TEMPO.CO, Jakarta - Samsung telah memastikan bahwa ponsel lipat pertamanya, Galaxy Fold, bakal diluncurkan pada September 2019. Persuahaan asal Korea Selatan itu disebutkan telah mampu menyelesaikan masalah yang sempat diungkap para pengetes awal ponsel ini.
Sebelumnya, ponsel tersebut dilaporkan bermasalah di bagian layarnya oleh sejumlah jurnalis teknologi yang awalnya akan memberikan ulasan sebelum perangkatnya diluncurkan ke publik. Alhasil, peluncuran Galaxy Fold di Amerika Serikat mundur dari jadwal semula pada 22 April 2019 lalu.
Atas insiden itu, Samsung pun akhirnya melakukan evaluasi penuh, termasuk terhadap desain produk dan melakukan perbaikan yang diperlukan serta menjalankan tes yang ketat untuk memvalidasi perubahan yang dilakukan.
Dilansir dari laman resminya, Jumat (26 Juli 2019) Samsung telah memperbaiki desain dan konstruksi yang meliputi lapisan atas layar Infinity Flextelah diperluas melampaui bezel. Hal tersebut menjadikannya jelas bahwa itu merupakan bagian integral dan tidak dimaksudkan untuk dilepas.
Perubahan yang dilakukan juga termasuk bagian atas dan bawah area engsel yang telah diperkuat dengan tutup pelindung baru, lapisan logam tambahan di bawah layar Infinity Flex untuk memperkuat perlindungan layar, dan ruang antara engsel dan tubuh Galaxy Fold yang makin berkurang.
Baca Juga:
Selain perbaikan fisik, Samsung juga telah meningkatkan pengalaman pengguna Galaxy Fold, misalnya pengoptimalan lebih banyak aplikasi dan layanan untuk UX yang lebih menarik.
Samsung menyebut kehadiran Galaxy Fold sepenuhnya menggambarkan ulang sebuah ponsel pintar (smartphone) dan akan mengubah cara kita berinteraksi, berkomunikasi, dan menjalani kehidupan sehari-hari.
“Samsung menghargai dukungan dan kesabaran dari para penggemar Galaxy di seluruh dunia. Galaxy Fold adalah perangkat yang kami siapkan dengan seksama dan kami bangga bisa berbagi dengan dunia,” tulis Samsung.
BISNIS