahkan pergerakan kalangan seperti disabilitas, orang lanjut usia, ibu hamil, atau anak kecil, di suatu area atau tempat khusus di dalam atau luar ruangan. Tim di BRIN mulai mengembangkannya pada tahun lalu melibatkan peneliti dari Pusat Riset Mekatronika Cerdas dan Pusat Riset Telekomunikasi.

Kolaborasi keduanya menyangkut perancangan mesin, mekanikal, desain, elektronika, instrumentasi, Internet of Things (IoT), dan informatika. Hingga pada akhir 2023 lalu, tim berhasil membuat sebuah unit purwarupa awal. “Sekarang kami masih melakukan pengujian komprehensif,” ujar Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Mekatronika Cerdas BRIN itu menambahkan.

Pengembangan dan pengujian berlangsung di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Samaun Samadikun BRIN di Bandung. Menurut Roni, Seater menjadi bagian dari riset bidang teknologi otonom untuk kendaraan listrik berbasis baterai yang merupakan salah satu riset prioritas di BRIN sejak 2020.

Selain untuk mendukung program penurunan emisi gas karbon, Seater dirancang sebagai kendaraan otonom yang lebih ekonomis. “Sehingga berpotensi lebih besar dimanfaatkan masyarakat secara luas,” kata Roni yang mengungkap harapan tim bisa membuat Seater dipasarkan dengan harga jual  Rp 50-100 juta per unit.

Keunggulan yang Ditawarkan BRIN

Beberapa keunggulan yang ditawarkan seperti optimasi desain kendaraan agar ekonomis. Lalu, penggeraknya berbasis motor listrik sehingga nihil emisi gas buang. Sistem kendali otonomnya pun dirancang untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan dan keamanan pengguna, dan bisa terhubung ke aplikasi di smartphone.

“Contoh, pengguna bisa minta layanan penjemputan dengan scan barcode tertentu di shelter penjemputan,” ujarnya. Seater juga disebutkannya bisa datang dipanggil ke lokasi secara otonom dan bergerak sesuai lokasi tujuan pengguna. Untuk layanan itu, pengguna maupun Seater memerlukan jaringan Internet. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prototipe Single-passenger Electric Autonomous Transporter atau Seater yang dikembangkan tim peneliti BRIN di Bandung. (Dok. BRIN)

Seater menggunakan sistem penggerak diferensial atau memakai motor listrik pada roda belakang. Menggunakan empat roda, sepasang roda belakangnya difungsikan sebagai penggerak, sementara dua roda depan sebagai penopang. “Masing-masing roda memiliki motor penggerak sendiri sehingga dia dapat bergerak secara independen untuk melakukan manuver,” kata Roni.

Sistem Sensor dan Paten

Adapun komponen utama pada wahana itu adalah sistem sensor. Tim menjadikan kamera yang punya sensitivitas tinggi sebagai sensor utama. Kamera khusus itu berfungsi untuk mengenali obyek sekaligus jaraknya dari kendaraan. Hasil tangkapan gambar itu kemudian diolah oleh algoritme agar Seater bisa mengenali, memahami, dan memetakan lingkungan yang pernah dikunjungi atau dilintasi.

"Algoritma juga dipakai untuk mengendalikan navigasi dan kendaraan agar pergerakannya melewati jalur yang telah direncanakan," kata Roni sambil menambahkan, “Sekaligus menghindari tabrakan dengan obyek di sekitar.”

Sejauh ini, Roni mengungkapkan, tim peneliti sudah mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual terkait prototipe Seater berupa paten yang terdaftar dengan judul Sistem Kendaraan dan Metode Kendali Otonom Berbasis Gawai. Kemudian, hak cipta yang sudah didapat sertifikasinya dengan judul Aplikasi Android untuk Single Passenger Electric Autonomous Transporter.

Lewat pengembangan dan adaptasi inovasi terbaru, Roni menilai Seater masih relevan untuk digunakan hingga lima tahun ke depan. Sedangkan pada tahun ini tim rencananya akan melakukan uji coba sekaligus menganalisis Seater di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Samaun Samadikun BRIN di Bandung.

Pilihan Editor: Giliran Bos Meta Jajal Apple Vision Pro, Begini Penilaiannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

13 jam lalu

Pemetaan secara geologis Sesar gempa Baribis dari Serang di Banten sampai Purwakarta di Jawa Barat melintasi wilayah selatan Jakarta. (ANTARA/HO-BNPB)
Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

2 hari lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

2 hari lalu

Ahli Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, dikukuhkan sebagai profesor riset bidang kepakaran iklim dan cuaca ekstrem, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

2 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

2 hari lalu

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.


Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.


Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

2 hari lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.


Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

3 hari lalu

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Kholik saat jeda istirahat rekapitulasi suara nasional dan luar negeri di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, 1 Maret 2024 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

KPU berjanji mengevaluasi dan memperbaiki Sirekap untuk Pilkada 2024 sesuai dengan putusan MK.


Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

3 hari lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. Freepik
Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.