Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bikin Aturan Baru, Facebook Lakukan 3 Hal Ini

image-gnews
Ilustrasi Penyebaran Hoax di Facebook. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Ilustrasi Penyebaran Hoax di Facebook. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Facebook menerbitkan standar komunitas baru untuk memantau konten yang masuk dalam platformnya. Selama dua tahun terakhir, Facebook telah berinvestasi dalam teknologi dan sumber daya manusia agar konten negative dapat dihapus dari platform dengan lebih efektif.

Baca juga: Kisah Pertemanan Ciktuti dengan Pelaku Pembunuhan via Facebook

"Kami mengalami kemajuan dalam mengidentifikasi konten yang melanggar secara proaktif. Sebelum ada yang melaporkan konten tersebut, khususnya untuk ujaran kebencian dan gambar kekerasan," ujar Vice President Product Management Facebook Guy Rosen, dalam keterangan tertulis, Kamis, 22 November 2018.

Berikut standar komunitas baru dan hal yang dilakukan oleh media sosial besutan Mark Zuckerberg itu:

Baca juga:

1. Menemukan Konten yang Melanggar
Facebook mengalami kemajuan dalam mengidentifikasi konten yang melanggar secara proaktif, sebelum ada yang melaporkan konten tersebut, khususnya untuk ujaran kebencian dan gambaran kekerasan. Namun, masih ada bidang di mana kami masih harus berusaha lebih keras.

"Sejak laporan terakhir, jumlah ujaran kebencian yang terdeteksi secara proaktif, sebelum ada yang melaporkannya, meningkat dari 24 persen menjadi 52 persen. Sebagian besar postingan yang kami hapus karena ujaran kebencian," kata Rosen.

Hal tersebut menjadi pekerjaan penting bagi Facebook untuk terus berinvestasi besar dalam hal meningkatkan kinerja. Dan tingkat deteksi proaktif untuk gambaran kekerasan meningkat persentasenya sebesar 25 poin, dari 72 persen menjadi 97 persen.

2. Menghapus Konten dan Akun yang Melanggar
Facebook tidak hanya membuat kemajuan dalam menemukan konten buruk, tapi juga menghapusnya. Pada kuartal tiga 2018, Facebook menindak 15,4 juta konten yang memuat gambaran kekerasan, lebih dari 10 kali lipat jumlah konten yang ditindak pada kuartal empat 2017.

"Peningkatan ini disebabkan oleh terus berkembangnya teknologi kami yang memungkinkan penerapan tindakan yang sama secara otomatis untuk konten identik," tambah Rosen. "Selain itu, minggu lalu, ada peningkatan signifikan jumlah konten terorisme yang dihapus pada kuartal dua 2018."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Media sosial tersebut memperluas penggunaan sistem pencocokan media, teknologi yang secara proaktif mendeteksi foto serupa dengan konten yang melanggar di database, untuk menghapus gambar lama propaganda teroris. Sebagian peningkatan itu juga karena Facebook telah memperbaiki bug yang membuat platform tidak bisa menghapus beberapa konten yang melanggar kebijakan.

Sebanyak 800,4 juta akun palsu telah dihapus pada kuartal kedua 2018 dan 753,7 juta kuartal ketiga 2018. Sebagian besar akun palsu merupakan akibat dari serangan spam dengan motivasi komersial yang berusaha membuat akun palsu secara massal.

3. Menambah Kategori Baru Pelanggaran
Data dari dua kategori baru yang Facebook tambahkan ke laporan tersebut adalah perundungan serta ketelanjangan anak dan eksploitasi seksual anak. Akan berfungsi sebagai awal yang digunakan untuk mengukur kemajuan dalam hal ini dengan seiringnya waktu.

Perundungan dan pelecehan cenderung bersifat personal dan spesifik konteksnya. Jadi, dalam banyak kasus, orang harus melaporkan perilaku ini kepada Facebook sebelum dapat mengidentifikasi atau menghapusnya.

"Ini mengakibatkan tingkat deteksi proaktif yang lebih rendah dari pada jenis pelanggaran lainnya. Pada kuartal terakhir, kami menindak 2,1 juta konten yang melanggar kebijakan kami tentang perundungan dan pelecehan, menghapus 15 persen di antaranya sebelum dilaporkan," lanjut Rosen.

Standar komunitas Facebook melarang eksploitasi anak. Namun untuk menghindari potensi penyalahgunaan, Facebook juga menghapus konten nonseksual, misalnya foto anak sedang mandi yang bersifat polos, yang dalam konteks lain mudah untuk disalahgunakan.

Dalam kuartal terakhir saja, Facebook telah menghapus 8,7 juga konten yang melanggar kebijakan tentang ketelanjangan anak atau eksploitasi seksual anak. Dan 99 persen di antaranya dihapus sebelum ada yang melaporkannya.

Baca juga: Dikritik Tim Cook, Bos Facebook Minta Karyawan Tidak Pakai iPhone

Simak kabar terbaru seputar Facebook hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

8 jam lalu

Dua orang anak suku bajo membaca buku sambil menunggu perahu tumpangan untuk mengantarnya ke sekolah di Pulau Papan, Desa Kadoa, Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, (13/5). Anak suku Bajo hanya bersekolah hingga tingkatan SD karena tingkatan SMP harus menyeberang ke pulau lain dengan jarak yang lebih jauh. TEMPO/Fahmi Ali
Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.


Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

1 hari lalu

Ilustrasi buruh. Pixabay
Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

Twibbon dapat digunakan untuk turut menyemarakkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024. Silakan unggah dan tayang.


Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

1 hari lalu

Ilustrasi TikTok. shutterstock.com
Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.


Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

5 hari lalu

Anandira Puspita (baju merah muda), istri anggota TNI yang menjadi tersangka usai mengungkap dugaan perselingkuhan suaminya, dalam jumpa pers di sebuah kafe di Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.


Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

5 hari lalu

BRI Cari Talenta Terbaik dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2022
Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.


Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

6 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.


Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

6 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

9 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

9 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

9 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah