Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah BMKG Mampu Modifikasi Cuaca, Bagaimana Caranya?

image-gnews
BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda bekerja sama dengan BNPB dan Smart Aviation melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mencegah hujan intensitas tinggi ganggu pembukaan PON XXI Aceh-Sumut, di Banda Aceh, Senin 9 September 2024. Foto: BMKG
BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda bekerja sama dengan BNPB dan Smart Aviation melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mencegah hujan intensitas tinggi ganggu pembukaan PON XXI Aceh-Sumut, di Banda Aceh, Senin 9 September 2024. Foto: BMKG
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - DPR telah menyetujui tambahan anggaran sebesar Rp 25 miliar untuk Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam APBN 2025. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa dana tambahan ini akan digunakan untuk mendanai kegiatan modifikasi cuaca pada 2025. Rencananya, modifikasi cuaca tersebut akan dilakukan selama 40 hari dengan biaya sebesar Rp 22,09 miliar.

"Modifikasi cuaca ini diperlukan untuk mencegah dampak bencana hidrometeorologi ekstrem pada tahun 2025," kata Dwikorita Karnawati dalam rapat rencana kerja anggaran bersama Komisi V DPR, Selasa, 17 September 2024.

Meskipun telah menerima tambahan anggaran, Dwikorita mengungkapkan bahwa jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan keseluruhan modifikasi cuaca nasional, yang diperkirakan mencapai Rp 700 miliar.

Sebagai langkah awal, BMKG akan melakukan pemetaan untuk menentukan wilayah yang membutuhkan modifikasi cuaca. Modifikasi ini nantinya akan melibatkan pesawat yang menebarkan garam di titik-titik tertentu, terutama di wilayah pertanian yang rentan terhadap cuaca ekstrem yang bisa memicu gagal panen.

Meskipun sulit menghentikan risiko hujan ekstrem sepenuhnya, Dwikorita menyatakan bahwa modifikasi cuaca dapat membantu mengurangi dampak negatif dari hujan ekstrem yang bisa memicu bencana hidrometeorologi.

Cara BMKG Modfikasi Cuaca

Modifikasi cuaca adalah teknik intervensi yang dilakukan di atmosfer untuk mempengaruhi pola cuaca. Dilansir dari berbagai sumber, salah satu metode paling umum adalah cloud seeding atau penyemaian awan, di mana bahan kimia tertentu seperti perak iodida atau natrium klorida (garam) disebarkan ke dalam awan dengan harapan mempercepat proses pembentukan hujan.

Teknologi ini juga dapat digunakan untuk mengurangi intensitas hujan di suatu wilayah guna mencegah banjir atau bencana hidrometeorologi lainnya.

Teknologi cloud seeding berfokus pada manipulasi awan yang berpotensi menghasilkan hujan. Bahan kimia yang digunakan berperan sebagai inti kondensasi (nuclei) yang mempercepat penggabungan tetesan air di dalam awan, sehingga memperbesar peluang turunnya hujan.

Penyemaian ini dapat dilakukan menggunakan pesawat udara, drone, atau dari darat melalui alat penyembur roket yang menembakkan bahan kimia tersebut ke dalam awan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski teknologi modifikasi cuaca menawarkan berbagai manfaat, teknologi ini tidak lepas dari berbagai tantangan. Pertama, keberhasilannya tidak selalu dapat dipastikan. Cuaca adalah sistem yang sangat kompleks, dan sering kali sulit untuk memprediksi hasil yang tepat dari intervensi.

Kedua, ada kekhawatiran terkait dampak lingkungan jangka panjang dari penggunaan bahan kimia seperti perak iodida, meskipun studi sejauh ini menunjukkan dampaknya relatif kecil.

Selain itu, ada juga pertanyaan etis dan geopolitik terkait siapa yang memiliki kendali atas cuaca. Misalnya, intervensi cuaca di satu wilayah bisa berdampak pada wilayah lain, terutama jika dilakukan di perbatasan negara.

Di Indonesia, teknologi modifikasi cuaca sudah sering digunakan, terutama untuk mengatasi masalah bencana seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, dan untuk menjaga pasokan air di daerah pertanian.

BMKG bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sering melakukan operasi modifikasi cuaca di wilayah yang rawan kebakaran hutan atau menghadapi musim kemarau panjang.

Sejak beberapa tahun terakhir, modifikasi cuaca juga dilakukan untuk menjaga stabilitas sektor pertanian, terutama di wilayah sentra pangan yang rentan terhadap kekeringan atau cuaca ekstrem yang dapat mengganggu produktivitas hasil tani.

Seiring dengan meningkatnya frekuensi cuaca ekstrem akibat perubahan iklim, penggunaan teknologi ini diproyeksikan akan terus berkembang di masa mendatang.

MICHELLE GABRIELA | NANDITO PUTRA

Pilihan Editor: BMKG Modifikasi Cuaca di Aceh, Cegah Hujan Ekstrem Ganggu PON XXI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jakarta Berpotensi Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

21 menit lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Jakarta Berpotensi Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Pada pagi hari, seluruh Jakarta berpotensi mengalami cuaca cerah berawan, kecuali Kepulauan Seribu yang berpotensi berawan.


Yogyakarta Soroti Potensi Gempa Megathrust, Kampung Padat Jadi Perhatian

1 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Yogyakarta Soroti Potensi Gempa Megathrust, Kampung Padat Jadi Perhatian

Kekuatan maksimum goncangan gempa megathrust Sesar Opak di permukaan, jika terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, berada di Kecamatan Kotagede.


Cara Login WhatsApp Web Tanpa QR Code dan Hub Pemilu Meta Hadirkan Informasi Pilkada di Top 3 Tekno

2 jam lalu

Whatsapp web tersedia untuk iPhone. ndtv.com
Cara Login WhatsApp Web Tanpa QR Code dan Hub Pemilu Meta Hadirkan Informasi Pilkada di Top 3 Tekno

Topik cara login WhatsApp Web dengan mudah tanpa QR code menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Cuaca Panas Awal Oktober sampai 38 Derajat, Berikut Catatan Suhu Harian Tertinggi dari BMKG

9 jam lalu

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
Cuaca Panas Awal Oktober sampai 38 Derajat, Berikut Catatan Suhu Harian Tertinggi dari BMKG

Suhu tertinggi di antara cuaca panas tersebut dicatat BMKG pada Senin siang, 7 Oktober 2024.


Gempa Tektonik M5,5 di Kabupaten Halmahera Barat, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

15 jam lalu

Ilustrasi BMKG dan gempa bumi. Shutterstock
Gempa Tektonik M5,5 di Kabupaten Halmahera Barat, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

BMKG mencatat gempa dengan magnitudo M5,4 di wilayah Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Kamis, 10 Oktober 2024, pukul 14.22 WIB.


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Sejumlah Perairan Ini

20 jam lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Dermaga Muara Baru, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Sejumlah Perairan Ini

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 10 - 11 Oktober 2024.


BMKG Prakirakan Hujan Mendominasi Wilayah Indonesia, Sebagian Berawan

22 jam lalu

Ilustrasi cuaca hujan. Shutterstock
BMKG Prakirakan Hujan Mendominasi Wilayah Indonesia, Sebagian Berawan

Hujan ringan hingga sedang diprakirakan terjadi di Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Tanjung Pinang, Jambi, Bengkulu, dan Pangkal Pinang.


Mayoritas Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Jakarta Selatan Berpotensi Hujan Ringan Siang Hari

1 hari lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
Mayoritas Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Jakarta Selatan Berpotensi Hujan Ringan Siang Hari

Pada siang hari, hanya Jakarta Selatan yang berpotensi mengalami hujan ringan.


Jawa Barat Rawan Gempa Bumi, Terjadi 134 Gempa Selama Agustus

1 hari lalu

Warga melintas di dekat rumah yang rusak pascagempa bumi di Desa Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 18 September 2024. Menurut data sementara BPBD Provinsi Jawa Barat,  gempa berkekuatan 5.0 Magnitudo tersebut mengakibatkan 8 unit rumah, 2 fasilitas kesehatan, 1 sarana pendidikan, dan 1 tempat ibadah mengalami kerusakan. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Jawa Barat Rawan Gempa Bumi, Terjadi 134 Gempa Selama Agustus

Penjelasan BMKG terkait gempa bumi yang sering terjadi di Jawa Barat


Prediksi Cuaca BMKG: DKI Diguyur Hujan Malam Ini, Paling Deras di Jakarta Selatan

1 hari lalu

Sejumlah pekerja kantoran berbagi jas hujan untuk melindungi diri dari guyuran air hujan, di kawasan gedung perkantoran Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 25 September 2024. Menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebar disertai angin kencang dan petir dampak dari pelemahan siklon tropis di utara yang mengundang konvergensi di wilayah Indonesia, tersebar di wiliayah Selatan, Jabodetabek dan Kepulauan Seribu. TEMPO/Imam Sukamto
Prediksi Cuaca BMKG: DKI Diguyur Hujan Malam Ini, Paling Deras di Jakarta Selatan

BMKG memprediksi Jakarta cenderung berawan sejak pagi hingga sore. Hujan mulai mengguyur sejumlah area di DKI malam nanti, Kamis, 10 Oktober 2024.