Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPPT: Kawasan Wisata Perlu Alat Pendeteksi Tsunami

image-gnews
Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT Hammam Riza saat menjelaskan mitigasi bencana di Kantor BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis, 4 Oktober 2018. TEMPO/Khory
Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT Hammam Riza saat menjelaskan mitigasi bencana di Kantor BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis, 4 Oktober 2018. TEMPO/Khory
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Potensi bencana alam, seperti tsunami yang menerjang kawasan ekonomi khusus (KEK) Tanjung Lesung pada akhir 2018 lalu, menjadi perhatian pemerintah terkait ketentuan pengembangan KEK zona pariwisata. "Kawasan Ekonomi Khusus dalam hal ini kami usulkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana melalui pemanfaatan teknologi," kata Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza, dalam keterangan tertulisnya, Kamis 24 Januari 2019.

Baca juga: Pemerintah Diminta Siapkan Mitigasi Potensi Tsunami Bandara NYIA

Menurut Riza, Kawasan Ekonomi Khusus, seperti kawasan pariwisata penting untuk memerhatikan potensi dan kerawanan bencana. Sehingga, mitigasi sangat penting untuk dilakukan. "Perlu perangkat teknologi deteksi dini terhadap kerawanan bencana di wilayah tersebut. Indonesia sebagai negara yang berada di wilayah ring of fire, memiliki potensi bencana seperti gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami," katanya.

Untuk itu, kata Riza, diperlukan adanya mekanisme yang dapat mengantisipasi bencana serta menanggulangi pasca terjadinya bencana. "BPPT dalam hal ini akan berperan dalam memberikan rekomendasi teknologi yang tepat sebagai perangkat deteksi dini bencana. Seperti BUOY Tsunami, Alat deteksi kabel bawah laut atau CBT, serta teknologi lainnnya," ujarnya.

Agar KEK dapat berperan maksimal, kata Riza, diperlukan adanya instrumen teknologi multi bencana untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman fenomena alam. "Terkait keberadaan BUOY, aksi vandalisme dan pencurian membuat BUOY rusak atau bahkan ditarik masyarakat setempat ke perairan terdekat," ungkapnya.

Baca juga: Cara Pemerintah Lampung Pulihkan Wisata Usai Tsunami Selat Sunda

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengembangan BUOY kali ini dilengkapi dengan sensor khusus untuk mengetahui keberadaan BUOY, serta dibuat dari bahan yang tidak berpotensi untuk dicuri di tengah laut. "BUOY merah putih ini nantinya akan dibuat dengan menggunakan bahan polimer. Kemudian kami lengkapi dengan berbagai instrumen termasuk sensor lokasi dan tekanan (pressure gauge) supaya BUOY bisa bekerja secara realtime," ujarnya.

Riza juga mengatakan bahwa saat ini BPPT tengah merevitalisasi beberapa buah BUOY untuk dapat segera dipasang di berbagai lokasi. Untuk dipasangnya nanti akan menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya BPPT. "Kami harap dukungan berbagai pihak untuk bersama berkomitmen untuk menjaga BUOY di perairan nusantara. Demi kesiapsiagaan dan keselamatan kita bersama," kata dia.

Baca juga: Selain Buoy, BPPT Usulkan Teknologi CBT untuk Deteksi Tsunami

Simak kabar terbaru dari BPPT atau artikel lainnya seputar tsunami hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno: Jess No Limit di Antara Gempa Cianjur Selatan dan Tsunami Kecil di Jepang

10 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Top 3 Tekno: Jess No Limit di Antara Gempa Cianjur Selatan dan Tsunami Kecil di Jepang

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Rabu pagi ini, 25 September 2024, didominasi berita peristiwa gempa.


Gempa M5,9 di Jepang Picu Tsunami 0,5 Meter, Karena Gunung Api Bawah Laut?

10 hari lalu

Titik pusat gempa yang memicu tsunami 0,5 meter di Jepang, Selasa 24 September 2024.  BMKG memastikan tsunami tak berdampak ke wilayah Indonesia. BMKG
Gempa M5,9 di Jepang Picu Tsunami 0,5 Meter, Karena Gunung Api Bawah Laut?

Dari sebelumnya diminta waspada untuk prediksi setinggi satu meter, tsunami benar datang dan mencapai, antara lain, Pulau Hachijo setinggi 50 cm.


Info Terkini Gempa M5,7 di Zona Megathrust Izu-Ogasawara Jepang Picu Peringatan Tsunami

10 hari lalu

Gempa di Kepulauan Izu, Jepang, pada hari Selasa, 24 Agustus 2024, pukul 06:14:21 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa M5,7 di Zona Megathrust Izu-Ogasawara Jepang Picu Peringatan Tsunami

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas subduksi lempeng pada zona megathrust Izu-Ogasawara.


Tsunami 110 Meter Terjadi di Pedalaman Greenland 2023, Penyebab Getaran Gempa Aneh

11 hari lalu

Ilustrasi tsunami. Shutterstock
Tsunami 110 Meter Terjadi di Pedalaman Greenland 2023, Penyebab Getaran Gempa Aneh

Sebuah obyek seismik tak dikenal atau Unidentified Seismic Object (USO) terdeteksi pada tahun lalu. Janggal sebagai sebuah gempa.


Pemerintah Gunakan TV Digital untuk Peringatan Dini Bencana, Jangan Sembarang Masukkan Kode Pos

11 hari lalu

Tampilan simulasi Early Warning System (EWS) TV Digital yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan indikator EWS berwarna kuning, biru, dan merah di Kabupaten Badung, Bali, Senin (23/9/2024). (ANTARA/Livia Kristianti)
Pemerintah Gunakan TV Digital untuk Peringatan Dini Bencana, Jangan Sembarang Masukkan Kode Pos

Sistem peringatan dini bencana akan muncul di layar TV digital begitu terjadi bencana sesuai dengan kode pos yang dimasukkan di televisi.


Benarkah BMKG Mampu Modifikasi Cuaca, Bagaimana Caranya?

15 hari lalu

BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda bekerja sama dengan BNPB dan Smart Aviation melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mencegah hujan intensitas tinggi ganggu pembukaan PON XXI Aceh-Sumut, di Banda Aceh, Senin 9 September 2024. Foto: BMKG
Benarkah BMKG Mampu Modifikasi Cuaca, Bagaimana Caranya?

BMKG yang memperoleh tambahan anggaran Rp 25 miliar untuk mendanai kegiatan modifikasi cuaca tahun depan. Bagaimana caranya?


Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda, Pemkab Bekasi Ikut Tingkatkan Kewaspadaan

23 hari lalu

Gempa mengguncang Selat Sunda, Banten, pada Rabu, 10 Mei 2023 pukul 11.24.49 WIB. (BMKG)
Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda, Pemkab Bekasi Ikut Tingkatkan Kewaspadaan

Edaran dibuat meski wilayah Kabupaten Bekasi tak berbatasan dengan perairan Selat Sunda ataupun laut selatan Jawa, lokasi zona gempa megathrust


Tsunami PHK di Industri Manufaktur Berlanjut

30 hari lalu

Badai PHK bisa berlanjut dengan anjloknya manufaktur.
Tsunami PHK di Industri Manufaktur Berlanjut

Gelombang tsunami PHK terus bergulir. Industri manufaktur merupakan sektor yang paling banyak melakukan PHK.


Dampak Gempa Maksimal di Segmen Megathrust dan Cuaca Ekstrem Bogor Awas Berulang di Top 3 Tekno

31 hari lalu

Peta potensi gempa besar (megathrust) Mentawai. dok. IAGI Sumbar
Dampak Gempa Maksimal di Segmen Megathrust dan Cuaca Ekstrem Bogor Awas Berulang di Top 3 Tekno

op 3 Tekno Berita Terkini pada Rabu pagi ini, 4 September 2024, dipuncaki artikel penjelasan segmen-segmen megathrust di Indonesia oleh peneliti BRIN.


Peneliti BRIN Jelaskan Sebaran 15 Segmen Megathrust di Indonesia dan Simulasi Dampaknya

32 hari lalu

Peta zona gempa megathrust. (Pusat Studi Gempa)
Peneliti BRIN Jelaskan Sebaran 15 Segmen Megathrust di Indonesia dan Simulasi Dampaknya

Simulasi gempa maksimal dari Segmen Megathrust Jawa Barat menghasilkan prediksi tsunami sampai 20 meter di pesisir. Bangunan roboh bisa sampai Jakarta